Take a photo of a barcode or cover
autumnfallreader's Reviews (1.05k)
fast-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
No
Loveable characters:
No
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
Enggak bgtu suka sebenernya.
1. Deskripsinya yg terlalu detail. Mulai dari bangun tdur sampe beres mandi contohnya. Padahal kek buat apa gtu gak penting juga.
2. Mimpi dan asumsi dia tentang orang lain juga terlalu mengada2.
3. Tokoh cwek yg judgmental, dan tokoh cowok yg ga ada karakterisasinya. Duuh.
1. Deskripsinya yg terlalu detail. Mulai dari bangun tdur sampe beres mandi contohnya. Padahal kek buat apa gtu gak penting juga.
2. Mimpi dan asumsi dia tentang orang lain juga terlalu mengada2.
3. Tokoh cwek yg judgmental, dan tokoh cowok yg ga ada karakterisasinya. Duuh.
fast-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
No
Loveable characters:
No
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
Yes
Ini tuh mengandung trope yang jarang bisa aku nikmatin. Yup, insta love. Jadi kalau misah olahannya nggak bagus ya jdinya kentang. Enggak ada chemistry, enggak ada yang kupeduliin juga tokoh2nya.
Di sini yang berkarakter cuman Rafka dengan tingkah kurang ajarnya.
Yanh lainnya? Bland. Anantha yg orang kayak nggak ada pesonanya, Sydney yang katanya pinter tidak tercermin dari sikap2nya. Yah manusia emang punya bnyak sisi, tpi y Sydney ini bland bgt. Aku bahkan kek bingung ini Sydney tuh sbnernya kenapa. Anantha apalagi.
Build up hubungan mreka jdi sama2 suka juga nggak ada.
Di sini yang berkarakter cuman Rafka dengan tingkah kurang ajarnya.
Yanh lainnya? Bland. Anantha yg orang kayak nggak ada pesonanya, Sydney yang katanya pinter tidak tercermin dari sikap2nya. Yah manusia emang punya bnyak sisi, tpi y Sydney ini bland bgt. Aku bahkan kek bingung ini Sydney tuh sbnernya kenapa. Anantha apalagi.
Build up hubungan mreka jdi sama2 suka juga nggak ada.
The Coffee Shop Chronicles
Aditia Yudis, Ririn Tagalu, Ratna 'Rara' Aprilia, Nadya Hapsari Pratiwi, Ifnur Hikmah, Yuska Vonita, Desvian Trisna Sekar Wulan, Agus Dwi R., Puji Eka Lestari, Wahyu Siswaningrum, Hilda Nurina Sabikah, Mawa Meliviyanti, Danis Syamra, Edith Camelia Kusuma, Indah Lestari, Momo D.M., Ratna Ayu Hapsari Putri, Wangi Mutiara Susilo, Rina Shu, Tammy Rahmasari, Firah Aziz
lighthearted
relaxing
fast-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
No
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
Awalan yang bagus buat memulai bacaan di tahun yang naru. Ini sbnerna flas fiction ya dan crtanya emang singkat2 banget.
Aku paling suka crta yang berhubungan sama tuan arsitek dan nona penulis. Jujur, kalau certa mereka kayak emang ada plotnya sndiri. Klimaksnya di cerita bagian Carissa. 😂
Walaupun ada 33 cerita yang ditulis 22 penulis, tapi ceritanya itu berkesinambungan dan emang jdina ada satu crta utuh dengan berbagai konflik, sih. Cuman kayak ada satu crta yg itu bingung mau disambungin ke mana. 😂
Over all enjoyable bgt. Heuheu
Aku paling suka crta yang berhubungan sama tuan arsitek dan nona penulis. Jujur, kalau certa mereka kayak emang ada plotnya sndiri. Klimaksnya di cerita bagian Carissa. 😂
Walaupun ada 33 cerita yang ditulis 22 penulis, tapi ceritanya itu berkesinambungan dan emang jdina ada satu crta utuh dengan berbagai konflik, sih. Cuman kayak ada satu crta yg itu bingung mau disambungin ke mana. 😂
Over all enjoyable bgt. Heuheu
emotional
lighthearted
sad
medium-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
My last book for this year. Yaaay!!
So I loved the book. I love the characters, I love their development, I love the plot, I love Archer and I love Bree. I like the disabled character that was brought in this story.
There's a narration that didn't fit me. Like the unimportant details. What Bree doing everyday felt repetitive. What she did like showering, picking clothes, Like it didn't need too detail. Well, it's preference.
So I loved the book. I love the characters, I love their development, I love the plot, I love Archer and I love Bree. I like the disabled character that was brought in this story.
There's a narration that didn't fit me. Like the unimportant details. What Bree doing everyday felt repetitive. What she did like showering, picking clothes, Like it didn't need too detail. Well, it's preference.
challenging
emotional
inspiring
medium-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
Yes
Yaampun yaampun yaampuuuun!!! Ini kudu banget dibaca sama semua oranv yang pingin nikah muda. Harusnya ada baca bareng ini nih di SMP SMA. Apalagi buat di kampung2 kayak daerahku ini yang anak2 sekolahan pada milih nikah karena katanya lebih enak. Ujung2nya tingkat perceraian, kawin cerai juga mkin bnyak.
Huft.
Aku yang bukan remaja aja kek belajar banyak sih dari sini. Kek beneran bikin mkir juga bukunyaa.
Ceritanya sendiri super duper realistis dan nggak menjual mimpi. Semua karakter di sini juga kuat semua. Characters' arc buat Pipit itu super duper keren banget. Dan yang perlu diingat emang nggak semua manusia itu bisa berubah. Ya kita liay ajalah Pongky dan Atin dan Nona. Pipit, sebagai MC di sini tuh beneran jatuh bangun. Pokoknya on point banget nih karakterisasinya Pipit.
Buat plotnya sendiri rapi banget. Dan emosi sepanjang baca karena greget sama Pipit dan pingin ceburin Pongky. Yaampuuun.
Paling mentaikan adalah pas Pongky minta duit 10 juta buat modal padahal buat kawin sama cewek lain!! Tai kucing siah Pongky. Yaampun ku kesel bangeeeeet. Wkwk.
Kalau ada extea chapter dan nyeritain kemenderitaan Pongky, aku bakalan mau baca banget, 😂.
Pipit juga harus bahagialaah. Yg aku suka juga, di sini tuh ditunjukin gtu lhoooo kalau bahagia itu nggak hrus punya cowok lagii. Pongky ini abusive parah. Mental Pipit sampe rusak segtunya, tapi pas bngkit, aku seneg Pipit bangkit dengan kakinya sendiri dan sadar kalau bergantung ama cowok tuh kurang tepat.
Di sini juga diceritain sih klau Nikah Muda gk selamanya gagal. Tapi liat dulu juga mentalnya. Dena siap, dia juga udah dewasa dan umurnya juga udah cukup. Pipit mah belum siap. Kalau kata Atin masih bayi. Ya emang bner sih.
Intinya suka bnget sama buku ini. Walaupun bukan tipe buku yg bakaln kubaca ulang krena bakalan emosi lagi, wkwkkw.
Eh, aku juga suka deh sama sindiran2 di buku ini. Apalagi secara gk langsung nyindir2 cerita yg meromantisasi ke-toxic-an dalam hubungan, wkkwkwkw.
Huft.
Aku yang bukan remaja aja kek belajar banyak sih dari sini. Kek beneran bikin mkir juga bukunyaa.
Ceritanya sendiri super duper realistis dan nggak menjual mimpi. Semua karakter di sini juga kuat semua. Characters' arc buat Pipit itu super duper keren banget. Dan yang perlu diingat emang nggak semua manusia itu bisa berubah. Ya kita liay ajalah Pongky dan Atin dan Nona. Pipit, sebagai MC di sini tuh beneran jatuh bangun. Pokoknya on point banget nih karakterisasinya Pipit.
Buat plotnya sendiri rapi banget. Dan emosi sepanjang baca karena greget sama Pipit dan pingin ceburin Pongky. Yaampuuun.
Kalau ada extea chapter dan nyeritain kemenderitaan Pongky, aku bakalan mau baca banget, 😂.
Pipit juga harus bahagialaah. Yg aku suka juga, di sini tuh ditunjukin gtu lhoooo kalau bahagia itu nggak hrus punya cowok lagii. Pongky ini abusive parah. Mental Pipit sampe rusak segtunya, tapi pas bngkit, aku seneg Pipit bangkit dengan kakinya sendiri dan sadar kalau bergantung ama cowok tuh kurang tepat.
Di sini juga diceritain sih klau Nikah Muda gk selamanya gagal. Tapi liat dulu juga mentalnya. Dena siap, dia juga udah dewasa dan umurnya juga udah cukup. Pipit mah belum siap. Kalau kata Atin masih bayi. Ya emang bner sih.
Intinya suka bnget sama buku ini. Walaupun bukan tipe buku yg bakaln kubaca ulang krena bakalan emosi lagi, wkwkkw.
Eh, aku juga suka deh sama sindiran2 di buku ini. Apalagi secara gk langsung nyindir2 cerita yg meromantisasi ke-toxic-an dalam hubungan, wkkwkwkw.
emotional
lighthearted
reflective
medium-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
Yes
I should say this book is beyond my expetation.
Awalnya aku beli ini dan memutuskan baca karena dipromosiin sama Mbak Prisca Primasari. Karena aku percaya sama taste beliau dan setelah liat blurb-nya ternyta menarik dan yaa ngingetin sama premis bku2 serupa. Rada deg2an dan ternytaaaa baguuus bangeeeeet.
Ini personal ya jujur. Dan aku sebenernya speechless bangeet. Nggak kuat. Endingnya sedih banget. Bacanga juga jadi melow.
Ceritanya sndri mnurutku solid banget. Karakterisasinya juga oke banget. Setiap tokoh pun punya karakterisasi yang menarik. Semuanya Punya sebab akihat yang bagus banget.
Sedihlah pokoknya, tapi hangat banget juga. Peluk banyak2 buat Naya Saura. ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Awalnya aku beli ini dan memutuskan baca karena dipromosiin sama Mbak Prisca Primasari. Karena aku percaya sama taste beliau dan setelah liat blurb-nya ternyta menarik dan yaa ngingetin sama premis bku2 serupa. Rada deg2an dan ternytaaaa baguuus bangeeeeet.
Ini personal ya jujur. Dan aku sebenernya speechless bangeet. Nggak kuat. Endingnya sedih banget. Bacanga juga jadi melow.
Ceritanya sndri mnurutku solid banget. Karakterisasinya juga oke banget. Setiap tokoh pun punya karakterisasi yang menarik. Semuanya Punya sebab akihat yang bagus banget.
Sedihlah pokoknya, tapi hangat banget juga. Peluk banyak2 buat Naya Saura. ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
funny
lighthearted
medium-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
No
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
Yes
Seruuu, wkwkwk.
Super duper page turning. Tulisan Mbak Nina ini bkin nostalgia sama metropop2 zaman dulu yang isinya itu ringan, nggak over the top, dan page turning. Terlepas dari tokohnya yg super duper too good to be trues, tapi pembawaanya asyik jdi aku rada nggak peduli, wkwkwk.
Aku suka banget sama banter-nya Kemal-Emma. Selalu kocak dan gemesin. Aku juga suka build up hubungan mreka. Ini tuh semacam insta-love di 13 chapter pertama pas lagi di masa lalu. Tapi pas mereka ketemu lagi setelah 5 tahun, hubungannya dibangun dengan pas.
Karakternya harus kuakui bland, sih, wkkw. Kemal emang TGTB dan Emma juga stagnan karakternya. Mereka tuh gtu2 aja sebenernya jadi aku ngerti sih kenapa kalau ad yg bilang buku ini draggy. Soalnya nothing change sebenernya. Aku juga sbnernya kaget sih karena suka sma ceritanya. Itu karena aku suka narasi dan percakapan mereka, wkwk.
Ada beberapa hal yang berpotensial buat bikin bkunya lebih kaya. Mislnya Devina atau bahkan Ilham yang kayak dikasih clue bkalan ada sesuatu ternyta enggak ada apa. Konfliknya juga sebenernya kurang banget. Kayak nggak ada konfliknya malah. Karakternya juga nggak bgtu berlayer. Seperti yg kubilang sebelumnya, bland.
Tapi terlepas dari itu semua aku teteo suka banget karena bukunya emang kek buku buat asyik2an aja. No conflict, no characters development. 😂
Dan jdi kepo sama restart. 😂
Super duper page turning. Tulisan Mbak Nina ini bkin nostalgia sama metropop2 zaman dulu yang isinya itu ringan, nggak over the top, dan page turning. Terlepas dari tokohnya yg super duper too good to be trues, tapi pembawaanya asyik jdi aku rada nggak peduli, wkwkwk.
Aku suka banget sama banter-nya Kemal-Emma. Selalu kocak dan gemesin. Aku juga suka build up hubungan mreka. Ini tuh semacam insta-love di 13 chapter pertama pas lagi di masa lalu. Tapi pas mereka ketemu lagi setelah 5 tahun, hubungannya dibangun dengan pas.
Karakternya harus kuakui bland, sih, wkkw. Kemal emang TGTB dan Emma juga stagnan karakternya. Mereka tuh gtu2 aja sebenernya jadi aku ngerti sih kenapa kalau ad yg bilang buku ini draggy. Soalnya nothing change sebenernya. Aku juga sbnernya kaget sih karena suka sma ceritanya. Itu karena aku suka narasi dan percakapan mereka, wkwk.
Ada beberapa hal yang berpotensial buat bikin bkunya lebih kaya. Mislnya Devina atau bahkan Ilham yang kayak dikasih clue bkalan ada sesuatu ternyta enggak ada apa. Konfliknya juga sebenernya kurang banget. Kayak nggak ada konfliknya malah. Karakternya juga nggak bgtu berlayer. Seperti yg kubilang sebelumnya, bland.
Tapi terlepas dari itu semua aku teteo suka banget karena bukunya emang kek buku buat asyik2an aja. No conflict, no characters development. 😂
Dan jdi kepo sama restart. 😂
adventurous
mysterious
tense
medium-paced
Plot or Character Driven:
N/A
Strong character development:
No
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
Yes
Setengah awal tuh page turning. Aku juga suka sama perdebatan Danuja-El Mira. Kek asyik aja gtu mereka tuh. Sarkasmenya selalu dapet. Walaupun aku agak terganggu ya sama pengulangan El Mira yang katanya selalu sinis dan punya muka jutek. Kek terlaluuuuu repetitif. Kek memaksa reader buat percaya aja gtu, padahal dengan omongan dia juga udah keliatan, sih.
Terus inituh definisi hal simpel yang dibuat ribet in a good way yaaaa. Soalnya tuh simpel gitu inti masalahnya tapi eksekusi plotnya tuh keren dan nyambung kemana2. Aku juga suka konsep di cerita ini tuh.
Nah tapi emang transisi dari benci ke sukanya terlaku tiba2 ya menurutku. Kek kmren kamu gk ngerasain apa2 kok skrang jdi cinta. Kurang smooth aja, sih.
Nah setelah bagian di mobil itu, dari sana kek mulai bosen sebenernya krena ngulang hal yg sama.
Format time loop ini emang tricky buat jadinya malah repetitif dan bkin bosen. Dan iya sih ini bkin bosen pas Elmira dan Danuja pindah lagi dimensi. Nah, trus aku juga rada2 kek aneh gtu sama Andre dan Pinkan yg ternyta jdi poin penting yg nggak ada hint nya sama sekali di dimensi awal. Pinkan malah nggak jdi terlibat deng. Andre ini sih yang menurutku tiba2. Twist nya terlalu dipaksakan krena hint-nya nggak ada samsek. Twist doesn't work like that kaan.
Terus bagian Danuja yg suka ke El mira kek boongan, pas El Mira nembak juga kek boongan, trus thunya mreka deeply madly falling in love gtu juga transisinya kurang snooth buat preference ku yak.
Tapi overall aku teteo suka, sih. Apalagi aku suka genre magical realism kayak gini, wkwk.
Terus inituh definisi hal simpel yang dibuat ribet in a good way yaaaa. Soalnya tuh simpel gitu inti masalahnya tapi eksekusi plotnya tuh keren dan nyambung kemana2. Aku juga suka konsep di cerita ini tuh.
Nah tapi emang transisi dari benci ke sukanya terlaku tiba2 ya menurutku. Kek kmren kamu gk ngerasain apa2 kok skrang jdi cinta. Kurang smooth aja, sih.
Nah setelah bagian di mobil itu, dari sana kek mulai bosen sebenernya krena ngulang hal yg sama.
Terus bagian Danuja yg suka ke El mira kek boongan, pas El Mira nembak juga kek boongan, trus thunya mreka deeply madly falling in love gtu juga transisinya kurang snooth buat preference ku yak.
Tapi overall aku teteo suka, sih. Apalagi aku suka genre magical realism kayak gini, wkwk.
adventurous
dark
medium-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
Yes
Ini seru bangeeet. Emang y penulis Indo tuh sbenrnya bnyak yg bisa bkin crta fantasy nggak klah keren dari penulis luar. Not as perfect as I expected tapi tetep seru.
Beberapa elemen fantasinya udah bagus banget.
World buildingnya kece. Apalagi ini ada petanya lho keren banget. Belum lagi politik dan setiap sumber daya tiap negaranya dijelaskan dengan apik. Walaupun emang maguc system nya nggak bgtu tersampaikan dengan baik.
Untuk plotnya sendiri terjalin dengan rapi. Rahasia2nya, background setiap kejadiannya juga rapi banget. Ini bisa dibilang termasuk slow ya. Medium sih. Krena emang awal2 masih nge build up dunia dan tokoh2nya. Tpi pas udah seperempatnya dan makin ke belakang makin seru. Walaupun emang endingnya keburu2 sih. Musuh yang menghantui terasa terlalu mudah dihancurkan. Maksudnya setelah bngun kekuatan dua dekade masa kalah secepet itu. Iya emang rada kentang endingnya.
Karakternya. Semuanya punya characters' arc yang bagus. Background semua tokohnya tersampaikan dengan baik. Memengaruhi tindakan mereka. Cuman emang rada disayangkan ya kepintaran tiap tokohnya kurang terkesplor. Aku bahkan kayak rada jengkel gtu krena Alastair-nya terlalu bland. Alexander mngkin punya taktik yang lbih mateng, tapi emang kurang tersampaikan aja sih.
Oh sama aku nggak bgtu suka ya buil up romance Alastair-Verity. Menurutku chemistry yg dibangun di mereka berdua itu kurang. Tapi verity-alexander juga nggak yang gimana2.
Jdi emang romance di crta ini rada kentag, sih. Perubahan perasaan Alastair itu nggak tersampaikan dengan baik dan terlaku tiba2. Verity juga nggak dijelaskan sbnernya perasaanya ke Alastair dan Alexander itu gimana. Iya emang ada secara implisit ya, cuman prosesnya aja yang segalanya tiba2 dan kurang smooth penyampaiannya.
Beberapa elemen fantasinya udah bagus banget.
World buildingnya kece. Apalagi ini ada petanya lho keren banget. Belum lagi politik dan setiap sumber daya tiap negaranya dijelaskan dengan apik. Walaupun emang maguc system nya nggak bgtu tersampaikan dengan baik.
Untuk plotnya sendiri terjalin dengan rapi. Rahasia2nya, background setiap kejadiannya juga rapi banget. Ini bisa dibilang termasuk slow ya. Medium sih. Krena emang awal2 masih nge build up dunia dan tokoh2nya. Tpi pas udah seperempatnya dan makin ke belakang makin seru. Walaupun emang endingnya keburu2 sih. Musuh yang menghantui terasa terlalu mudah dihancurkan. Maksudnya setelah bngun kekuatan dua dekade masa kalah secepet itu. Iya emang rada kentang endingnya.
Karakternya. Semuanya punya characters' arc yang bagus. Background semua tokohnya tersampaikan dengan baik. Memengaruhi tindakan mereka. Cuman emang rada disayangkan ya kepintaran tiap tokohnya kurang terkesplor. Aku bahkan kayak rada jengkel gtu krena Alastair-nya terlalu bland. Alexander mngkin punya taktik yang lbih mateng, tapi emang kurang tersampaikan aja sih.
Oh sama aku nggak bgtu suka ya buil up romance Alastair-Verity. Menurutku chemistry yg dibangun di mereka berdua itu kurang. Tapi verity-alexander juga nggak yang gimana2.
Jdi emang romance di crta ini rada kentag, sih. Perubahan perasaan Alastair itu nggak tersampaikan dengan baik dan terlaku tiba2. Verity juga nggak dijelaskan sbnernya perasaanya ke Alastair dan Alexander itu gimana. Iya emang ada secara implisit ya, cuman prosesnya aja yang segalanya tiba2 dan kurang smooth penyampaiannya.
lighthearted
medium-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Complicated
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
Yes
4,5 🌟
Aaaaaaa I like it so much!!!
I love how they keep the relationship healthy. No miscommunication, no possessiveness that didn't make sense, everything is good. I love the build up of their relationship, the pace.
I want to gmhug Fox an Hannah. They really made for each other!! 😂
Aaaaaaa I like it so much!!!
I love how they keep the relationship healthy. No miscommunication, no possessiveness that didn't make sense, everything is good. I love the build up of their relationship, the pace.
I want to gmhug Fox an Hannah. They really made for each other!! 😂