Take a photo of a barcode or cover
emotional
sad
slow-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
Yes
Feeling guilty. Itu yang pertama kali menyerang aku ketika baru berapa halaman awal.
Ibu hilang, lebih tepatnya ibu tertinggal di stasiun kereta ketika hendak ke Seoul bersama Ayah.
Setelahnya, seluruh anggota keluarga melakukan selaga cara untuk menemukan Ibu. Dalam pencarian ini, satu persatu kenangan tentang Ibu kembali muncul, mengingatkan betapa peran Ibu sangat berharga.
Di awal disambut dengan pov orang kedua, dengan kamu adalah Chi Hon, anak perempuan Ibu yang juga seorang penulis. Sejak hilangnya Ibu, sembari mencari Ibu, kamu teringat semua hari hari di masa lalu ketika kamu tinggal dengan Ibu.
Kamu teringat bagaimana Ibu merawat kalian, bagaimana Ibu menyembunyikan sakitnya, bagaimana hebatnya Ibu menjadi Ibu. Dan bagaimana kamu mulai kehilangan waktu setelah pindah ke Seoul.
Yap, feeling guilty. Aku langsung merasa bersalah, seolah yang sedang diceritakan itu ibu aku, dan sejujurnya dari semua pov yang ada, pov Chi Hon ini yang paling bisa aku mengerti, seolah aku relate dengan ini.
Seharusnya ini jadi daya tarik sendiri, selain dari pov 2 terhadap Chi Hon, ada banyak sudut pandang yang bikin perasaan dari novel ini semakin beragam.
Pov 3 terhadap anak laki laki, sulung. Pov 2 terhadap Ayah. Pov 1 dari Ibu juga pov 2 terhadap anak bungsu perempuan.
Keberagaman ini sebenarnya bikin ikatan emosional ketika naca semakin kuat.
Sayangnya, aku kesulitan buat mencerna siapa dan siapa yang dengan dimaksud. Di sini, aku mgerasa jarang banget nama itu disebut, dengan tokoh yang cukup padat, bikin makan waktu siapa yang lagi dibicarain.
Selain itu, banyak banget flashback di sini, hampir sebagian besar sih. Seperti, lagi bagian Chi Hon mau bagi selebaran, tiba tiba dia keinget masa kecilnya. Kakak Sulung lagi naik taksi, tiba tiba keinget masa baru merantau. Sejujurnya, aku ngerasa tersesat. Aku enggak bisa nentuin straight aku lagi di mana dan kapan.
Tapi, karen aku ngerasa aku terikat secara emosional, aku enggak terlalu ambil pusing hal itu karena hati aku udah terluka untuk banyak jalan. Meski bisa dibilang aku enggak terlalu ngerti, tapi aku ngerti dan ini sukses bikin air mata aku jatuh.
Dan malu untuk mengakui ini, tapi aku jadi pengen peluk Mamah....
"Dalam pandanganmu, ibu adalah ibu. Sejak lahir dia sudah menjadi ibu."
Ibu hilang, lebih tepatnya ibu tertinggal di stasiun kereta ketika hendak ke Seoul bersama Ayah.
Setelahnya, seluruh anggota keluarga melakukan selaga cara untuk menemukan Ibu. Dalam pencarian ini, satu persatu kenangan tentang Ibu kembali muncul, mengingatkan betapa peran Ibu sangat berharga.
Di awal disambut dengan pov orang kedua, dengan kamu adalah Chi Hon, anak perempuan Ibu yang juga seorang penulis. Sejak hilangnya Ibu, sembari mencari Ibu, kamu teringat semua hari hari di masa lalu ketika kamu tinggal dengan Ibu.
Kamu teringat bagaimana Ibu merawat kalian, bagaimana Ibu menyembunyikan sakitnya, bagaimana hebatnya Ibu menjadi Ibu. Dan bagaimana kamu mulai kehilangan waktu setelah pindah ke Seoul.
Yap, feeling guilty. Aku langsung merasa bersalah, seolah yang sedang diceritakan itu ibu aku, dan sejujurnya dari semua pov yang ada, pov Chi Hon ini yang paling bisa aku mengerti, seolah aku relate dengan ini.
Seharusnya ini jadi daya tarik sendiri, selain dari pov 2 terhadap Chi Hon, ada banyak sudut pandang yang bikin perasaan dari novel ini semakin beragam.
Pov 3 terhadap anak laki laki, sulung. Pov 2 terhadap Ayah. Pov 1 dari Ibu juga pov 2 terhadap anak bungsu perempuan.
Keberagaman ini sebenarnya bikin ikatan emosional ketika naca semakin kuat.
Sayangnya, aku kesulitan buat mencerna siapa dan siapa yang dengan dimaksud. Di sini, aku mgerasa jarang banget nama itu disebut, dengan tokoh yang cukup padat, bikin makan waktu siapa yang lagi dibicarain.
Selain itu, banyak banget flashback di sini, hampir sebagian besar sih. Seperti, lagi bagian Chi Hon mau bagi selebaran, tiba tiba dia keinget masa kecilnya. Kakak Sulung lagi naik taksi, tiba tiba keinget masa baru merantau. Sejujurnya, aku ngerasa tersesat. Aku enggak bisa nentuin straight aku lagi di mana dan kapan.
Tapi, karen aku ngerasa aku terikat secara emosional, aku enggak terlalu ambil pusing hal itu karena hati aku udah terluka untuk banyak jalan. Meski bisa dibilang aku enggak terlalu ngerti, tapi aku ngerti dan ini sukses bikin air mata aku jatuh.
Dan malu untuk mengakui ini, tapi aku jadi pengen peluk Mamah....
"Dalam pandanganmu, ibu adalah ibu. Sejak lahir dia sudah menjadi ibu."
inspiring
lighthearted
reflective
sad
slow-paced
Plot or Character Driven:
Plot
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
No
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
This was a bit of an oddity. It attempts to use second person all the way through which is hard to do and slightly confusing to follow. It tells the story through the perspective of four different people which is also odd but does lead to some interesting insights. The ending is a bit confusing and hard to decipher. However, it had some great stuff to say about the nature of families and how we often don't know everything about the people we claim to know so well. I enjoyed it and enjoyed getting a peek into Korean family life.
I loved the shifting narrative perspectives, and it was a much needed reminder to be grateful for family. I think I want to teach it.
dark
emotional
sad
medium-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Complicated
Flaws of characters a main focus:
Yes
challenging
emotional
reflective
medium-paced
Plot or Character Driven:
Character
Una donna scompare nella grande città. I figli e il marito la cercano. Passa il tempo ma di lei non si hanno notizie. Eppure questa donna scomparsa diventa sempre più presente nelle loro menti e nei loro cuori, arrivano finalmente a vederla come persona, e non come mamma e moglie, creatura scontata da cui prendere senza dare nulla.
E alla fine la donna scomparsa diventerà più viva e presente di quando era viva.
Un libro bellissimo, importante, da leggere per non dare mai per scontati i sentimenti e le persone.
E alla fine la donna scomparsa diventerà più viva e presente di quando era viva.
Un libro bellissimo, importante, da leggere per non dare mai per scontati i sentimenti e le persone.
2.5/5stars
This was unfortunately just ok. I think it had a very strong message of always love the people in your life and don't take their presence for granted because they can be taken away so easily. But other than that this book was quite slow and boring and also hard to follow.
It was difficult to follow because we never got anything laid out for us - no names, relations, nothing. By the end I knew they were a family, but I didn't know who was actually who.
It also jumped from second to third person, which may have been because of the translation from Korean where I and You are the same word, only being determined by the rest of the sentence, but in English it was very weird and pulled me out of the story.
I also didn't really connect with any of the characters.
So, a bit of a let down, but it did have a good message.
This was unfortunately just ok. I think it had a very strong message of always love the people in your life and don't take their presence for granted because they can be taken away so easily. But other than that this book was quite slow and boring and also hard to follow.
It was difficult to follow because we never got anything laid out for us - no names, relations, nothing. By the end I knew they were a family, but I didn't know who was actually who.
It also jumped from second to third person, which may have been because of the translation from Korean where I and You are the same word, only being determined by the rest of the sentence, but in English it was very weird and pulled me out of the story.
I also didn't really connect with any of the characters.
So, a bit of a let down, but it did have a good message.
emotional
reflective
medium-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
N/A
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
N/A
Flaws of characters a main focus:
N/A