You need to sign in or sign up before continuing.
Take a photo of a barcode or cover
emotional
funny
hopeful
informative
fast-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
No
I'll be honest, but I never the type that enjoy short stories collection, I always feel it to be lacking.
Despite liking the writing style in here, just like any other short stories collection I didn't like it.
It felt like each story is just a random chapter that been taken from a longer stories, and it make me craving for more only to realized the next chapter is just a new story with a new theme.
So yeah I will only give it a 3 star, since it just not my preference
Despite liking the writing style in here, just like any other short stories collection I didn't like it.
It felt like each story is just a random chapter that been taken from a longer stories, and it make me craving for more only to realized the next chapter is just a new story with a new theme.
So yeah I will only give it a 3 star, since it just not my preference
Teh dan Pengkhianat berisi tentang 13 kumpulan cerita pendek berlatar kolonial. Berawal dari kedatangan Belanda ke Hindia (Indonesia) sampai hengkangnya mereka pasca kemerdekaan. Masing-masing kumpulan cerita tersebut menggunakan sudut pandang orang Belanda dan memiliki topik atau isu yang berbeda-beda. Mulai dari tersebarnya wabah variola di beberapa wilayah Indonesia, isu yang berkaitan dengan feminisme, diskriminasi orang Belanda terhadap bumiputra, hingga kembalinya mereka ke tanah airnya.
Buku ini dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik, dan dari buku ini juga saya jadi tahu bahwa tidak semua orang Belanda benar-benar ingin menjajah Indonesia, justru beberapa dari mereka berpihak pada bumiputra bahkan sampai kehilangan nyawa oleh bangsanya sendiri demi membela bumiputra. Dan dari beberapa topik/isu kumpulan cerita tersebut dapat menambah wawasan dari segi sejarah dan isu sosial pada jaman kolonial Belanda.
Buku ini dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik, dan dari buku ini juga saya jadi tahu bahwa tidak semua orang Belanda benar-benar ingin menjajah Indonesia, justru beberapa dari mereka berpihak pada bumiputra bahkan sampai kehilangan nyawa oleh bangsanya sendiri demi membela bumiputra. Dan dari beberapa topik/isu kumpulan cerita tersebut dapat menambah wawasan dari segi sejarah dan isu sosial pada jaman kolonial Belanda.
informative
medium-paced
Plot or Character Driven:
Plot
Strong character development:
No
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
Jika biasanya kisah-kisah fiksi tentang penjajahan Belanda diambil dari sudut pandang orang Indonesia. Berbeda dengan kumpulan cerpen ini, kisah-kisah mereka diambil dari sudut pandang orang Belanda. Dari zaman awal hingga akhir penjajahan. Bagaikan membaca kumpulan cerita dari satu generasi ke generasi lainnya.
Tiap orang Belanda dalam cerita ini memiliki latar belakang serta pemikiran sendiri. Tak semua serta-merta memiliki kesamaaan, walaupun ada ‘doktrin’ sudah diterapkan. Mereka punya gejolak batin akan situasi sekitar mereka.
Tiap alur cerita ditulis tak selalu saat peristiwa bersejarah sedang berlangsung. Ada juga di luar situasi itu atau setelah peristiwa itu ada. Bahkan ada beberapa informasi sejarah tentang zaman penjajahan Belanda dari kecil maupun besar. Ada beberapa informasi terselip seakan digunakan untuk mempermudah dalam menjelaskan situasi atau latar peristiwa sedang terjadi dalam cerita tersebut.
Penulisan dalam cerpen ini bukanlah yang sulit. Bahkan mudah dipahami. Penyampaian informasi serta deskripsi akan sebuah situasi juga jelas, terutama deskripsi suasana cerita sedang berlangsung. Ada selipan bahasa Belanda kemungkinan sering digunakan pada zaman itu, walaupun ada bahasa kasar juga.
Tiap orang Belanda dalam cerita ini memiliki latar belakang serta pemikiran sendiri. Tak semua serta-merta memiliki kesamaaan, walaupun ada ‘doktrin’ sudah diterapkan. Mereka punya gejolak batin akan situasi sekitar mereka.
Tiap alur cerita ditulis tak selalu saat peristiwa bersejarah sedang berlangsung. Ada juga di luar situasi itu atau setelah peristiwa itu ada. Bahkan ada beberapa informasi sejarah tentang zaman penjajahan Belanda dari kecil maupun besar. Ada beberapa informasi terselip seakan digunakan untuk mempermudah dalam menjelaskan situasi atau latar peristiwa sedang terjadi dalam cerita tersebut.
Penulisan dalam cerpen ini bukanlah yang sulit. Bahkan mudah dipahami. Penyampaian informasi serta deskripsi akan sebuah situasi juga jelas, terutama deskripsi suasana cerita sedang berlangsung. Ada selipan bahasa Belanda kemungkinan sering digunakan pada zaman itu, walaupun ada bahasa kasar juga.
Sebuah kumcer yg menarik dan keren bagi yg ingin mencoba membaca cerpen berlatar sejarah, sarat akan nilai moral dan kemanusiaan. Penulis mengambil sudut pandang yg menjajah dlm bercerita sehingga berbeda dgn bku kebanyakan dmn biasa mrka mengambil sudut pandang yg terjajah. Ada bnyk istilah baru yg saya temukan shingga sayabmencatat dan mencari kata2 trsbt di kbbi maupun lwat google. Ilustrasi di stiap cerpen jg sangat ciamik, menggambarkan dan menyimpulkan dgn kesluruhan isi cerita masing2 cerpen. Overall bagi penyuka genre historical fiction ini recomended banget. Oh ya cerpen favorit ku ad 3 "teh&pngkhianat", "kutukan lara ireng", dan "di atas kereta angin".
Buku yang tidak terlalu panjang. Isinya beberapa cerpen menyangkut Hindia, tapi aku butuh waktu lama untuk menamatkannya.
Pinjam di iPusnas berkali-kali sampai akhirnya selesai hari ini.
Memang banyak cerita pendeknya, tapi hanya beberapa yang aku suka, bahkan mungkin hanya satu, yaitu Indonesia Memanggil.
Pinjam di iPusnas berkali-kali sampai akhirnya selesai hari ini.
Memang banyak cerita pendeknya, tapi hanya beberapa yang aku suka, bahkan mungkin hanya satu, yaitu Indonesia Memanggil.
Jujur, walaupun sering lewat di timeline tapi di awal sempat skeptis dengan isi nya. Setelah dibaca...BOOM ! se-keren dan se-wah itu isi nya. Ngga cuma menceritakan bagaimana masa kolonial dari pov tentara/kolonel Belanda, tapi juga jadi dibikin tahu hal-hal baru. Unik, ditambah dengan ilustrasi nya yang cantik-cantik.
Dengan jumlah halaman yang cukup tipis, tapi mas Iksaka mampu bikin saya ikut greget, terharu, dan senyum selama membaca karya nya. Beberapa part juga bikin salfok, tapi tiap topik yang dibahas rasa nya bisa jadi favorit.
Dengan jumlah halaman yang cukup tipis, tapi mas Iksaka mampu bikin saya ikut greget, terharu, dan senyum selama membaca karya nya. Beberapa part juga bikin salfok, tapi tiap topik yang dibahas rasa nya bisa jadi favorit.
Aku pikir, buku ini akan berfokus tentang sejarah teh dan bagaimana sampai ada kata pengkhianat dicantumkan di judul. Ternyata ini hanyalah kumpulan cerpen yang disajikan secara kronologikal. Favoritku adalah Kutukan Lara Ireng. Bagaimana opium yg disinggung di sini membuatku teringat dengan novel lain yang juga membahas tentang Cina dan opium. Overall, menurutku ini bisa dinikmati kalo lagi reading slump. Karena jumlah halamannya yg tidak sampai 200 hlm. Tapi kalo memang tidak tertarik untuk membaca hisfic, rasanya akan sedikit membosankan.
Tiga Belas kisah pendek dari Iksaka Banu seperti membawa pembaca ke masa lalu. Seperti Review pada umumnya. Iksaka Banu menggabungkan cerita fiksi dan nonfiksi yang apik sehingga pembaca tidak akan bosan membaca halaman demi halaman buku nya. Mulai dari kisah rempah, Sentot Alibasyah, perdagangan Opium, dan juga kehidupan sosial yang terjadi pada masa itu, seperti kisah sepeda dan beberapa kisah perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia..
informative
fast-paced
Plot or Character Driven:
N/A
Strong character development:
N/A
Loveable characters:
N/A
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
N/A