Reviews

A Week-Long Journey by Altami N.D.

itzdiyann's review

Go to review page

3.0

Aku baca ini enjoy banget! di buku ini tuh ada hal yang bisa diambil, yaitu gimana ngeraih cita-cita yaa hal realis sama idealisnya itu yaa harus sejalan. Baca ini rasanya beneran kayak diajak jalan-jalan keliling Hong Kong! Meskipun perjalan mereka cuma seminggu di sana, tapi hal yang didapetin selama perjalanan itu banyak gituu, dan ada bagian yang bikin haru bagi aku (aku ada nangis karena terharu, nangis sampe 2x). Aku bakal rekomendasiin buku ini buat anak SMA yang bentar lagi mau lulus, dan mungkin masih bingung mau gapai cita-cita kayak gimana kalo cita-citanya berbanding terbalik sama apa yang ortu inginkan (buku ini bisa buat pengingat jg sih).

BTW ROMANCENYA GEMES!
(umur FL-nya 18 kan ya?)

ativonmi's review

Go to review page

emotional funny informative inspiring lighthearted reflective relaxing fast-paced

5.0

AYO BACA INI HEHEHE

Aku suka tema perjalanan begini. Apalagi ini bahas China dan keliling sampe Hongkong dan Macau (aku emang penggila Macau dan China jadi harap maklum).

Memilih jurusan kuliah karena kemauan orang tua itu emang sulit banget, kalau dijalaninnya pun berujung bakal setengah-setengah. Dan Lina punya dilema ini, antara jadi penulis atau jadi peternak ayam.

Melalui perjalannya ke Macau, Shenzhen dan Hongkong selama 7 hari bersama 15 orang yang baru dia kenal dan dengan latar belakang peternakan, Lina awalnya ga terlalu bersemangat. Hingga muncul Chen Zhang, cowok greenflag abisss.

Perjalanan 7 hari penuh tawa bahagia, sedih dan menarik beneran seru buat dinikmati.

Aku suka gimana ending dari buku ini TT
Dan kalau bisa modelan Chen Zhang jangan cuma satu plss.... Kalau bisa setiap kecamatan harus ada satu.

Follow your dream, they will find their way - Chen Zhang.

micasa's review against another edition

Go to review page

medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.5

sejujurnya, aku baca buku ini krn tertarik dg novel lain sang penulis. sayangnya, stl membaca buku ini aku jadi urung mau baca novel penulis tersebut. 

selain plot yg terkesan diburu-buru, karakter tokohnya kurang dekat dg pembaca. bahkan ada creepy behaviour dr Chen Zhang (fotoin Lina berkali-kali, spt stalker saja). 

aspek kekeluargaannya kental sekali dan menarik. sejarahnya diceritakan dg baik. 

blackferrum's review against another edition

Go to review page

adventurous emotional informative lighthearted medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.0

Terpaksa masuk jurusan yang nggak diidamkan emang bikin bad mood, sih, apalagi kalau ada embel-embel meneruskan usaha keluarga. Auto nggak bisa berkutik.

Lina nggak punya minat sama sekali masuk jurusan peternakan IPB, walaupun itu termasuk fakultas peternakan terbaik se-Indonesia. Tapi, orang tua dan mbah putrinya ingin dia meneruskan usaha keluarga. Kepentok idealisme dan realitas, mimpi Lina menjadi penulis harus terpendam jauh. Sebelum idealismenya goyah ketika berlibur seminggu ke Hongkong.

Topik salah jurusan di sini emang relatable, banget. Yang menjalani sampai semester akhir pun kadang masih berpikir salah jurusan, apalagi macam Lina yang msh punya kesempatan buat "kabur". Nggak kabur, sih, tepatnya beralih ke jurusan lain, ikut tes lagi. Kalo Lina ada di tengah2 siswa kelas 3 yang nggak lolos SNMPTN, auto dirujak karena dianggap kurang bersyukur. But, ini bukan medsos aplikasi burung biru, ya, dan fiksi pula, jadi aman.

Soal relatable, Lina yang galau nerusin jurusan yg diinginkan orang tua dan dirinya sendiri emang ada. Dilema macam ini sampai kapan pun pasti ada. Tapi, di buku ini banyak banget privilesenya. Bisa liburan ke Hongkong, banyak orang yang bisa diajak brainstorming plus curhat, dan bertemu cowok idaman. Masih banyak lagi sebenarnya, tp yang berhasil teringat sampai aku nulis reviu ini hanya itu. I know, fiksi nggak bisa dijadikan patokan yang pasti, tapi apa ya, menurutku di sini penyelesaian kegalauannya kurang relate. Nggak setiap orang dipertemukan dengan sosok cowok yang suportif dan siap mendampingi macam Chen gitu.

Bahas konflik, masalah Dewi ini agak terlalu dipaksa masuk. Pernah baca di suatu tempat kalau antagonis dalam cerita itu nggak harus berwujud karakter. Bisa ego dari protagonis itu sendiri, yang mana di sini sikap "membangkang" dan nggak mau tahu Lina soal peternakan udah cukup jadi sesuatu yang "menghalangi" dia buat berkembang, maunya nurutin ego aja. Iya, sih, di akhir masalah Dewi bisa jadi semacam kesatria kuda putih buat Lina, tapi nggak harus panjang juga kok konflik mereka. Apalagi jahatnya Dewi tuh, gaje, bikin gregetan. Tipe kesel yang walaupun udah damai pun tetep kesel sama dia. Penyelesaian masalah di antara mereka? Well, kurang memuaskan kalau boleh jujur. Ada enggaknya masalah Dewi juga nggak begitu berpengaruh ke konflik Lina sendiri.

Romansa Chen‐Lina nggak bisa dibilang mulus juga, sih. Apa ya, Chen terlalu cepat suka, seolah-olah Lina belahan jiwanya? Terus waktu dia kecewa karena nggak bisa foto2 Lina lagi tuh bikin bingung. Elu deketin Lina buat dijadiin model foto doang, Bang? Rada syok saya 😅

Satu lagi, ada yang kontradiktif dari beberapa karakter. Penulis kasih semacam kalimat2 bijak yang bisa jadi quotes, tapi posisinya ada di pov si karakter yg msh clueless soal keputusan pasti macam Lina. Menurutku agak sedikit mengganggu juga karena banyak kalimat semacam ini, kesannya penulis ingin sekali menyelipkan kutipan (atau kata2nya sendiri) kata2 bijak ke setiap kesempatan sehingga terkesan salah tempat.

Deskripsi soal tempat, peternakan, dan lain-lain juga terkesan menempel saja. PLUS, aku nggak tau di versi cetul udah direvisi atau belum, tapi di sini teknisnya berantakan banget astaga. Ada kata yang entahlah nggak jelas maksudnya apa ada di situ.

But still, jadi kepengin jalan2 juga ke Hongkong, eh 🙈

autumnfallreader's review against another edition

Go to review page

lighthearted fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.5

Bukunya enjoyable sih yaaa. Cuman emang dasarnya aja aku jarang suka sama tema-tema perjalanan kayak gini apalagi adanya insta love yang tokohnga tuh langsung tahu kalau doi itu the one. 

Tapi emang inti ceritanya bukan itu krena ini lebih fokus ke Lina dan nyari tahu apa mimpinya. Awal2nga emang rada bosen ya krena deskripsi tempat dan sejarah tempat yang ada di sana sini. Nggak heran sih karena hal ini bikin ceritanya lbih kerasa real dan setting perjalanannya juga nggak yang tempelan aja. 

Walaupun aku gak bgtu suka insta love, tapi aku tetep suka pertemanan Chen Zhang sama Lina Budiawan. Build up mereka juga bagus untuk seorang teman. Beberapa kejadian yang bikin Lina sadar pun disuguhkan dengan baik. Dewi salah satunya. Awalnya gak paham juga fungsi sub plit Dewi ini apa, tapi terjelaskan nanti. 

Nah yang disayangkan banget itu ya drama di akhir, sih. Mungkin bermaksud biar ceritanya lebih kaya, tapi aku gk ngerti apa emang harus sampai segitunya buat bikin Lina sadar apa yang harus dia lakukan. Semua kejadian di Hong Kong juga kayaknya udah cukup. Makanya kejadian di akhir emang rada-rada out of nowhere buatku. 

bookwormdaily's review against another edition

Go to review page

adventurous slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? It's complicated
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.5

Sebenarnya excited banget baca buku ini, karna aku suka sama writing stylesnya kak Altami di penaka. Tapi, sedih dan kecewa sih ternyata buku ini gak sesuai ekspektasi ku. Main karakter di buku ini gak ada yang aku suka, ditambah romance-nya yang menurutku terlalu fast pace dan dangkal. Aku gak dikasih waktu untuk benar-benar merasa suka sama karakter cowo maupun ceweknya. dan love at the first sight itu juga one of my least favorite trope, kayak susak banget bersimpati sama stranger yang tiba-tiba suka. Apalagi, stranger-nya ini tiba-tiba bisa jadi penguntit, moto diam-diam terus hobi ikut campur dan sok tahu. Pokoknya si Chen itu definisi cowo yg kalo ada di dunia nyata aku paling ilfil banget, se ganteng apapun dia. 

Lina juga, walaupun di beberapa kesempatan aku relate sama kehidupannya dan mengapa dia memendam mimpi dan kebencian ke orang tuanya, tapi karakternya di buku ini kayak cuman one liner dan aku seakan jadi orang luar suka gak ngerti karna dia plin-plan banget. 
The only thing that I like from this book itu cuma family aspectnya, aku suka waktu Lina ketemu sama kakek-nenek buyutnya. 

Oh iya, tema liburan di buku ini gak berasa, karna aku sulit ngeimajinasiin tempat dan vibesnya. Penulis seakan-akan bikin pembaca udah pernah ada ditempat itu padahal kan pembaca sama sekali gak tau tempatnya kayak gimana, deskripsinya terlalu one liner. 

novemberninth's review

Go to review page

3.0

Novel yang sangat menarik. Hongkong, Shenzhen, dan Macau yang menjadi latar tempat menjadi daya tarik utama bagi saya karena deskripsi-deksripsi tempat yang vivid, sampai membuat saya penasaran dan mencari foto-fotonya di Google. Banyak juga bahasa teknis soal peternakan, terutama ayam, yang dibahas dalam buku ini. Meski saya nggak tertarik pada peternakan sama sekali, tetap saja menarik untuk mendapat pengetahuan baru. Dan tentunya... konflik antara mimpi pribadi dan keinginan keluarga dalam memilih jurusan, yang saya yakin pernah dirasakan hampir semua orang, termasuk saya sendiri. Apalagi sebagai mahasiswi jurusan Sastra, ini ngena banget sih. Overall, meski terdapat typo dan kurang tanda baca di beberapa tempat, this is a very fun read!

a_kayla_'s review

Go to review page

lighthearted medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.5

More...