Reviews

I love this book! Some chapters left me speechless with the unexpected plot twist, another one got me scared shitless to face the darkness of the night. It was a fun ride!

springtides's review against another edition

Go to review page

3.0

selesai! ini buku yang menemani aku nunggu antrian klinik dan nunggu dosen datang supaya nggak bengong. cerpen kesukaanku mak ipah dan bunga-bunga sama mobil jenazah.

snowonirori's review against another edition

Go to review page

4.0

Lumayan menegangkan untuk mengatasi reading slump berkepanjangan. Beberapa cerita sudah tertebak akhirnya seperti apa, tapi menurutku (yang penakut dan gampang kaget) cerita2 pendek ini cukup membuat bulu kuduk berdiri. Dari semua cerita yang ada, favoritku adalah italic text: Jeritan dalam Botol (aku suka endingnya dan gaya penulisannya yang lain dari yang lain) dan Sejak Porselen Berpipi Merah itu Pecah (aku menebak-nebak endingnya dan tetap merinding setelah membaca karena sudut pandang penyamapaiannya)

chaconne's review against another edition

Go to review page

challenging dark reflective tense medium-paced

4.5

selm's review against another edition

Go to review page

dark emotional tense fast-paced

4.0

readsbyra's review against another edition

Go to review page

5.0

Sama seperti judulnya, aku tersihir oleh setiap kata yang ditulis oleh perempuan bernama Intan Paramaditha ❤️

claudiashelf's review against another edition

Go to review page

dark mysterious medium-paced

Plot- or character-driven? Character
Strong character development? It's complicated
Loveable characters? It's complicated
Diverse cast of characters? Yes
Flaws of characters a main focus? Yes

4.25

❝ Aku ingat saat tidur dengan kekasih pertamaku dengan jantung berdebar-debar sebab berada di garis batas antara perawan dan pelacur. Aku adalah keduanya; aku dan bayanganku di cermin yang serupa namun mendua. ❞

Genre buku Sihir Perempuan sangat menarik minat saya untuk segera membaca buku ini; mitos, horror, dengan bumbu Perspektif Feminis., terdengar cukup menarik, bukan? Semua mitos dan cerita dalam buku ini diambil berdasarkan sudut pandang seorang Perempuan. Ntah, ‘ia masih hidup ataupun sudah meninggal dan berkeliaran seperti hantu gentayangan. Saya suka bagaimana dalam cerita ini memberikan kesan seolah-olah seorang Perempuan sudah seharusnya bangkit untuk melawan Patriarki. Ditambah dengan setiap kisah diangkat berdasarkan kisah tergelap seorang Perempuan. Namun, dari sebelas cerpen dalam buku ini tidak semuanya membuat saya terenyuh dan tergugah. Yang saya suka di antaranya, yaitu Pemintal Kegelapan yang bercerita mengenai hantu berambut panjang penghuni loteng yang memintal selimut bagi sang kekasih di sebuah rumah milik Ibu tunggal., Mak Ipah dan Bunga-Bunga mengenai seorang ibu yang ditinggal mati anaknya terbunuh oleh orang yang dikenal., lalu Sang Ratu mengenai legenda ratu Pantai Selatan. Dari ketiga cerpen tersebut memiliki persamaan bagaimana derita yang dialami oleh Perempuan diakibatkan dari adanya Misogi dalam kehidupan Perempuan-Perempuan tersebut.

Content Warnings

More...