Scan barcode
faniladm's reviews
141 reviews
Jakarta Sebelum Pagi by Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
adventurous
reflective
sad
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? N/A
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
Mesin. Haphe. Phono. Civil War. Fergani. Nivalis. Hyacinth. Midnight Excursion. Babi.
.
"B.A.R
Kepada Pembaca,
"Just because it's different, doesn't mean it's wrong."
~Just because it's majority, doesn't mean it's right~
.
This is the second time I read Jakarta Sebelum Pagi —Emina berpetualang menyisiri keadaan lain Jakarta di dini hari dengan seseorang yang memberikan kesan pada Emina sebagai seorang stalker handal tingkat dewa, dan dibantu oleh Ratu Teh yang bernama Suki untuk memuluskan misinya sebagai stalker handal tersebut. Kejadian itu bermula ketika Emina menerima selembar surat tanpa nama yang dikaitkan pada balon perak + setangkai bunga hyacinth biru. Dari situlah pertualangan mereka di mulai untuk menguak hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui.— since two years ago.
.
Sejauh ini, dan kayaknya sampai sekarang cuma novel ini yang memiliki gaya menulis super absurd and yet page-turning. Ditambah tokoh utamanya cukup annoying, and I wonder whether is she really exist in this world? Namun, harus diakui itulah yang jadi keunikan novel ini, banyak dialog aneh didapati yang berujung menjadi ciri khas or distinguish from others.
.
Ada beberapa hal yang menggangu pengalaman membaca, yaitu karakter Emina yang too loud. Jokes garing dia sama ngalor ngidulnya yang bikin "apasih?". It's just pure my view as reader. Aside of it, cukup cerdas penulis mampu membuat cerita seperti ini, dikemas begitu apik dengan gaya tulisan sangat tidak biasa. Out of the box. Love it!
.
Overall, a great work with exceptional style to rejoice heart of reader in the end. You should put it on your TBR then queue it on iPusnas for lifetime, hahaha."
.
"B.A.R
Kepada Pembaca,
"Just because it's different, doesn't mean it's wrong."
~Just because it's majority, doesn't mean it's right~
.
This is the second time I read Jakarta Sebelum Pagi —Emina berpetualang menyisiri keadaan lain Jakarta di dini hari dengan seseorang yang memberikan kesan pada Emina sebagai seorang stalker handal tingkat dewa, dan dibantu oleh Ratu Teh yang bernama Suki untuk memuluskan misinya sebagai stalker handal tersebut. Kejadian itu bermula ketika Emina menerima selembar surat tanpa nama yang dikaitkan pada balon perak + setangkai bunga hyacinth biru. Dari situlah pertualangan mereka di mulai untuk menguak hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui.— since two years ago.
.
Sejauh ini, dan kayaknya sampai sekarang cuma novel ini yang memiliki gaya menulis super absurd and yet page-turning. Ditambah tokoh utamanya cukup annoying, and I wonder whether is she really exist in this world? Namun, harus diakui itulah yang jadi keunikan novel ini, banyak dialog aneh didapati yang berujung menjadi ciri khas or distinguish from others.
.
Ada beberapa hal yang menggangu pengalaman membaca, yaitu karakter Emina yang too loud. Jokes garing dia sama ngalor ngidulnya yang bikin "apasih?". It's just pure my view as reader. Aside of it, cukup cerdas penulis mampu membuat cerita seperti ini, dikemas begitu apik dengan gaya tulisan sangat tidak biasa. Out of the box. Love it!
.
Overall, a great work with exceptional style to rejoice heart of reader in the end. You should put it on your TBR then queue it on iPusnas for lifetime, hahaha."
Blue Lock, Vol. 11 by Muneyuki Kaneshiro
challenging
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.0
Dissolving Classroom by Junji Ito
dark
fast-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? No
3.0
Seperti biasa, absurd dan disturb. Bayangin aja, minta maaf bisa mendatangkan kematian. Mana gambarnya agak horor.
Blue Lock, Vol. 10 by Muneyuki Kaneshiro
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
5.0
GOD WHAT WAS HAPPENED???
I barely can breathe read this chapter. So much tension and power in it. I'd love to trade my soul to know how would it end.
I barely can breathe read this chapter. So much tension and power in it. I'd love to trade my soul to know how would it end.
Blue Lock, Vol. 9 by Muneyuki Kaneshiro
adventurous
dark
funny
inspiring
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
I think I'm starting crazy with this story. Shaolin Soccer better version and looks, wkwk. And who's gonna win? The beast or the monster? P.S. Duo Nagi & Isagi stole my eyes.
Blue Lock, Vol. 8 by Muneyuki Kaneshiro
challenging
dark
tense
fast-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
I read this for the sake to wanna see trio INB and especially Isagi's zone. Turned out that Barou is in zone too. What a great scene!
Look Back by Tatsuki Fujimoto
lighthearted
reflective
sad
fast-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.0
I don't really get it with the meaning of it, like I read and read then the end. Is this about mangaka's struggle to make manga?
Black Paradox by 伊藤潤二, Junji Ito
dark
fast-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? No
3.0
Niat bunuh diri malah berubah jadi revolusi untuk manusia în a weird way. Seperti biasa The Black Paradox dengan konten yang cukup menganggu tapi page turner. Cocok buat bacaan sekali duduk atau memenuhi target bacaan.
The Choice by Edith Eva Eger
adventurous
dark
emotional
hopeful
informative
inspiring
medium-paced
5.0
Kombinasi Man's Searching For Meaning & Maybe You Should Talk to Someone. Heartbreaking. Inspiring. Powerful.
"You can't change what happened, you can't change what you did or what was done to you. But you can change how you live now."
This is Holocaust book. Memoir ini membahas bagaimana Edith Eger berhadapan dan mengatasi trauma menjadi tawanan kamp konsentrasi. Cara dia bertahan. Cara dia berusaha tetap hidup. Bagaimana perang memang benar-benar bisa merubah perilaku/tingkah laku seseorang. Dalam buku ini juga membahas perjalan penulis menjadi seorang psikolog yang menghadapi pasien-pasien dari trauma, ntah itu karena perang, keluarga, pasangan, atau pelecehan.
The Choice terbagi jadi empat bagian, Penjara, Kabur, Kebebasan, dan Penyembuhan. Dua bagian awal itu adalah kehidupan dia selama jadi korban perang, dan dua bagian akhir kehidupan dia setelah perang dan menjadi psikolog.
Selama baca buku ini, banyak banget pesan tentang kehidupan, memaafkan, live changing, dan freedom. Benar-benar enlightenment dan menginspirasi. Part yang aku suka dari buku ini tuh sesi percakapan antara Edith Eger dan pasien-pasiennya.
Without hesitation this one is the second book about psychology that I love the most after Maybe You Should Talk to Someone (Semua Orang Butuh Curhat).
Well, kalian semua harus baca buku ini. Aku gatau ada terjemahannya atau nggak, but if you can read engbook I highly recommend this one to put as your next read!
Oh iya, jangan lupa liat trigger warning, soalnya banyak banget.
"You can't change what happened, you can't change what you did or what was done to you. But you can change how you live now."
This is Holocaust book. Memoir ini membahas bagaimana Edith Eger berhadapan dan mengatasi trauma menjadi tawanan kamp konsentrasi. Cara dia bertahan. Cara dia berusaha tetap hidup. Bagaimana perang memang benar-benar bisa merubah perilaku/tingkah laku seseorang. Dalam buku ini juga membahas perjalan penulis menjadi seorang psikolog yang menghadapi pasien-pasien dari trauma, ntah itu karena perang, keluarga, pasangan, atau pelecehan.
The Choice terbagi jadi empat bagian, Penjara, Kabur, Kebebasan, dan Penyembuhan. Dua bagian awal itu adalah kehidupan dia selama jadi korban perang, dan dua bagian akhir kehidupan dia setelah perang dan menjadi psikolog.
Selama baca buku ini, banyak banget pesan tentang kehidupan, memaafkan, live changing, dan freedom. Benar-benar enlightenment dan menginspirasi. Part yang aku suka dari buku ini tuh sesi percakapan antara Edith Eger dan pasien-pasiennya.
Without hesitation this one is the second book about psychology that I love the most after Maybe You Should Talk to Someone (Semua Orang Butuh Curhat).
Well, kalian semua harus baca buku ini. Aku gatau ada terjemahannya atau nggak, but if you can read engbook I highly recommend this one to put as your next read!
Oh iya, jangan lupa liat trigger warning, soalnya banyak banget.
Content Warnings
Graphic: Suicidal thoughts, Mental illness, Panic attacks/disorders, Rape, Racism, Suicide, Grief, Death, Murder, War, Child death, Death of parent, Sexual assault, Sexual harassment, Suicide attempt, Genocide, Eating disorder, and Vomit