Scan barcode
miren's review against another edition
mysterious
relaxing
fast-paced
- Strong character development? No
- Loveable characters? Yes
4.0
scytmo's review against another edition
2.0
This was my first Agatha Christie, but not my first Cozy Mystery (I had previous read Richard Osman’s first book and enjoyed it). Unfortunately, I found it incredibly heavy going. In chapter after chapter nothing much happens except the slow and inexorable revelation of another tidbit of information that either contradicts something previously uncovered, or doesn’t seem to relate to anything. And while I appreciate that many people may find this intriguing and enjoyable, I found it frustrating.
I very much liked the main character of Len Clement. To me he felt authentic and I enjoyed his forebearing weariness. The other characters felt much more two-dimensional, though - and I found the smug, supercilious false modesty of Miss Marple to be quite annoying.
This was almost a ‘did not finish’ for me, but I trudged on to the end, mainly so that I could write an honest review. So here it is. Not for me, I’m afraid.
I very much liked the main character of Len Clement. To me he felt authentic and I enjoyed his forebearing weariness. The other characters felt much more two-dimensional, though - and I found the smug, supercilious false modesty of Miss Marple to be quite annoying.
This was almost a ‘did not finish’ for me, but I trudged on to the end, mainly so that I could write an honest review. So here it is. Not for me, I’m afraid.
renpuspita's review against another edition
mysterious
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? No
4.0
Setelah baca beberapa buku Dame Agatha Christie, gue baru sadar kalau belum pernah baca series beliau yang Miss Marple. Digadang - gadang sebagai cozy mystery, setelah baca Murder at the Vicarage sebenarnya ga cozy banget sih, walau settingnya emang iya di kota kecil dimana setiap orang minimal saling kenal. Plus yang paling mencolok, ibu - ibu (atau nenek2) yang hobi bergosip, salah satunya tentunya Miss Jane Marple. Tapi bukan sembarang gosip murahan, beda dengan tetangga2nya, Miss Marple dikaruniai observasi yang tajam dan kemampuan deduksi yang tentunya ga kalah dengan detektif partikelir yang juga karangan Dame Christie, yaitu Hercule Poirot.
Buku ini ditulis di tahun 1930, jadi beberapa tokohnya membahas kemerosotan moral setelah WW I. Menariknya lagi, berkali - kali disebut Sherlock Holmes dan Arsene Lupin. Mungkin ini homage kali ya atau mungkin juga siapa kira kalau di masa - masa setelahnya Poirot dan juga Miss Marple disejajarkan sama Sherlock Holmes juga. Murder at the Vicarage sendiri diceritakan dari sudut pandang pertama seorang pendeta bernama Leonard Clement atau yang lebih akrab disapa dengan nama Len. Jadi bisa dibilang tokoh utamanya ya Pak Pendeta ini dengan Miss Marple sebagai tokoh sampingan. TAPI, pada akhirnya justru Miss Marple lah yang berhasil memecahkan misteri kasus pembunuhan Kolonel Protheroe. Cuma gara - gara apa? Ya gara - gara observasinya yang teliti dan juga gegara pelakunya melakukan hal yang mungkin menurut si pelaku remeh banget tapi bagi Miss Marple itu aneh!
Tentunya gue sekali lagi berasa bego pas tahu siapa pembunuhnya, padahal baru beberapa minggu lalu baca bukunya Dame Christie yang sebenarnya motif pelakunya sama wkwkwk. Tapi disitulah menurut gue kehebatan Dame Christie dalam menulis cerita misteri. Dikasih banyak red herring sampai - sampai gue ragu sama kemampuan deduksi sendiri dan cuma bisa tepok jidat pas Miss Marple bilang siapa pelakunya. I'll be like "ASTAGA!!" dan geleng - geleng kepala, karena ya sejelas itu sebenarnya hehehe. Beberapa hal yang menarik adalah seksisme yang luar biasa dari bbrp tokoh di buku ini, termasuk antara lain meremehkan kemampuan Miss Marple dan memanggilnya "perawan tua". Ya, mengingat novel ini ditulis tahun 1930, masa - masa itu memang sikap seksis dan misoginis memang kentara.
Jujur secara personalitas, gue sukaan Miss Marple ketimbang Hercule Poirot. Mungkin karena gue dan Miss Marple itu sama2 perempuan yang juga hobi bergosip dan kepoan, walau masih lebih tajam sikap keponya Miss Marple. Pastinya akan baca buku2 Miss Marple lainnya dong :D.
Buku ini ditulis di tahun 1930, jadi beberapa tokohnya membahas kemerosotan moral setelah WW I. Menariknya lagi, berkali - kali disebut Sherlock Holmes dan Arsene Lupin. Mungkin ini homage kali ya atau mungkin juga siapa kira kalau di masa - masa setelahnya Poirot dan juga Miss Marple disejajarkan sama Sherlock Holmes juga. Murder at the Vicarage sendiri diceritakan dari sudut pandang pertama seorang pendeta bernama Leonard Clement atau yang lebih akrab disapa dengan nama Len. Jadi bisa dibilang tokoh utamanya ya Pak Pendeta ini dengan Miss Marple sebagai tokoh sampingan. TAPI, pada akhirnya justru Miss Marple lah yang berhasil memecahkan misteri kasus pembunuhan Kolonel Protheroe. Cuma gara - gara apa? Ya gara - gara observasinya yang teliti dan juga gegara pelakunya melakukan hal yang mungkin menurut si pelaku remeh banget tapi bagi Miss Marple itu aneh!
Tentunya gue sekali lagi berasa bego pas tahu siapa pembunuhnya, padahal baru beberapa minggu lalu baca bukunya Dame Christie yang sebenarnya motif pelakunya sama wkwkwk. Tapi disitulah menurut gue kehebatan Dame Christie dalam menulis cerita misteri. Dikasih banyak red herring sampai - sampai gue ragu sama kemampuan deduksi sendiri dan cuma bisa tepok jidat pas Miss Marple bilang siapa pelakunya. I'll be like "ASTAGA!!" dan geleng - geleng kepala, karena ya sejelas itu sebenarnya hehehe. Beberapa hal yang menarik adalah seksisme yang luar biasa dari bbrp tokoh di buku ini, termasuk antara lain meremehkan kemampuan Miss Marple dan memanggilnya "perawan tua". Ya, mengingat novel ini ditulis tahun 1930, masa - masa itu memang sikap seksis dan misoginis memang kentara.
Jujur secara personalitas, gue sukaan Miss Marple ketimbang Hercule Poirot. Mungkin karena gue dan Miss Marple itu sama2 perempuan yang juga hobi bergosip dan kepoan, walau masih lebih tajam sikap keponya Miss Marple. Pastinya akan baca buku2 Miss Marple lainnya dong :D.
Content Warnings
Graphic: Gun violence, Murder, and Infidelity
Moderate: Sexism and Blood
Minor: Terminal illness
dnandrews797's review against another edition
3.0
A nice murder mystery in the quiet town of St Mary Mead with my favourite lady detective is a perfect novel for the autumn and endlessly entertaining as the evidence is rolled out a bit at a time. It kept me guessing right until the end.
wandaka's review against another edition
4.0
I enjoyed listening to the audiobook. It kept me guessing till the end!
sonjaaaa8's review against another edition
adventurous
mysterious
fast-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? No
3.0
saylee's review against another edition
3.5
This was a fun read! Even though it's the first book with miss marple, the characterization is already strong. And the reveal was also shocking!
Loved how she showed people missing vital clues because they were being misogynists and not taking women seriously!
Loved how she showed people missing vital clues because they were being misogynists and not taking women seriously!
jessicah672's review against another edition
3.0
3.5 stars. Took me a bit to get into Christie’s writing style but the mystery was extremely engaging.
mrs_baas's review against another edition
dark
funny
mysterious
slow-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? No
3.75
Content Warnings
Minor: Murder
snootle's review against another edition
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? No
2.0