" ....dan bahwa lelaki menguasai dua dunia kita, yang di bumi ini dan yang di alam baka. Bahwa lelaki memaksa perempuan menjual tubuh mereka dengan harga tertentu, dan bahwa tubuh yang paling murah dibayar adala tubuh sang istri. Semua perempuan adalah pelacur dalam satu atau lain bentuk. Karena saya seorang yang cerdas, saya lebih menyukai menjadi seorang pelacur yang bebas daripada menjadi istri yang diperbudak."


[b:Perempuan di Titik Nol|1341023|Perempuan di Titik Nol|Nawal El Saadawi|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1478753558l/1341023._SY75_.jpg|2121850] adalah buku sastra Arab (negara Mesir) pertama yang saya baca, saya pikir awalnya buku ini adalah semacam fiksi sejarah/historical fiction TAPI ternyata buku ini adalah non-fiksi, cerita langsung dari Nawal el-Saadawi bertemu dengan tahanan wanita di Mesir. Tertarik membaca sinopsisnya, saya memulai membaca buku ini dengan ekspektasi buku ini akan memberikan saya pengalaman dan pelajaran lebih mengenai pergerakan feminisme yang muncul dari penokohan "pelacur". Terbagi menjadi 3 bab, buku ini begitu mungil untuk ukuran buku dengan tema yang padat dan/atau protes sosial di Mesir pada tahun 1980-an.
Buku ini merupakan salah satu buku paling intense yang saya baca tahun ini. Kata pengantar dari Mochtar Lubis berhasil menyulut semangat saya untuk memulai buku ini. 50 halaman pertama, memang saya disuguhi cerita yang begitu tegang dan mencekam, bagaimana saya ikut terpengaruh ke dalam perasaan takut dan bingung ketika membaca perasaan Nawal el-Saadawi saat ia akan bertemu Firdaus, bagaimana Firdaus menjadi karakter yang begitu "menakutkan" bahkan ketika saya (pembaca) belum sepenuhnya bertemu dengan tokoh ini.


Awal buku, I was hooked dengan ceritanya, menurut saya, tokoh Firdaus ini sangat amat kuat dan berkarakter. Pemikirannya yang ekstrem dan distinct terhadap dunia dan terhadap laki-laki membuat saya terpana. Ada salah satu dialog yang membuat saya cukup mengangkat alis karena kaget, yaitu:

"Semua perempuan adalah korban penipuan. Lelaki memaksakan penipuan pada perempuan, dan kemudian menghukum mereka karena telah tertipu, menindas mereka ke tingkat terbawah, dan menghukum mereka karena telah jatuh begitu rendah, mengikat mereka dalam perkawinan dan mengukum mereka dengan kerja kasar sepanjang umur mereka, atau menghantam mereka dengan penghinaan, atau dengan pukulan.”


Namun, yang membuat saya memutuskan untuk memberikan bintang 3 adalah bahwa pada kenyataannya saya sudah pernah membaca plot dan ide cerita yang hampir sama dengan buku ini, yaitu [b:10 Minutes 38 Seconds in This Strange World|43706466|10 Minutes 38 Seconds in This Strange World|Elif Shafak|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1556019023l/43706466._SY75_.jpg|68011919] karya Elif Shafak. Tidak ada "cerita dan ide baru", tapi saya paham, untuk buku yang terbit tahun 1980-an di dataran Arab, [b:Perempuan di Titik Nol|1341023|Perempuan di Titik Nol|Nawal El Saadawi|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1478753558l/1341023._SY75_.jpg|2121850] adalah buku yang patut diberikan gelar AMAZING, keberanian mengkritik konstruksi sosial di dataran Arab dengan patriarki yang begitu tertanam kuat. Sepanjang membaca [b:Perempuan di Titik Nol|1341023|Perempuan di Titik Nol|Nawal El Saadawi|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1478753558l/1341023._SY75_.jpg|2121850], jujur saya terus terbayang membaca buku [b:10 Minutes 38 Seconds in This Strange World|43706466|10 Minutes 38 Seconds in This Strange World|Elif Shafak|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1556019023l/43706466._SY75_.jpg|68011919], walaupun jarak terbit keduanya begitu jauh.

Selain itu, alasan lainnya adala bahwa saya menganggap tokoh Firdaus dengan pemikiran ekstremnya juga didorong oleh sakit hati dan perasaan terpendam terkait pertanyaan-pertanyaan dunia yang belum berhasil ia temukan jawabannya. I really feel bad for her, I think she was born in the wrong place and at the wrong time. But all human being doesn't have that much lucky, does it?

Hal terakhir yang menjadi concern saya adalah beberapa kalimat repetitif yang saya temukan di dalam buku ini. Untuk bahasa, saya apresiasikan dan sangat mudah dipahami, ciri-ciri tatanan bahasa sastra yang flowery tidak begitu menganggu. Saya cukup menikmati bahasanya, hanya saja terus repetitif.

IRONY, adalah satu kata yang berhasil mendeskripsikan buku ini secara keseluruhan. Betapa Firdaus menginginkan cinta yang tulus tetapi ternyata, manusia tetap mengecewakannya. Betapa menakutkannya "pemikiran" Firdaus, dibandingkan kemampuannya memegang pisau untuk membunuh orang. Buku ini patut menjadi salah satu "buku saku" untuk siapapun yang ingin mendapatkan pencerahan terkait dengan "destruksi konstruksi sosial" yang merugikan suatu gender tertentu.
dark sad tense fast-paced
Plot or Character Driven: A mix
Strong character development: Yes
Loveable characters: Complicated
Diverse cast of characters: No
Flaws of characters a main focus: No

A feminist manifesto. 
challenging dark emotional sad tense fast-paced
Plot or Character Driven: Character
Strong character development: Yes
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: No
Flaws of characters a main focus: No
dark emotional tense fast-paced
Plot or Character Driven: Character
Strong character development: Yes
Loveable characters: N/A
Diverse cast of characters: N/A
Flaws of characters a main focus: No
dark sad medium-paced
Plot or Character Driven: Plot
Strong character development: No
Loveable characters: No
Diverse cast of characters: No
Flaws of characters a main focus: No
dark reflective medium-paced
dark emotional sad fast-paced
Plot or Character Driven: Character
Strong character development: Complicated
Loveable characters: Complicated
Diverse cast of characters: Yes
Flaws of characters a main focus: Complicated

Beautiful writing but absolutely depressing to read. 

Expand filter menu Content Warnings

I was very intrigued up until Saadawi started framing prostitution as empowering. How disappointing.
dark emotional reflective fast-paced
Plot or Character Driven: Character
Strong character development: Yes
Diverse cast of characters: Yes