You need to sign in or sign up before continuing.
Take a photo of a barcode or cover
Fun beach read. I listened to the audio book which has the effect of really biasing me on the characters (the reader has a really annoying voice for the antagonist and a lovely British accent for the protagonist), though I have a feeling the characters elicited those reactions in print as well! Chick lit the way I like it--completely without deeper purpose!
Funny, quirky. The book reflects both on changes in the publishing industry and workplace generational shifts. Loved it. I want to have dinner with some of Imogen, Rashid and Co.
emotional
funny
lighthearted
medium-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
No
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
The ending is kinda comical and predictable, and pacing is rather rushed for the last two or three chapters. Still a thoroughly fun and enjoyable read!
Moderate: Bullying, Sexual harassment
Minor: Addiction
#145 - 2020
Genre: Chicklit
Jika pernah baca The Devil Wears Prada dan suka buku tersebut, aku rekomendasikan buku ini. Vibenya sama dengan latar belakang majalah fashion dan suasana kerjanya. Namun kebalikan dari The Devil Wears Prada disini "devil" adalah Eve Morton, mantan asisten Imogen Tate, editor in chief majalah Glossy, yang naik pangkat menjadi Editor untuk content majalah Glossy yang dirubah dari majalah cetak ke majalah digital.
Aku merasa relate dengan Imogen, yang berusia 40-an, menghadapi anak muda usia 20-an yang melejit karirnya dan memahami tekhnologi. Aku mengalami hal yang sama, dimana aku harus mengejar ketinggalan alam hal tekhnologi dengan anak-anak muda ini agar bisa mengikuti jaman. Bagaimana anak-anak muda juga meremehkan senior mereka dan menganggap mereka makhlus yang hampir punah.
Eve Morton bisa dianggap mewakili banyak wanita muda usia 20-an yang punya karir dan sangat berambisi. Ambisi yang meninggalkan rasa kemanusiaan dan hanya mengejar target dan target. Meremehkan cara-cara lama termasuk etika berbisnis yang telah terbentuk dari dulu. Yang pasti sopan santun yang banyak dilupakan oleh anak muda sekarang.
Seru sekali membaca perjuangan Imogen mengejar ketinggalannya, yang memang mengambil 6 bulan cuti karena menderita kanker. Dia tetap mengerjakan dengan caranya ditambah dengan pelajaran-pelajaran baru dari teman-teman baru yang ditemuinya.
Buat wanita-wanita 20-an, jangan remehkan kami yang berada di usia 40-an. Kami mungkin tertinggal secara tekhnologi, tapi insting kami lebih kuat. Cara pendekatan ke rekan bisnis pun kami lebih halus dibanding kalian. Kami bukan dinosaurus, kami bisa merangkul era tekhnologi dengan kemauan kami untuk belajar.
Genre: Chicklit
Jika pernah baca The Devil Wears Prada dan suka buku tersebut, aku rekomendasikan buku ini. Vibenya sama dengan latar belakang majalah fashion dan suasana kerjanya. Namun kebalikan dari The Devil Wears Prada disini "devil" adalah Eve Morton, mantan asisten Imogen Tate, editor in chief majalah Glossy, yang naik pangkat menjadi Editor untuk content majalah Glossy yang dirubah dari majalah cetak ke majalah digital.
Aku merasa relate dengan Imogen, yang berusia 40-an, menghadapi anak muda usia 20-an yang melejit karirnya dan memahami tekhnologi. Aku mengalami hal yang sama, dimana aku harus mengejar ketinggalan alam hal tekhnologi dengan anak-anak muda ini agar bisa mengikuti jaman. Bagaimana anak-anak muda juga meremehkan senior mereka dan menganggap mereka makhlus yang hampir punah.
Eve Morton bisa dianggap mewakili banyak wanita muda usia 20-an yang punya karir dan sangat berambisi. Ambisi yang meninggalkan rasa kemanusiaan dan hanya mengejar target dan target. Meremehkan cara-cara lama termasuk etika berbisnis yang telah terbentuk dari dulu. Yang pasti sopan santun yang banyak dilupakan oleh anak muda sekarang.
Seru sekali membaca perjuangan Imogen mengejar ketinggalannya, yang memang mengambil 6 bulan cuti karena menderita kanker. Dia tetap mengerjakan dengan caranya ditambah dengan pelajaran-pelajaran baru dari teman-teman baru yang ditemuinya.
Buat wanita-wanita 20-an, jangan remehkan kami yang berada di usia 40-an. Kami mungkin tertinggal secara tekhnologi, tapi insting kami lebih kuat. Cara pendekatan ke rekan bisnis pun kami lebih halus dibanding kalian. Kami bukan dinosaurus, kami bisa merangkul era tekhnologi dengan kemauan kami untuk belajar.
Chic lit- entertaining and yet somewhat annoying. The main character is 40 not 60. How does she not know how to use email, etc.
DNF. The main plot starts in 2015 and the protagonist is 40. Without giving away anything I was 10 years older in that year and understood everything the protagonist claims to be clueless about.
Read after seeing Aliza (aka DKNYPRGIRL) recommend and loved it! Fun, easy read.
I will say, this moved quickly and the plotline was interesting. However, having worked in magazine publishing for five years (granted, that itself was five years ago), I found it VERY hard to believe that the EIC of a top fashion magazine would a) not see the massive shift in the magazine world - which started well before the recession, and trust, everyone from assistants to EICs could see that the industry was changing b) had absolutely zero knowledge of technology even tho she works for a fashion magazine c) was not at least 50% still connected to HER magazine during her medical leave. Basically, I found the whole premise for Eve's reign at Glossy/glossy.com completely unbelievable. I would have believed it had the story been set ten years ago -- but if it had, the authors couldn't complain quite so much about millennials. This scorn for millennials was more than palpable; it was downright exhausting. Perhaps you will enjoy this book much more than I did if you have it in you to despise an entire generation. Besides all that, the authors needed an editor to excise at least 50 pages of "then she kissed him goodbye. Then she turned to the door. Then she opened the door and left."
Interesting story but the way that 40 something Imogen was so completely un tech savvy was a little unbelievable. Rather too many stereotypes for my liking, but good to read a book that was up to date tech wise and deals with something deeper than typical romance.
fashion, froth, FUN!!!
A fun frothy read that I enjoyed thoroughly and read quickly. For lovers of fashion magazines, e-tail, and macarons, this is a shoo-in.
A fun frothy read that I enjoyed thoroughly and read quickly. For lovers of fashion magazines, e-tail, and macarons, this is a shoo-in.