Take a photo of a barcode or cover
"Oke, tidak ada pergi
dan tidak ada pulang, katamu.
Tapi masih ingatkah kau langkah
pertama ketika berjanji akan setia kepada pulang
dan tak hanya mati-matian
percaya pada pergi?"
dan tidak ada pulang, katamu.
Tapi masih ingatkah kau langkah
pertama ketika berjanji akan setia kepada pulang
dan tak hanya mati-matian
percaya pada pergi?"
Buku puisi pertama yang saya baca tahun ini. Iseng dan penasaran, lebih pada bisakah saya "menebak" mana baris puisi Pak Sapardi, dan mana baris karya Mbak Tsana.
Kesan "musti" tebak-tebak ini menguat, karena isi buku adalah semacam dialog antara seorang laki-laki dan perempuan (sebagaimana ditulis Pak Sapardi dalam bagian Awalan buku ini). Tapi kita nggak mudah untuk mengetahui mana baris yang diucapkan laki-laki, mana yang perempuan. Pembedaan baris yang dimiringkan dan tidak dimiringkan, tak serta merta menandai apakah si laki-laki yang miring ataukah si perempuan.
Saya nemu beberapa baris yang cukup menarik buat saya untuk dikutip kapan-kapan. Tapi saya salinnya juga kapan-kapan aja
Kesan "musti" tebak-tebak ini menguat, karena isi buku adalah semacam dialog antara seorang laki-laki dan perempuan (sebagaimana ditulis Pak Sapardi dalam bagian Awalan buku ini). Tapi kita nggak mudah untuk mengetahui mana baris yang diucapkan laki-laki, mana yang perempuan. Pembedaan baris yang dimiringkan dan tidak dimiringkan, tak serta merta menandai apakah si laki-laki yang miring ataukah si perempuan.
Saya nemu beberapa baris yang cukup menarik buat saya untuk dikutip kapan-kapan. Tapi saya salinnya juga kapan-kapan aja
funny
inspiring
lighthearted
reflective
relaxing
Membaca puisi ini serasa mendengar dua orang sedang berdialog di kepala. Menarik. Beberapa bagian terasa lucu, sisanya menarik, dalam, dan reflektif.
Minor: Suicidal thoughts
fast-paced
lighthearted
slow-paced
Sesungguhnya 3.6
Mungkin memang tidak seperti karya pak sapardi yang biasanya, karena memang ini kolaborasi. Tapi saya cukup puas kok.
Suka juga dengan beberapa ilustrasi yang ada di dalamnya.
Mungkin memang tidak seperti karya pak sapardi yang biasanya, karena memang ini kolaborasi. Tapi saya cukup puas kok.
Suka juga dengan beberapa ilustrasi yang ada di dalamnya.
Tentu saja saya membaca buku ini karena ditulis oleh SDD
Saya penasaran apa lagi yang hendak "ditawarkan" oleh Eyang lewat tulisannya
Saya baru membaca Hujan Bulan Juni versi puisi dan saya suka, dan buku ini, saya suka tapi tidak terlalu berkesan
Saya penasaran apa lagi yang hendak "ditawarkan" oleh Eyang lewat tulisannya
Saya baru membaca Hujan Bulan Juni versi puisi dan saya suka, dan buku ini, saya suka tapi tidak terlalu berkesan
Tertarik karena judulnya dan merupakan kolaborasi antara pak Sapardi dengan Rintik Sedu. Sayangnya hanya bisa menikmati beberapa bagian saja, sisanya terasa kosong. Dan aku terbilang "baru" dalam membaca puisi yang ditulis secara paragraf apalagi tidak ada tanda titik dan koma. Harus dibaca dua tiga kali sih supaya paham.