You need to sign in or sign up before continuing.
Take a photo of a barcode or cover
Nestapa. Satu kata untuk perdukuhan terpencil itu.
Dukuh Paruk adalah perdukuhan terpencil yang nestapa, melarat dan bebal. Tetapi perdukuhan itu memiliki kebanggaan tersendiri, yaitu seorang ronggeng. Srintil dinobatkan sebagai seorang penerus ronggeng di umurnya yang ke duabelas. Dukuh itu kembali hidup dengan suara calung dan pentas Si Ronggeng Dukuh Paruk.
Namun, bagaimanapun juga Dukuh Paruk tetaplah Dukuh Paruk yang nestapa, melarat dan bebal. Sebuah tragedi menghantam perdukuhan itu, bertubi-tubi. Perdukuhan itu terombang-ambing, terkhusus Srintil.
Benar adanya perkataan Sakarya bahwa, "Kehidupan tidak maju ke depan dalam lintasan lurus, melainkan maju sambil mengayun ke kiri dan ke kanan yang sama jauhnya"
Dukuh Paruk adalah perdukuhan terpencil yang nestapa, melarat dan bebal. Tetapi perdukuhan itu memiliki kebanggaan tersendiri, yaitu seorang ronggeng. Srintil dinobatkan sebagai seorang penerus ronggeng di umurnya yang ke duabelas. Dukuh itu kembali hidup dengan suara calung dan pentas Si Ronggeng Dukuh Paruk.
Namun, bagaimanapun juga Dukuh Paruk tetaplah Dukuh Paruk yang nestapa, melarat dan bebal. Sebuah tragedi menghantam perdukuhan itu, bertubi-tubi. Perdukuhan itu terombang-ambing, terkhusus Srintil.
Benar adanya perkataan Sakarya bahwa, "Kehidupan tidak maju ke depan dalam lintasan lurus, melainkan maju sambil mengayun ke kiri dan ke kanan yang sama jauhnya"
Pertama kalinya nyobain karyanya Ahmad Tohari dan buku versi Audiobook lewat buku ini.
Alesannya simpel, soalnya pas tau buku fisiknya font nya dempet dan ceritanya lumayan berat pasti bakalan lama kubaca, jadinya coba deh versi audiobooknya. Dan ternyata suka! Setelah ini mau nyoba dengerin audiobook judul lainnya deh.
Masterpiece dari seorang sastrawan termasyhur negeri ini aku selesaikan dalam waktu 2 hari. Ceritanya menurutku setipe sama Cantik Itu Luka karyanya Eka Kurniawan. Alur ceritanya kompleks dan isu yg diangkat cukup berat. Tapi aku suka cerita yg modelan gini, bikin pedih dan mengiris hati bacanya.
Aku pikir buku ini salah satu karya penulis Indonesia yg minimal wajib dibaca sekali seumur hidup. Setelah nyoba buku ini kurasa cocok sama gaya menulisnya Ahmad Tohari. Ga nyangka kemampuan beliau mendeskripsikan latar suasana alam begitu detail dan juara. Bagus deh pokoknya.
Alesannya simpel, soalnya pas tau buku fisiknya font nya dempet dan ceritanya lumayan berat pasti bakalan lama kubaca, jadinya coba deh versi audiobooknya. Dan ternyata suka! Setelah ini mau nyoba dengerin audiobook judul lainnya deh.
Masterpiece dari seorang sastrawan termasyhur negeri ini aku selesaikan dalam waktu 2 hari. Ceritanya menurutku setipe sama Cantik Itu Luka karyanya Eka Kurniawan. Alur ceritanya kompleks dan isu yg diangkat cukup berat. Tapi aku suka cerita yg modelan gini, bikin pedih dan mengiris hati bacanya.
Aku pikir buku ini salah satu karya penulis Indonesia yg minimal wajib dibaca sekali seumur hidup. Setelah nyoba buku ini kurasa cocok sama gaya menulisnya Ahmad Tohari. Ga nyangka kemampuan beliau mendeskripsikan latar suasana alam begitu detail dan juara. Bagus deh pokoknya.
Aku baca novel ini lamaaaaaa banget pas masi SMP sebagai tugas sekolah. Cukup shock karena benar-benar tampil beda dan unik dari novel sastra Indonesia. Sejak saat itu aku jadi fans tulisan Ahmad Tohari yang lain termasuk 2 lanjutan buku ini.
Mengangkat kehidupan penari ronggeng belia Srintil. Cerita ini mengalir cepat dan lugas. Gaya bahasanya kasar, vulgar dan apa adanya, tapi justru membuatku sebagi pembaca bisa menyelami keontetikan karya ini sesuai gambaran sang penulis. Penduduk desa miskin yang berjuang untuk bisa bertahan hidup dengan cara apapun.
Aku menyukai karakter-karakternya dan bisa merasakan ikatan kuat antara pasangan ini sejak mereka masih kecil sampai dewasa.
Ini adalah cerita sederhana, tentang orang-orang sederhana yang memberikan efek tidak sederhana. Buku yang hebat dan aku akan mencoba membacanya ulang untuk melengkapi review ini.
Mengangkat kehidupan penari ronggeng belia Srintil. Cerita ini mengalir cepat dan lugas. Gaya bahasanya kasar, vulgar dan apa adanya, tapi justru membuatku sebagi pembaca bisa menyelami keontetikan karya ini sesuai gambaran sang penulis. Penduduk desa miskin yang berjuang untuk bisa bertahan hidup dengan cara apapun.
Aku menyukai karakter-karakternya dan bisa merasakan ikatan kuat antara pasangan ini sejak mereka masih kecil sampai dewasa.
Ini adalah cerita sederhana, tentang orang-orang sederhana yang memberikan efek tidak sederhana. Buku yang hebat dan aku akan mencoba membacanya ulang untuk melengkapi review ini.
dark
emotional
sad
slow-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
No
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Complicated
untuk yang bernama suami istri Kartajasa, Musasi, Bajus, dan para lelaki lainnya yang pernah sexually harassed Srintil: THERE IS A SPECIAL PLACE IN HELL FOR ALL OF YOU! 😡🖕
Rasus doang yang agak mendingan dibanding yang lain. Men in this book are sooooooooooooo brengsek. LOOK WHAT YOU ALL DID TO SRINTIL! I WON'T EVER FORGIVE Y'ALL!
anyway, pace buku ini lambaaaaattt sekali dan marginnya rapet banget, tulisannya kecil juga 😥 jadi untuk aku yang gampang bosen dan easily distracted, it took me a long time to read it. Buku pertama agak bosenin tapi waktu udah masuk buku kedua udah mulai seru ceritanya.
Ini buku dari Ahmad Tohari yang aku baca dan aku suka dengan cara penulisan beliau yang cantiiiiikkk banget ❤️
Rasus doang yang agak mendingan dibanding yang lain. Men in this book are sooooooooooooo brengsek. LOOK WHAT YOU ALL DID TO SRINTIL! I WON'T EVER FORGIVE Y'ALL!
anyway, pace buku ini lambaaaaattt sekali dan marginnya rapet banget, tulisannya kecil juga 😥 jadi untuk aku yang gampang bosen dan easily distracted, it took me a long time to read it. Buku pertama agak bosenin tapi waktu udah masuk buku kedua udah mulai seru ceritanya.
Ini buku dari Ahmad Tohari yang aku baca dan aku suka dengan cara penulisan beliau yang cantiiiiikkk banget ❤️
WOW. Ronggeng Dukuh Paruh bener-bener sebuah masterpiece dari Pak Ahmad Tohari!
Personally, aku suka banget dengan cara Pak Ahmad Tohari menggambarkan alam di Dukuh Paruk setiap babnya, sangat filmis dan aku belajar banyak jenis burung (WKWKWK). Oh iya, disini sudut pandang cerita yang dibawa ada dua: orang ketiga dan Rasus.
Pengalaman membaca Ronggeng Dukuh Paruk bisa dibilang menyenangkan walaupun kita sebagai pembaca diajak rollercoastering sama buku ini. Aku juga merasa seperti diajak ikut tumbuh bersama Srintil, Rasus, dan warga Dukuh Paruk lainnya. Melihat perkembangan karakter Rasus dan Srintil sendiri buat aku bangga deep inside :')
Intinya, this book is flawless!
Personally, aku suka banget dengan cara Pak Ahmad Tohari menggambarkan alam di Dukuh Paruk setiap babnya, sangat filmis dan aku belajar banyak jenis burung (WKWKWK). Oh iya, disini sudut pandang cerita yang dibawa ada dua: orang ketiga dan Rasus.
Pengalaman membaca Ronggeng Dukuh Paruk bisa dibilang menyenangkan walaupun kita sebagai pembaca diajak rollercoastering sama buku ini. Aku juga merasa seperti diajak ikut tumbuh bersama Srintil, Rasus, dan warga Dukuh Paruk lainnya. Melihat perkembangan karakter Rasus dan Srintil sendiri buat aku bangga deep inside :')
Intinya, this book is flawless!
This is quite a heavy reading for me.
IT WAS SOOO SOOO GOOD
But I need (such a) long time to finish this one, to brace myself for the pain to come.
TW:
Am not comfortable with child sexual abuse. So yeah. Pleass keep it mind, it happened long time ago, where they think it's okay to do things they did.
Heavy cultural and political influence
(+)
- Settingnya detail bgt. Secara tempat, sama suasana. Oke punya.
- Perkembangan karakter utamanya juga mantep. Aku ngerasa bener2 diajak masuk ke jalan pemikiran mereka, dan ngeliat bagaimana pola pikir mereka berubah seiring mereka bertumbuh.
- I love how this book shows nilai2 kewanitaan dan bagaimana masyarakat pada jaman itu memandang nilai2 tersebut.
(-)
- Pace ny agak terlalu lambat buatku
- ANGST AND TRAGEDY (It makes me sick and weep, not really a minus but I hate this pain. Am fragile like that)
Salah satu Indonesian historical fiction yanf wajib kalian baca.
IT WAS SOOO SOOO GOOD
But I need (such a) long time to finish this one, to brace myself for the pain to come.
TW:
Am not comfortable with child sexual abuse. So yeah. Pleass keep it mind, it happened long time ago, where they think it's okay to do things they did.
Heavy cultural and political influence
(+)
- Settingnya detail bgt. Secara tempat, sama suasana. Oke punya.
- Perkembangan karakter utamanya juga mantep. Aku ngerasa bener2 diajak masuk ke jalan pemikiran mereka, dan ngeliat bagaimana pola pikir mereka berubah seiring mereka bertumbuh.
- I love how this book shows nilai2 kewanitaan dan bagaimana masyarakat pada jaman itu memandang nilai2 tersebut.
(-)
- Pace ny agak terlalu lambat buatku
- ANGST AND TRAGEDY (It makes me sick and weep, not really a minus but I hate this pain. Am fragile like that)
Salah satu Indonesian historical fiction yanf wajib kalian baca.
Ngilu baca bukunya, hiks hiks hiks.
Saya penyuka buku-buku yang dimana suasana yang digambarkan oleh si penulis dalam buku tersebut bisa membuat kita merasa seolah benar-benar 'ada di dunia tempat cerita tersebut berlangsung', dan buku inilah salah satunya. Ditambah ceritanya murni buatan orang Indonesia pula, dengan segala keluguan dan keterpurukan Dukuh Paruk di masa lalu, benar-benar nilai plus. Penggambarannya jelas, meskipun diceritakan dengan gaya bahasa 'lama' namun sangat bisa dimengerti.
Dan ceritanya, yang sebenarnya simple, namun dibuat sangat-complicated-dan-menyayat-hati.
Sebutlah Srintil dan Rasus, teman sepermainan di masa kecil dari Dukuh Paruk, yang saling menyukai -namun keadaan berubah begitu Srintil dititahkan untuk menjadi ronggeng. Posisi seorang Ronggeng, di Dukuh Paruk bukan main-main. Ia dihormati, semua laki-laki ingin menyawer, menari (dan bertayub) dengannya. Bila Srintil naik panggung seluruh warga Dukuh Paruk melihat. Namun justru inilah yang kemudian membuat Rasus menjauh -ia membenci keadaan Srintil yang harus menjadi ronggeng dan menjadi 'milik semua orang'.
Singkat cerita, Rasus pergi dari Dukuh Paruk dan menjadi tentara. Hingga pada suatu ketika peristiwa 1965 terjadi dan mengakibatkan Srintil ditahan di penjara hingga 2 tahun lamanya. Selepas ditahan, Srintil tidak mau lagi menjadi ronggeng. Ia ingin hidup layaknya perempuan biasa -ingin menikah, punya anak dan punya keluarga, namun ia malu dengan statusnya sebagai ronggeng yang sudah pernah 'dinaiki' banyak orang serta sebagai mantan tahanan. Di lain sisi, masih banyak laki-laki yang memperlakukannya sebagai ronggeng, mereka bersedia 'membayar' Srintil untuk 'menari' bersama mereka.
Suatu ketika Rasus kembali ke Dukuh Paruk dan bertemu Srintil. Di bagian ini, haduh, rasanya gemes setengah mati. Terutama ketika Srintil minta dinikahi; Sakum & Sakarya juga menyarankan Rasus untuk menjadikan Srintil sebagai istri; dan Rasus malah menolak. Kalau saya bilang, gengsinya ketinggian.
Bagian yang paling menyedihkan, tentu saja, endingnya. Rasanya 'keterlaluan' sampai menjadikan Srintil gila seperti itu. Padahal sampai bagian-bagian akhir saya masih berharap Rasus bakalan balik kemudian menikah dengan Srintil. Namun justru sebenarnya disitu juga kelebihan ceritanya. Begitu selesai membaca Ronggeng Dukuh Paruk ini, rasanya ada haru, ada sedih, namun diluar itu semua, ada kagum yang mendalam akan cara Bpk Ahmad Tohari menceritakan kisah Srintil & Rasus ini. Benar-benar seperti diserabut dari dunia lain.
Saya jatuh cinta pada tokoh Rasus dengan segala kekeraskepalaannya; kecintaannya pada Srintil meskipun ia lebih memilih untuk tidak menikah dengan gadis tersebut -saya jatuh cinta pada Dukuh Paruk, seperti yang diceritakan dalam buku ini, dengan segala keterpurukan, kebodohan dan keluguannya, serta sifat 'nrimo pandum' yang mereka anut. Saya jatuh cinta pada Goder, seorang anak kecil yang bisa menggerakkan hati Srintil dan menumbuhkan kasih sayang hingga Srintil menginginkan kehidupan sebagai perempuan 'yang sebenarnya'. Saya jatuh cinta pada penceritaan buku ini, meskipun endingnya bikin kepingin nangis ngilu karena terbayang akan nasib Srintil.
Two thumbs up!
PS:
Lagi cari-cari versi film-nya, Sang Penari (2011). Kemarin itu waktu November tahun lalu tayang di Cineplex nggak sempet nonton karena memang belum tertarik, eeeh sekarang malah jadi terobsesi begini :p
Saya penyuka buku-buku yang dimana suasana yang digambarkan oleh si penulis dalam buku tersebut bisa membuat kita merasa seolah benar-benar 'ada di dunia tempat cerita tersebut berlangsung', dan buku inilah salah satunya. Ditambah ceritanya murni buatan orang Indonesia pula, dengan segala keluguan dan keterpurukan Dukuh Paruk di masa lalu, benar-benar nilai plus. Penggambarannya jelas, meskipun diceritakan dengan gaya bahasa 'lama' namun sangat bisa dimengerti.
Dan ceritanya, yang sebenarnya simple, namun dibuat sangat-complicated-dan-menyayat-hati.
Sebutlah Srintil dan Rasus, teman sepermainan di masa kecil dari Dukuh Paruk, yang saling menyukai -namun keadaan berubah begitu Srintil dititahkan untuk menjadi ronggeng. Posisi seorang Ronggeng, di Dukuh Paruk bukan main-main. Ia dihormati, semua laki-laki ingin menyawer, menari (dan bertayub) dengannya. Bila Srintil naik panggung seluruh warga Dukuh Paruk melihat. Namun justru inilah yang kemudian membuat Rasus menjauh -ia membenci keadaan Srintil yang harus menjadi ronggeng dan menjadi 'milik semua orang'.
Singkat cerita, Rasus pergi dari Dukuh Paruk dan menjadi tentara. Hingga pada suatu ketika peristiwa 1965 terjadi dan mengakibatkan Srintil ditahan di penjara hingga 2 tahun lamanya. Selepas ditahan, Srintil tidak mau lagi menjadi ronggeng. Ia ingin hidup layaknya perempuan biasa -ingin menikah, punya anak dan punya keluarga, namun ia malu dengan statusnya sebagai ronggeng yang sudah pernah 'dinaiki' banyak orang serta sebagai mantan tahanan. Di lain sisi, masih banyak laki-laki yang memperlakukannya sebagai ronggeng, mereka bersedia 'membayar' Srintil untuk 'menari' bersama mereka.
Suatu ketika Rasus kembali ke Dukuh Paruk dan bertemu Srintil. Di bagian ini, haduh, rasanya gemes setengah mati. Terutama ketika Srintil minta dinikahi; Sakum & Sakarya juga menyarankan Rasus untuk menjadikan Srintil sebagai istri; dan Rasus malah menolak. Kalau saya bilang, gengsinya ketinggian.
Bagian yang paling menyedihkan, tentu saja, endingnya. Rasanya 'keterlaluan' sampai menjadikan Srintil gila seperti itu. Padahal sampai bagian-bagian akhir saya masih berharap Rasus bakalan balik kemudian menikah dengan Srintil. Namun justru sebenarnya disitu juga kelebihan ceritanya. Begitu selesai membaca Ronggeng Dukuh Paruk ini, rasanya ada haru, ada sedih, namun diluar itu semua, ada kagum yang mendalam akan cara Bpk Ahmad Tohari menceritakan kisah Srintil & Rasus ini. Benar-benar seperti diserabut dari dunia lain.
Saya jatuh cinta pada tokoh Rasus dengan segala kekeraskepalaannya; kecintaannya pada Srintil meskipun ia lebih memilih untuk tidak menikah dengan gadis tersebut -saya jatuh cinta pada Dukuh Paruk, seperti yang diceritakan dalam buku ini, dengan segala keterpurukan, kebodohan dan keluguannya, serta sifat 'nrimo pandum' yang mereka anut. Saya jatuh cinta pada Goder, seorang anak kecil yang bisa menggerakkan hati Srintil dan menumbuhkan kasih sayang hingga Srintil menginginkan kehidupan sebagai perempuan 'yang sebenarnya'. Saya jatuh cinta pada penceritaan buku ini, meskipun endingnya bikin kepingin nangis ngilu karena terbayang akan nasib Srintil.
Two thumbs up!
PS:
Lagi cari-cari versi film-nya, Sang Penari (2011). Kemarin itu waktu November tahun lalu tayang di Cineplex nggak sempet nonton karena memang belum tertarik, eeeh sekarang malah jadi terobsesi begini :p