aynsrtn's reviews
264 reviews

Parnassus Keliling by Christopher. Morley

Go to review page

challenging funny lighthearted fast-paced

4.0

Saat menjual sebuah buku kepada seseorang, kita tidak hanya menjual dua belas ons kertas beserta tinta dan lemnya—kita menjual sebuah kehidupan baru yang utuh kepadanya. - p. 46

Setiap hari Helen McGill hanya mengurusi rumah dan ladangnya. Kakaknya Andrew McGill adalah seorang pria literasi penulis best seller yang hanya memikirkan literasi tanpa membantu Helen soal pekerjaan rumah. Suatu hari seorang pria berjanggut merah bernama Tuan Mifflin datang ke rumah Helen berniat untuk menjual parnassusnya kepada Andrew. Lalu, dengan impulsif, Helen yang membeli parnassus itu sebagai upaya #kaburajadulu dari rutinitas pekerjaannya yang monoton [baca: healing].

Buku ini dapat dibaca sekali duduk. Meski buku klasik, terbit 100 tahun yang lalu, tapi isu dan polemiknya masih sangat cocok di era sekarang. Usaha Mifflin untuk menyebarkan budaya literasi ke seluruh penduduk desa—antar desa, antar kota—patut diapresiasi. Dari sisi Helen, yang menginginkan liburan dari penatnya pekerjaan rumah pun menambah seru petualangan Helen dan Mifflin dalam menjual buku—menyebarkan budaya literasi.

Komedinya pun dapet banget. Beberapa kali aku tertawa di beberapa adegan. Salah satunya adegan Andrew dan Mifflin berantem. Sarkasme mereka dan saling adu "literasi" seru banget, haha. Puncaknya saat adegan di penjara. Love of my life, tsahhh.

Sebuah buku klasik yang bagus tentang buku dan segala dinamikanya. 

Suka! 💐
MISTERI MUSIM PANAS DI DUWANG-RI by 박연선, Yeon-Son Park

Go to review page

challenging funny lighthearted mysterious medium-paced

4.0

Selepas kematian kakeknya, Mu Soon seperti mendapatkan "titah" untuk menemani neneknya yang kini hidup sendirian di Desa Duwang-ri. Karena bangun kesiangan, Mu Soon pun tak punya pilihan saat ayah dan ibu serta keluarga yang lain pergi. Selama libur musim panas, Mu Soon mengira akan memhabiskannya dengan bermalas-malas, namun ternyata ia menemukan sebuah peta harta karun yang membawanya kepada kasus hilangnya 4 perempuan di Desa Duwang-ri 15 tahun yang lalu. Mu Soon pun seperti mengemban "titah" untuk menjadi [ala-ala] detektif—tentu tanpa sengaja.

Premisnya terlihat sederhana. Seperti cozy mystery pada umumnya, tetapi ternyata semakin dibaca, semakin kompleks, semakin banyak layer misterinya. Narasi yang dibawakan oleh Mu Soon sebagai narator  yang bercerita dari sudut pandangnya sungguh segar, sering sarkas, sinis, dan bickering dengan Nyonya Hong Gan Nan—neneknya [iya, Mu Soon dinarasinya manggil neneknya dengan Nyonya Hong]. Dinamika cucu perempuan dan neneknya ini lucu dan menghibur. Apalagi adegan ia dan sang nenek jadi penguntit, itu peak comedy banget. 

ps. aku curiga jangan-jangan neneknya memang punya bakat jadi detektif 👀

Selain dinamika Mu Soon dan Nyonya Hong, Mu Soon pun menjalin "kerja sama" dengan Si Tampan, Yoo Chang Hee, anak SMP yang kakaknya jadi salah satu korban hilang 15 tahun lalu. Ya, Mu Soon menjuluki Chang Hee dengan Si Tampan—pada dasarnya Mu Soon menjuluki semua orang di desa itu: Si Naga Bodoh, Si Wanita Muntah, Nyonya Pendeta, Si Pengganggu, dan masih banyak lagi. Mu Soon sama Si Tampan ini berasa kayak kakak-adik zone yang si Mu Soon kadang tetiba naksir padahal umurnya beda 6 tahun dari Si Tampan. 

ps. mereka jadi tetiba bikin skuad detektif—tentu saja tidak disengaja—antara Mu Soon, Si Tampan, dan Nyonya Hong.

Plot twist, penceritaan, sub-plot, karakter, dan sampul bukunya bagus dan apik, tapi akung seribu akung [aku ikutin tulisan terjemahannya], typo-nya kebangetan. Aku nggak tahu ini editornya dikejar deadline atau dari penerjemahnya, tapi huruf "d" kayaknya alergi kalau ketemu huruf "i" di buku ini. Alias semua kata: diam, pemandian, kejadian, kejadiannya, kediamannya, dst menjadi iam, pemanian, kejaian, kejaiannya. Huft, hadeuh. Seperti replace all semua karena semua kata di atas berubah di keseluruhan buku. Termasuk kata sayang menjadi "akung". Jujur, aneh banget. Apa nggak di-proofread dulu ya? Jadi, bikin bukunya kureengg padahal ceritanya udah bagus, huhu. 

Akhir kata, jika menyukai cerita yang summer vibe yang dibalut dengan cozy mystery, buku ini direkomendasikan. Tapi, harus kuat aja sama ke-typo-annya. 

Expand filter menu Content Warnings
Downpour by Ghyna Amanda

Go to review page

emotional lighthearted mysterious tense fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix

3.5

Pada paruh pertama, kita akan disajikan sajian khas cerita anak SMA yang tengah mengenal arti hidup dan juga cinta. Namun, di paruh kedua, bersiaplah. Apalagi bagi yang menyukai ending yang cliffhanger/angst/[kinda] sad ending, maka ini cocok untukmu. 

Yulenka atau akrab disapa Julia menjalani masa SMA dengan penuh "tantangan". Sebelumnya, ia menjalani homescholling dan tak memiliki teman sebaya. Di masa adaptasi dia di sekolah, Julia bertemu dengan Regulus, yang berwajah seperti rubah gurun. Setiap bersama Regulus selalu turun hujan. Dari hujan yang membawa kasmaran, hingga hujan yang membawa luka. 

Saat membaca ini dibuat penasaran. Sebenarnya ceritanya akan seperti apa sih. Pas di pertengahan udah mulai terlihat. Makin-makin ke ujung, makin "melelahkan" ternyata. Dan ending-nya ... aku tercenung. Tidak ada closure, konklusi, sudah begitu saja. Mungkin agar terkesan realistis ya, kan cinta pertama tak selalu indah, tapi tidak menggantung juga. Sesungguhnya ending ini "baik" jika dibarengi dengan build up. 

Di paruh kedua, fokusnya di situ-situ saja. Hingga nyaris nggak ada perkembangannya. Lalu, aku kira akan ada cerita tentang Ibu dan Ayah Julia, tapi tidak ada. Banyak yang bisa dieksplor sebenarnya. Sayang banget. 

Yang aku suka adalah karakter Julia. Cara dia bercerita, berpikir, bertindak, itu khas anak SMA—coming of age—yang unik banget. Nggak terkesan kekanakan atau bahkan terlalu dewasa. Semuanya pas, tapi unik. Sedangkan, untuk Regulus, dia terlalu abu-abu. Karena sudut penceritaannya dari Julia, jadi Regulus terkotak pada si rubah gurun aja. Terakhir, scene hujan di taman baca itu duuh ... 💐💐

Expand filter menu Content Warnings
Tokyo Ueno Station by Yu Miri

Go to review page

emotional lighthearted reflective

3.5

Melihat kebisingan dan hiruk pikuk dunia dari kacamata Kazu sebagai "hantu" di Ueno Station. Hidupnya hampir "sama" dengan kaisar Jepang saat itu. Lahir di tahun yang sama, bahkan anak laki-laki yang lahir tepat bersamaan dengan lahirnya putera mahkota. Hanya saja Kazu lebih banyak dapat bad luck-nya.

Aku suka bagaimana penulis menyampaikan kesepian, ketidakberdayaan, berduka, kehilangan, dan kesendirian. Diksinya puitis, namun tetap lugas. Tokyo dengan segala kota metropolitannya, ternyata menyimpan sisi para tunawisma yang hidup demi sekadar hidup. Obrolan orang-orang yang secara selingan di stasiun yang ditangkap oleh Kazu juga memotret sisi lain dari Tokyo.

Ada beberapa bagian yang mungkin agak mengganjal bagiku yaitu tentang awal mula kenapa Kazu menjadi tunawisma, dia bukannya tinggal dengan cucunya ya kemudian pergi, sudah itu bagaimana? Lalu, ada tokoh Junko. Ini maksudnya Kazu pernah berselingkuh dari Setsuko isterinya? Karena gaya penceritaannya loncat-loncat, jadi kadang bingung untuk tahu linimasa ceritanya. Clue-nya paling dari kejadiannya yang disebutkan saja, misalnya tsunami, olimpiade Tokyo, atau saat tahunnya dituliskan oleh penulis. Dan peristiwa meninggalnya Kazu itu saat kapan dan kenapa? Saat tsunami di Tokyo tahun 2011? Tapi, setelah itu sebelumnya diceritakan juga tentang Olimpiade Tokyo tahun 2020—atau saat itu keadaannya Kazu sudah meninggal? Kayaknya aku harus baca lagi untuk lebih memahami :""

Kemudian, bagian yang aku suka—sekaligus menyayat hati—adalah ketika menceritakan tentang Shige, teman tunawismanya Kazu, dan ketika Kazu kehilangan anak laki-laki satu-satunya, Koichi.

"I was not afraid of ghosts. Nor was I afraid of death or dying. I was afraid of living this life not knowing when it might end. It did not seem possible to resist this weight pressing down on my entire body, nor to bear it."

Expand filter menu Content Warnings
Titipan Kilat Penyihir (Kiki's Delivery Service) by Eiko Kadono

Go to review page

funny inspiring lighthearted medium-paced

4.0

Bercerita tentang Kiki seorang penyihir berusia 13 tahun yang memutuskan untuk hidup mandiri. Dia bersama kucing hitamnya, Jiji, mengembara dan berakhir di sebuah kota dekat laut bernama Koriko. Di sana, Kiki tinggal di gudang gandum pemilik toko roti dan membuka layanan "Titipan Kilat Penyihir." 

Buku coming of age yang dapat dibaca sekali duduk. Petualangan Kiki yang mengantar barang—yang terkadang permintaannya aneh-aneh—membuatnya bertemu dan mengalami perjalanan yang seru. Yang aku suka saat Kiki diminta mengantarkan kado yang pengirimnya ingin dirahasiakan namanya kepada sang penerima. Kiki ini orangnya kepoan sih, ya. Padahal udah dibilang rahasia tapi pengen lihat, kan jadi terbang suratnya. Tapi, meski begitu, Kiki orangnya bertanggung jawab dan mau mengakui kesalahan. Keren! 

Ku sudah menonton filmnya sehingga saat membaca ini, aku memvisualisasikannya dengan gambar-gambar yang ada di filmnya. Buku yang seru—apalagi bickering time-nya Kiki dan Jiji, hehe. Ilustrasi di dalamnya pun bagus—merepresentasi isi buku. 

Suka! 💐
Yamihara by Mizuki Tsujimura

Go to review page

challenging dark mysterious tense medium-paced

5.0

Menyebarkan kegelapan yang ada dalam hati sendiri, memaksakannya ke orang lain, juga berusaha melibatkan mereka ke dalamnya, itulah yamihara. -p. 95

Yamihara, singkatan dari yami harrasment—pelecehan kegelapan. Berisikan 5 chapter dengan latar yang berbeda: 1) lingkungan sekolah menengah atas; 2) lingkungan tempat tinggal—ibu rumah tangga; 3) lingkungan perusahaan; 4) lingkungan sekolah dasar; dan 5) chapter kelima merupakan gabungan dari semuanya. Buku yang mengguncang nalar. Disturbing dan menimbulkan perasaan tidak nyaman, namun semua ditulis dengan apik dengan plot twist(s) berlapis yang tak terduga.

Peringatan pemicu: mengandung adegan perundungan, bunuh diri, dan kekerasan.

Five stages dalam membaca buku ini:

Murid Pindahan
Ada romance ala anak SMA. Guilt tripping parah dan manipulatif. Toxic relationship. Stalker. Lalu, bunyi lonceng, bambu, anjing, dan tiba-tiba ... twist yang membuat tercenung. After taste-nya nggak nyaman, tapi ceritanya seru.

Tetangga
Apakah ini kumpulan cerita pendek atau novella kok orang-orangnya beda? Makin dibaca makin mirip polanya dengan chapter sebelumnya. Banyak kematian. Dan ending-nya cliffhanger.

Kolega
Toxic di lingkungan kerja. Udah mulai curiga ke satu orang. Tapi, ternyata ... lagi-lagi tidak terduga. Ini chapter paling seru menurutku setelah chapter terakhir.

Ketua Kelompok
Sebenarnya bagus yang dilakukan sang "ketua". Dia ingin anak yang suka ketinggalan alat tulis dan tidak mengerjakan PR menjadi rajin dan tidak lagi menjadi beban kelompok, tapi yang namanya terlalu berlebihan itu tidak baik. After taste chapter ini sedih, miris, dan naas.

Keluarga
Gila sih bagian ini! Ternyata semuanya nyambung menyambung menjadi satu. Klimaks > Konlusi dikemas apik. Chapter paling GONG dan favorit buatku. Sinting ini buku!!

Buku ini layak mendapat bintang lima karena premisnya unik, ditulis dengan rapi, plot twist(s) yang tak pernah diduga. Tokoh Kaname memiliki karakter yang kuat dan sentral—meskipun tidak ada di setiap chapter. Jika menyukai horror psychological thriller yang "agak" disturbing, buku ini sangat amat direkomendasikan!

ps. kalau kamu terjebak dalam guilt tripping, berhati-hatilah mungkin anda telah memasuki zona yamihara.

Expand filter menu Content Warnings
Rest Area by Niallgina

Go to review page

hopeful lighthearted reflective tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes

4.5

"Mobil aja butuh tempat istirahat setelah perjalanan jauh di jalan tol yang mulus. Entah bensinnya habis, sopirnya berubah ngantuk, atau lo harus ke toilet yang merupakan hal lebih prioritas dibanding ngelanjutin perjalanan. Sama kayak hubungan lo. Punya satu sama lain selama 11 tahun, sama-sama jadi dewasa, mindset sama-sama berubah, values berubah, dan punya hal lain yang lebih prioritas dibanding perjalanan 11 tahun lo ini. Lo juga butuh rest area." - p. 182

Buku kedua karya Niallgina yang selesai ku baca setelah Trending Topic [TT]. Dan aku seperti bisa menangkap pola yang dibangun sang penulis, selalu ada "pesan" yang ingin disampaikan. Jika TT berkisah tentang dunia selebritas yang dipadupadankan dengan psikologi. Sementara, untuk Rest Area [RA], konflik dan situasinya malah lebih dekat dan nyata. Tentang sepasang kekasih yang bertumbuh bersama dan seiring dengan kebersamaan itu, timbul jengah dan jenuh. Lalu, memutuskan untuk menghentikan—memberi jeda.

Raihan dan Indira telah berpacaran selama 11 tahun. Bayangkan 11 tahun. Antara jagain jodoh orang atau jagain jodoh sendiri. Mereka pacaran sejak kelas 1 SMP. Satu SMP, satu SMA, LDR Jakarta-Bandung saat kuliah, dan lulus menjadi fresh graduate dan mulai menapaki fase dewasa. Fase ini yang membuat mereka sering berargumen dan berdebat untuk memenangkan ego masing-masing. Raihan yang mempertahankan idealismenya dan Indira yang memperjuangkan passion-nya.

[-]

Banyak typo. Ada kalimat yang sebenarnya nyambung, malah ke-enter kebawah. Beberapa spasinya ganda. Jadi kesannya di beberapa bagian nggak rapi.

[+]

1. Penceritaan dan Karakter

Alurnya maju mundur. Di mana yang "maju" menggunakan judul chapter sesuai dengan kilometernya [KM]. Sementara yang "mundur" berdasarkan tahun [2011-2021]. Dan terasa character development dua tokoh protagonisnya. Pas 2011-2014 konfliknya masih konflik bocil SMP. Cinta monyet yang rela nurunin nilai placement test bahasa inggris agar bisa sekelas EF sama yayangnya, duh. Pas 2015-2017 konfliknya SMA tuh udah masuk remaja. Sekarang gantian, yayangnya pindah urutan sekolah agar bisa satu SMA sama kekasihnya, aduh ... aduh, so high school. Pas kuliah mulai rada berat nih, LDR Jakarta-Bandung ... ada yang rela potong rambut [padahal udah aa bandung skena banget modelannya] demi sang kekasih. Nah, GONG-nya pas udah sama-sama lulus kuliah.

Jelas semakin bertambah usia, masalah pun jadi makin kompleks dan tentu saja berat. Demikian dengan Raihan dan Indira. Sangat relate banget case-nya untuk para fresh graduate. Penulisnya jago banget bikin hatiku terobok-obok pas mereka berantem perihal passion dan idealisme. Nggak bisa kesel ke salah satu. Porsinya pas. Keduanya punya concern masing-masing. Tense-nya pun dapet banget. Pas bagian mereka mulai "dingin" hingga akhirnya [redacted], ku ikut sedih kek berasa diri ini yang kehilangan :""

2. Sub-plot

Nah, kehadiran Reino dan Andara sebagai "bumbu" di kehidupan asmara Raihan dan Indira pun pas banget. Udah takut aja ada tendensi perselingkuhan, tapi wow ... jelas tidak mungkin! Buat cowok sebucin Raihan yang pas SMA jadi vokalis dan shout out pacarnya pake mic pas lagi di atas panggung biar seluruh sekolah tahu kalau Indira yang cantik tuh pacarnya Raihan, bro ... you're THE standard!

Justru kehadiran Reino dan Andara itu "menyadarkan" dua protagonisnya buat konsolidasi. Adegan Raihan tetiba ke rumah terus dikepung keluarga Indira tuh paling berkesan, hehe.

3. Scene tahun 2020

Ini sungguh realistis. Apalagi memasukkan cerita di tahun 2020. Siapa yang nggak merasakan peliknya di tahun itu. Udah siap aja muterin lagu Gala Bunga Matahari dan bener aja kan, ternyata ... hiks.

Well, akhir kata ... novel romansa yang character-driven. Membaca novel ini serasa "tumbuh" bersama dua tokoh utamanya.

Sukakkkk!! 💐

Expand filter menu Content Warnings
Gashale by Herania

Go to review page

emotional lighthearted reflective medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes

4.5

Kapan lagi membaca buku romance yang mengandung plot twist(s) seperti ini? Jika melihat dari sampul buku dan blurp-nya terlihat bahwa buku ini bergenre love triangle trope, namun ternyata tidak sesederhana itu. Buku ini tidak hanya berkisah tentang romansa, namun memuat perihal yang lebih kompleks; persahabatan, keluarga, dealing with trauma, dan berduka.

Gashale merupakan akronim dari Asga, Masha, dan Rale. Mereka membentuk channel youtube bernama Gashale tentang konten edukasi dan keseharian mereka. Rale sudah menganggap Masha seperti adiknya sendiri dan Asga pun menyayangi Masha—pada awalnya sebagai sahabat. Semua baik-baik saja hingga salah satu dari mereka mulai tak bisa menyimpan perasaan lebih dari sekadar teman. Dan ternyata ada rahasia besar juga yang siap menjadi boomerang di antara mereka.

Buku ini menyajikan porsi "kesal" yang adil kepada ketiga tokoh utamanya. Uniknya, meskipun kesal, tapi alasan mereka bersikap demikian itu sungguh understandable. Sebab semua ada alasannya, semua ada background masalah yang menyertainya—bukan konflik yang tiba-tiba ada dan membuat mereka bertingkah "mengesalkan".

Bercerita dengan dua sudut pandang yaitu Asga dan Masha. Pembaca menjadi mengerti mengapa Asga terkesan menyabotase kebahagiaan, Masha menjadi "penengah" antara Asga dan Rale namun di sisi lain pun ia bingung harus bagaimana, dan cerita Rale dari kacamata Asga dan Masha. Ya, tokoh Rale tidak menjadi narator di sini. Apa karena sudut pandang Asga sudah cukup amat depresif dan "gelap" ya, jadi kalau ditambah suara Rale malah nanti ga seimbang? Karena meski Asga dan Masha ada sisi "gelap"-nya, tapi Masha lebih "terang" daripada Asga dan Rale.

Adegan yang paling aku suka saat mereka membuat konten do make up with my boyfriend(s). Bayangin deh jadi Masha di-makeup-in sama duo cowok ganteng, hehe. Lalu, tokoh Refal ini sukses bikin ku sebagai pembaca mencak-mencak setiap dia muncul. Duh, Bang ... anda itu fairplay dan kompetitif lho di lapangan bulu tangkis, tapi kok di hubungan personal malah ngeselin parah. Tapi, aku merasa apa yang jadi concern Refal ini sebenarnya baik. Dia nggak suka Masha—sekarang mantannya, dulu pas dari masih jadi pacar—tinggal bareng dengan Asga dan Rale. Meskipun itu katanya demi kebutuhan pembuatan konten dan anggap saja kosan campuran, tapi ya tetap aja perempuan tinggal bersama dengan dua laki-laki dewasa itu bukan hal lumrah di society kita. Sayangnya, cara Refal mengungkap concern-nya ini yang salah, apalagi kesananya dia jadi bastard asshole.

Dan plot twist(s)-nya wow ... pake s ya karena twist-nya nggak hanya satu. Saat semua ter-spill bikin tercenung beberapa kali saat baca. Rollercoaster banget mengaduk hati pembaca. Aku berharap ada sekuel sih, jadi bisa mendengar "suara" Rale langsung dari Rale-nya sendiri. Ya, siapa tahu next buku mengisahkan Rale dan lovey dovey-nya yang ia temui di Ubud [ini cuma khayalan aku sebagai pembaca, haha].

Akhir kata, Gashale ini buku paket komplit yang memadukan romansa, persahabatan, dan keluarga dengan segala dinamikanya. Terima kasih buat Kak Hera yang sudah mengizinkan aku untuk membaca bukunya. Sukses selalu <3

Sukaaak!! 💐

Expand filter menu Content Warnings
When the Sky is Blooming by Ilana Tan

Go to review page

hopeful lighthearted relaxing medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Loveable characters? Yes

4.0

Buku karya Ilana Tan pertama yang ku baca. Narasinya mengalir, pas awal baca tahu-tahu udah setengah aja. Sangat page turner! 

Tentang Ryu Jun, seorang pria yang sedang mencari "istrinya" setelah 10 tahun tidak bertemu. Hingga akhirnya dia bisa menemukan istrinya, Sora—aktris yang belum terlalu terkenal—yang tengah terkena skandal pacaran dengan Wu-hyeok—aktor yang sedang naik daun. Ryu Jun ingin menyelesaikan "pernikahan" tersebut, namun Hakim Choi mau mengabulkannya setelah probation 3 bulan. Tapi, ternyata perasaan lain pun muncul.

Memang pesona pria pendiam nan tegas dan sat set—punya black card pula—seperti Ryu jun itu tidak terbantahkan. 5 love languages diborong semua sama si Bapak Jun. Bahkan ga segan-segan kasih kartu kredit dan apartemen eksklusif buat Sora. Bucinnya emang nggak ketaker.

Aku suka bagaimana menuliskan cerita romance secara subtil seperti ini. Skinship-nya pun tidak banyak [tapi sekalinya ada, duaarrrrrr!!!]. Cukup dengan obrolan keseharian dan panggilan "istriku" [dyemmmn!]. 

Agak kaget sih pas Ryu Jun semudah itu datang ke agensi Sora. Terus kenapa selama 10 tahun, dia baru nyamperin Sora? Sebelumnya Bapak Jun ngapain aja di Amrik, apa udah sukses dulu baru berani nyamperin Sora? Lalu, aku baru tahu juga tentang sistem pernikahan di Korea Selatan yang tinggal mendaftarkan pernikahan. Tidak seperti di Indonesia yang harus ada wali dan dikasih buku nikah. Kemudian banyak closure juga ya yang harus Ryu Jun dan Sora lakukan ke orang-orang sekitar mereka. Dan satu lagi, penasaran sama penghuni lantai no. 3 yang perempuan dan laki-laki yang wajahnya selalu memar. Karena berulang kali muncul, apa mungkin untuk "hint" novel selanjutnya 👀 [secara kan ini masuk ke series Skyville 1, hehe]

Akhir kata, novel romansa yang pas dari berbagai aspek. Sebagai novel pertama beliau yang ku baca [iya, aku ketinggalan jauh, haha] ini adalah awal untuk aku baca-baca karya beliau yang lain.

Sukaaakk! 💐 
Semasa by Maesy Ang, Teddy W. Kusuma

Go to review page

emotional lighthearted reflective medium-paced

4.0

... mereka tidak hendak menghabiskan hidupnya dengan hanya merawat kenangan, tapi juga membuat kenangan-kenangan baru setiap hari. - p. 148

Sachi dan Coro, dua sepupu, yang mengantarkan orangtuanya Rumah Pandanwangi—rumah yang penuh kenangan semasa mereka kecil—untuk terakhir kalinya sebelum rumah itu dijual. Namun, dilema pun terjadi. Antara mempertahankan kenangan dan nostalgia atau memilih hidup yang terus melangkah maju.

Narasi nostalgia dari sudut pandang Coro sungguh membuatku jadi turut mengenang rumah masa kecilku dulu. Keresahan, kemurungan, kesepian, dan kehampaan yang dirasakan oleh Coro begitu baik dituliskan. Apalagi ketika kenangan-kenangannya turut datang silih berganti. Hubungannya dengan Sachi yang merenggang ketika dewasa, "kehilangan" Sachi yang pergi jauh dan bahkan tidak hadir di momen penting Coro, fase-fase seperti itu sangat relate dengan dunia orang dewasa. Terlalu sibuk dengan pelik dan dunianya sendiri.

Dinamika Bapak dan Coro pun tak kalah "menghangatkan" hati. Benar kata Coro, hubungan ayah dengan anak laki-laki itu rumit. Apalagi ketika mereka sama-sama menyimpan duka. Dan yang aku suka adalah penyelesaian konfliknya realistis.

Bagus. Sangat sentimentil dan menggugah nuansa nostalgia. Tipikal buku slice of life yang dapat dibaca dalam satu kali duduk.