A review by yunzin
Happiness by Fakhrisina Amalia

2.0

2,5/5.

“Boleh saja kamu iri dengan kemampuan orang lain, tapi bukan berarti kamu harus menjadi seperti dirinya atau membuat dirinya terlihat buruk di mata orang lain. Kita punya kelebihan masing-masing, bersyukurlah.” Halaman 201.

Salah jurusan memang sesuatu yang sering terjadi di kalangan mahasiswa/i, tetapi bagaimana cara orang-orang untuk menjalaninya akan selalu berbeda. Di kasus Ceria, ia memaksakan dirinya terlebih dahulu selama satu semester untuk menjalani kehidupan-kuliah-salah-jurusan dan berani berbicara kepada orang tuanya bahwa ia tak mampu di jurusan Matematika. Sepanjang aku membaca bukunya, tak jarang rasanya aku ingin menyentil dahi Ceria agar ia tersadarkan oleh kehidupan yang ia pilih—seberapa jurusan Matematika menyulitkan dan menyiksa ia. Selain membahas salah jurusan, buku ini membahas pentingnya menjaga hubungan baik antar saudara, juga membawa perasaan dengki dari kacamata seorang Ceria yang hidup dalam keluarga yang mengharuskannya cakap di pengetahuan eksakta dan membandingkannya dengan orang lain. Menurutku, buku ini banyak memberikan insight bagus walaupun agak membosankan (namun aku maklum karena buku ini termasuk novel realistis).

[ Ada satu hal yang kadang tidak dipahami oleh logika. Bahwa persaudaraan, seperti apa pun kondisinya, adalah ikatan yang tidak akan pernah terberai sampai kapan pun juga. ] Halaman 190.