Take a photo of a barcode or cover
dark
mysterious
medium-paced
adventurous
reflective
medium-paced
challenging
dark
mysterious
slow-paced
adventurous
slow-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
This book is an epic, mesmerizing, fantastic, mind-blowing, gorgeous, intelligent piece of sci-fi.
I loved the questions of environmental changes, loss of culture, and not believing that devastation is coming within a generation. Herbert -- you were WAY ahead of your time.
I think this was probably my favorite of the series so far. Don't get me wrong, it is WEIRD, but so good
I loved the questions of environmental changes, loss of culture, and not believing that devastation is coming within a generation. Herbert -- you were WAY ahead of your time.
I think this was probably my favorite of the series so far. Don't get me wrong, it is WEIRD, but so good
dark
emotional
fast-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Complicated
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
Yes
I feel like I have to re-read the entire series again for this book to even mildly make sense. I'm having difficulty connecting the themes of Children of Dune to the first two books. It feels almost separate from the first two and yet... somehow the same? Somehow a continuation yet its own independent book. The ending pulled a Second Foundation in that it was a main character lecturing another character, and I've never been able to understand what the First Speaker was talking about even to this day, three years later. The final chapter is jarring to me and this book quickly went from "I think it's going to be a 5 stars!" to "I don't understand anything."
I appreciate the many ways that Herbert broke my heart, regardless of how the ending sort of took me out of the book's vibe. I feel such sadness for Paul and even greater sadness for Leto. I'll definitely re-read this series again at some later point in life.
I appreciate the many ways that Herbert broke my heart, regardless of how the ending sort of took me out of the book's vibe. I feel such sadness for Paul and even greater sadness for Leto. I'll definitely re-read this series again at some later point in life.
adventurous
challenging
reflective
medium-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
I really liked Alia in this one. The philosophy was also very fun.
Children of Dune by Frank Herbert: Rumit. Intrik. Pion. Kerasukan. Kekuatan. Kerjasama. Ketakutan. Perdamaian. Diktator.
Children of Dune merupakan sekuel selanjutnya setelah Dune Messiah atau buku ketiga dari Dune Saga. Berlatar 9 tahun setelah kejadian Dune Messiah yang membuat Alia Atreides harus menanggung beban nama Muad'Dib sebagai kaisar Imperium—yang menjadi penguasa alam semesta. Ditambah ia juga dihantui dampak dari pre-born—yaitu seseorang yang mewarisi roh-roh leluhur yang hidup di dalam pikirannya yang diistilahkan sebagai "Inner voices"—selagi harus menjadi kaisar.
.
Cerita bermula dengan menunjukan anak kembar Paul Atreides, Leto Atreides (Leto II) dan Ghanima Atreides yang kondisinya seperti Alia juga, yaitu pre-born. Mereka juga menjadi ancaman bagi alam semesta karena berpotensi menjadi Abomination juga. Namun si kembar nantinya akan berusaha mencari cara agar mereka tidak menjadi Abomination dan malah berencana untuk menyelamatkan Arrakis dari malapetaka.
.
Itu tadi gambaran kecil plot yang akan dibahas dalam Children of Dune. Soalnya kali ini ceritanya lebih tebal—berlapis-lapis— dan sangat rumit daripada buku pertama dan keduanya. Kesan selama membaca pun benar-benar dibikin terkejut berkali-kali karena kebanyakan diakhir setiap babnya ada plot tak terduga yang akan membuat pembaca melotot dan melongo bersamaan.
.
Pembahasannya itu benar-benar lebih detail dan padat, hal-hal yang masih kabur di buku sebelumnya, pelan pelan dikupas di sini. Dan menunjukkan bagaimana dampak dari pemerintah dan agama menjadi satu. Frank Herbert mulai memasukkan sudut pandang ia—tentang pemerintah, agama, politik, diktator, ekosistem, kekuasaan, dll—lebih dalam lagi.
Jadi semacam menyiratkan walaupun kita punya kekuasaan, kekuatan,dan bermateri belum tentu mampu menundukkan atau mengendalikan semua orang. Justru bisa jadi hal itu menjadi pedang bermata dua yang berbalik menyerang diri.
Frank Herbert dalam Children of Dune menelanjangi hampir/semua karakternya dengan menunjukkan kekurangan mereka secara gamblang. Dengan kata lain, karakternya banyak banget, jadi siapkan diri kalian.
Namun, ada aspek menganggu bagiku, kek kok bisa salah satu karakternya malah berubah Super Saya. Yang mana karakter lain nggak punya. Soalnya sejauh ini karakter yang diciptakan Frank pasti ada "flaw" tapi yang satu ini dibikin "flawless". What's your purpose Frank?
Alhasil, hal tersebut menjadi titik penasaran apa yang akan terjadi di buku selanjutnya. When a human becomes inhuman. When a ruler becomes a God of living. When a demon controls the power. Which they will call The Missionary of Shaitan.
Jangan lupa cek trigger warnings sebelum baca bukunya, yaaa.
Children of Dune merupakan sekuel selanjutnya setelah Dune Messiah atau buku ketiga dari Dune Saga. Berlatar 9 tahun setelah kejadian Dune Messiah yang membuat Alia Atreides harus menanggung beban nama Muad'Dib sebagai kaisar Imperium—yang menjadi penguasa alam semesta. Ditambah ia juga dihantui dampak dari pre-born—yaitu seseorang yang mewarisi roh-roh leluhur yang hidup di dalam pikirannya yang diistilahkan sebagai "Inner voices"—selagi harus menjadi kaisar.
.
Cerita bermula dengan menunjukan anak kembar Paul Atreides, Leto Atreides (Leto II) dan Ghanima Atreides yang kondisinya seperti Alia juga, yaitu pre-born. Mereka juga menjadi ancaman bagi alam semesta karena berpotensi menjadi Abomination juga. Namun si kembar nantinya akan berusaha mencari cara agar mereka tidak menjadi Abomination dan malah berencana untuk menyelamatkan Arrakis dari malapetaka.
.
Itu tadi gambaran kecil plot yang akan dibahas dalam Children of Dune. Soalnya kali ini ceritanya lebih tebal—berlapis-lapis— dan sangat rumit daripada buku pertama dan keduanya. Kesan selama membaca pun benar-benar dibikin terkejut berkali-kali karena kebanyakan diakhir setiap babnya ada plot tak terduga yang akan membuat pembaca melotot dan melongo bersamaan.
.
Pembahasannya itu benar-benar lebih detail dan padat, hal-hal yang masih kabur di buku sebelumnya, pelan pelan dikupas di sini. Dan menunjukkan bagaimana dampak dari pemerintah dan agama menjadi satu. Frank Herbert mulai memasukkan sudut pandang ia—tentang pemerintah, agama, politik, diktator, ekosistem, kekuasaan, dll—lebih dalam lagi.
Jadi semacam menyiratkan walaupun kita punya kekuasaan, kekuatan,dan bermateri belum tentu mampu menundukkan atau mengendalikan semua orang. Justru bisa jadi hal itu menjadi pedang bermata dua yang berbalik menyerang diri.
Frank Herbert dalam Children of Dune menelanjangi hampir/semua karakternya dengan menunjukkan kekurangan mereka secara gamblang. Dengan kata lain, karakternya banyak banget, jadi siapkan diri kalian.
Namun, ada aspek menganggu bagiku, kek kok bisa salah satu karakternya malah berubah Super Saya. Yang mana karakter lain nggak punya. Soalnya sejauh ini karakter yang diciptakan Frank pasti ada "flaw" tapi yang satu ini dibikin "flawless". What's your purpose Frank?
Alhasil, hal tersebut menjadi titik penasaran apa yang akan terjadi di buku selanjutnya. When a human becomes inhuman. When a ruler becomes a God of living. When a demon controls the power. Which they will call The Missionary of Shaitan.
Jangan lupa cek trigger warnings sebelum baca bukunya, yaaa.
mysterious
medium-paced
Plot or Character Driven:
Character