Take a photo of a barcode or cover
Rasa suka terhadap seseorang tidak selalu harus diucapkan. Walau nantinya, kami sendiri yang harus menanggung rasa tersebut. Ada kalanya dimana, perasaan kami lebih baik diasingkan. Bukan karena kami takut akan penolakkan tapi karena kami tidak ingin hubungan yang ada diantara kami menjadi rusak.
Selama membaca, tidak ada yang mengguncang perasaan saya (kecuali endingnya). Hal tersebut membuat buku ini sulit dibaca. Namun, yang dapat dipelajari adalah rasa kagum atau rasa cinta itu sulit dihilangkan. Mau itu perasaannya Danar atau perasaannya Tania.
Saya kurang โklopโ dengan cara berpikirnya Tania. Tapi wajar, karena memang ia diceritakan sebagai gadis dengan pola pikirnya yang masih keras kepala. Tania, seorang perfeksionis yang tidak ingin mengecewakan ibunya, dan Danar. Tania, bocah yang terperangkap dalam tubuh wanita beranjak dewasa. Tania, seorang perempuan yang mengerti kekejaman dunia. Tania, gadis yang hancur karena cinta pertamanya. Meski begitu, sejalannya waktu saya mulai mengerti alasan dibelakang tindakan-tindakan dia.
Danar, seorang malaikat bagai keluarganya Tania. Seorang yang terlihat begitu sempurna, begitu baik, begitu lemah lembut. Danar, pelaku dari patah hati pertama Tania. Danar, seorang pembohong, pada Tania, adiknya, hingga Kak Ratna. Danar, yang bingung mengenai perasaannya, apalagi karena ia seorang dewasa, telah jatuh cinta kepada bocah berkepang dua.
Selama membaca, tidak ada yang mengguncang perasaan saya (kecuali endingnya). Hal tersebut membuat buku ini sulit dibaca. Namun, yang dapat dipelajari adalah rasa kagum atau rasa cinta itu sulit dihilangkan. Mau itu perasaannya Danar atau perasaannya Tania.
Saya kurang โklopโ dengan cara berpikirnya Tania. Tapi wajar, karena memang ia diceritakan sebagai gadis dengan pola pikirnya yang masih keras kepala. Tania, seorang perfeksionis yang tidak ingin mengecewakan ibunya, dan Danar. Tania, bocah yang terperangkap dalam tubuh wanita beranjak dewasa. Tania, seorang perempuan yang mengerti kekejaman dunia. Tania, gadis yang hancur karena cinta pertamanya. Meski begitu, sejalannya waktu saya mulai mengerti alasan dibelakang tindakan-tindakan dia.
Danar, seorang malaikat bagai keluarganya Tania. Seorang yang terlihat begitu sempurna, begitu baik, begitu lemah lembut. Danar, pelaku dari patah hati pertama Tania. Danar, seorang pembohong, pada Tania, adiknya, hingga Kak Ratna. Danar, yang bingung mengenai perasaannya, apalagi karena ia seorang dewasa, telah jatuh cinta kepada bocah berkepang dua.
medium-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Complicated
emotional
hopeful
sad
tense
medium-paced
Jadi, memang ada kisah seperti ini. Mencintai tidak harus memiliki, yeah. Walaupun sama-sama saling suka, apalagi bagi yang bertepuk sebelah tangan.
Aku terbawa sama cerita Tania ini. Awalnya aku menilai Tania ge-eran, atau nggak lebih dari seorang adik yang posesif dengan kakak laki-lakinya. Kalau aku punya kakak kayak Danar, mungkin aku juga akan bertingkah kayak gitu.
Tapi makin baca makin greget. Pemikiran Danar, mungkin itu pemikiran kebanyakan orang kalau menghadapi masalah yang sama, suka seseorang dengan umur yang terpaut jauh. Bukan pemikiran yang dongeng, tapi rasional. Sad ending yang bikin ikutan nyesek dan menyesal.
Ada satu hal yang masih bikin aku penasaran; Apa yang dibisikkan Danar ke Tania ketika mereka ada di bawah pohon linden?
Aku terbawa sama cerita Tania ini. Awalnya aku menilai Tania ge-eran, atau nggak lebih dari seorang adik yang posesif dengan kakak laki-lakinya. Kalau aku punya kakak kayak Danar, mungkin aku juga akan bertingkah kayak gitu.
Tapi makin baca makin greget. Pemikiran Danar, mungkin itu pemikiran kebanyakan orang kalau menghadapi masalah yang sama, suka seseorang dengan umur yang terpaut jauh. Bukan pemikiran yang dongeng, tapi rasional. Sad ending yang bikin ikutan nyesek dan menyesal.
Ada satu hal yang masih bikin aku penasaran; Apa yang dibisikkan Danar ke Tania ketika mereka ada di bawah pohon linden?
"Bahawa hidup harus menerima... penerimaan yang indah. Bahawa hidup harus mengerti... pengertian yang benar. Bahawa hidup harus memahami... pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan.
Tak ada yang perlu disesali. Tak ada yang perlu ditakuti. Biarkan ia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawanya pergi entah ke mana. Dan kami akan mengerti, kami akan memahami... dan kami akan menerima."
Saya menangis membaca novel ini. Membayangkan kanak-kanak yatim piatu, meminta sedekah di jalanan dan tidak ada peluang untuk bersekolah. Yang akhirnya mereka menemukan orang-orang baik dalam perjalanan hidup. Peluang terbuka, lalu mereka menjadi manusia yang pintar membanggakan.
Cinta yang tak terluah, sememangnya perlukan orang ketiga bagi membuka semua kisah? Dede yang terlihat lucu dan keanak-anakan ternyata matang adakalanya dalam tindakan.
Plot dan pengakhiran yang dapat dijangka. Begitulah seharusnya kita menjalani hidup, ikhlaskan apa pun takdir yang datang. Rela melepaskan.
Tak ada yang perlu disesali. Tak ada yang perlu ditakuti. Biarkan ia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawanya pergi entah ke mana. Dan kami akan mengerti, kami akan memahami... dan kami akan menerima."
Saya menangis membaca novel ini. Membayangkan kanak-kanak yatim piatu, meminta sedekah di jalanan dan tidak ada peluang untuk bersekolah. Yang akhirnya mereka menemukan orang-orang baik dalam perjalanan hidup. Peluang terbuka, lalu mereka menjadi manusia yang pintar membanggakan.
Cinta yang tak terluah, sememangnya perlukan orang ketiga bagi membuka semua kisah? Dede yang terlihat lucu dan keanak-anakan ternyata matang adakalanya dalam tindakan.
Plot dan pengakhiran yang dapat dijangka. Begitulah seharusnya kita menjalani hidup, ikhlaskan apa pun takdir yang datang. Rela melepaskan.
The real om-om naksir anak SMP, mana anaknya juga naksir. Pening kepalaku. Sebagai anak yang pertama kali (dan sepertinya bakal jadi yang terakhir) baca nih buku pas SMP, bocil kayak aku aja tahu kalo nih buku moral compass-nya kagak bener. Jelek pokoknya jelek please jangan baca buku ini nanti kamu menyesal.
emotional
fast-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Complicated
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
N/A
Flaws of characters a main focus:
Yes
Saya sebenarnya sangat menikmati novel ini, tapi saya kecewa dengan endingnya. Saya awalnya berharap pas endingnya, Danar ngomong lebih banyak, tapi dia malah lebih banyak diamnya.
Siapkan hati yang tegar, pikiran yang terbuka, waktu yang luang, dan lingkungan yang nyaman untuk membaca kisah ini. Perjalanan Tania dengan gejolak perasaan terhadap malaikatnya. Saya tidak terkejut dengan ending cerita ini. Rasional.
"Kaulah yang salah. Karena kau tak mau mengakuinya." โhal.244
Cerita ini sangat menyesakkan. Mengajarkan kita tentang cinta tanpa batas; sekaligus cara melepaskannya. Bagian terpenting adalah penerimaan akan rasa cinta itu. Bagi saya, cerita ini mampu menyentuh sampai ke lorong jiwa terdalam.
"Kaulah yang salah. Karena kau tak mau mengakuinya." โhal.244
Cerita ini sangat menyesakkan. Mengajarkan kita tentang cinta tanpa batas; sekaligus cara melepaskannya. Bagian terpenting adalah penerimaan akan rasa cinta itu. Bagi saya, cerita ini mampu menyentuh sampai ke lorong jiwa terdalam.