Take a photo of a barcode or cover
3.97 AVERAGE
3.97 AVERAGE
adventurous
medium-paced
Ini pertama kalinya aku baca historical fiction, agak sedikit kecewa krana ngga terlalu bnyak sejarah yg diceritakan. Isinya hanya persaingan antra pengusaha kretek, aku juga kurang terikat dgn krakter yg ada dalam cerita bahkan dgn Jeng Yah sendiri. Drpda kisah cinta Jeng Yah, aku lebih senang dgn kisah cinta orgtua dia.
Setuju dengan Ratih Kumala, Soeraja memang benar-benar bujangan (bajingan) yang beruntung.
Aku ini sudah capek bertualang, pindah satu kota ke kota lain. Rumahku itu kamu.
seru ngikutin perjalanannya. sayang menurutku masih ada sedikit missing link yg bisa bikin ceritanya makin jaw dropping. ini gak ada lanjutannya kah?
seru ngikutin perjalanannya. sayang menurutku masih ada sedikit missing link yg bisa bikin ceritanya makin jaw dropping. ini gak ada lanjutannya kah?
Sebentar, ada yang bikin saya ketawa keras:
"Wong kok senengane ngintil!"Sebagai penikmat kretek saya boleh kasih bintang lima, penyajian tipis-tebal tentang kretek dalam buku ini tidak buruk dalam artian menawan karena apa yang berada dalam Gadis Kretek bukan sekedar alur. Walaupun alurnya sendiri mudah tertebak oleh saya tetapi perasaan penasaran untuk buku ini kayaknya tetap mau keluar menarik-narik saya, makanya agak tidak begitu wajar kalau tidak rampung.
secara ringkas novel ini bercerita tentang cinta segitiga dan jatuh bangunnya membangun perusahaan kretek. terlepas dari kisah masing-masing tokoh, mbak ratih mampu menceritakan kisah sejarah dengan gaya penulisan yang gak bikin bosen.
emotional
fast-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
rating : 4,5 ⭐
narasinya menurutku sangat enak dibaca. tidak terlalu kaku, walaupun buku ini kukategorikan sebagai historical fiction.
cara penulis menjelaskan tentang kretek sangat menggugahku.
kisahnya juga sangat menarik, aku suka karakter utama perempuannya, dan ingin mengeprak (juga) kepala karakter utama prianya.
narasinya menurutku sangat enak dibaca. tidak terlalu kaku, walaupun buku ini kukategorikan sebagai historical fiction.
cara penulis menjelaskan tentang kretek sangat menggugahku.
kisahnya juga sangat menarik, aku suka karakter utama perempuannya, dan ingin mengeprak (juga) kepala karakter utama prianya.
Baca buku ini dengan ekspektasi yang lumayan besar. Buku ini digadang-gadang orang dengan buku yang sangat bagus namun punya cover yang tak mendukung.
Kalau dilihat dari covernya, kelihatannya seperti buku ini bakal mengandung banyak filosofis-filosofis. Tapi menurutku buku ini gak 'sefilosofis' yang orang bilang kok.
Aku suka sama tulisan dibuku ini, terasa mengalir saja. Latar yang digambarin buat aku ngerasa hidup di masa lalu dan kental dengan topik yang dibawa, yaitu kretek. Penggambarannya berkali-kali buat aku ngerasa seperti bisa mencium aroma tembakau dan bunyi kretek-kretek nya.
Btw endingnya kurang greget banget, rasanya aku yang mau marah2 hahaha. Buat perusahaan sebesar itu 1m harusnya kedikitan ga sih hahaha.
Kalau dilihat dari covernya, kelihatannya seperti buku ini bakal mengandung banyak filosofis-filosofis. Tapi menurutku buku ini gak 'sefilosofis' yang orang bilang kok.
Aku suka sama tulisan dibuku ini, terasa mengalir saja. Latar yang digambarin buat aku ngerasa hidup di masa lalu dan kental dengan topik yang dibawa, yaitu kretek. Penggambarannya berkali-kali buat aku ngerasa seperti bisa mencium aroma tembakau dan bunyi kretek-kretek nya.
Btw endingnya kurang greget banget, rasanya aku yang mau marah2 hahaha. Buat perusahaan sebesar itu 1m harusnya kedikitan ga sih hahaha.