coffliteurator's Reviews (124)


Kumpulan puisi yang bisa dibaca sekali duduk, sambil ditemani kopi dan pisang goreng.

Ada 4 bab, yang disebut dengan kaleng di buku ini.

Kaleng 1-2, isinya hanya puisi random. Ada yang lawak, galau, sedih.

Kaleng 3, isinya tentang kisah hidup Minnah.

Sementara kaleng terakhir, isinya tentang perspektif si kaleng khong guan itu sendiri.

Gimana masyarakat indo 'mendaut ulang' isi kaleng jadi renggingang.

Atau soal pendapat orang tentang si bapak dalam kaleng khong guan.

Alurnya agak datar, karena cuma fokus sama satu konflik. Tapi konflik yang dibawa, cukup mewakilkan realita masyarakat mengenai cara hidup seseorang, yang tanpa sadar ada standar tersendiri mengenai menjadi manusia. Jalan pikiran si tokoh utama pun cukup unik.

Alurnya ringan banget, konfliknya pun nggak berat. Walau gitu, jalan ceritanya nggak ngebosenin. Pembaca seolah-olah diajak merasakan jadi Sara, apa yang Sara pikirkan, apa yang akan Sara lakukan. Dan part yang nyesek itu, pas bagian bapaknya meninggal, tepat di hari ulang tahunnya.

Baru kali ini baca novel yang tokoh utamanya 'sakit'. Iya, sakit jiwa. Gimana penulis bisa mendeskripsikan sisi jahat manusia melalui si tokoh utama ini. Rasanya merinding, kayak seolah-olah kita yang punya sisi jahat tersebut, karena novelnya ditulis dengan sudut pandang orang pertama.

Satu kata buat novel ini: AMAZING!!!

Dari awal udah disuguhi yang bikin sedih, lalu flashback kenapa hal itu bisa terjadi. Dan bagian yang paling nyesek itu, ternyata pengkhianatnya adalah orang yang sangat loyal sama si Laut, ngebantu apa apa aja kebutuhan Laut dkk, rasanya nggak percaya.

Bagian Asmara juga nggak kalah bikin sedih. Dimana dia dipaksa kuat menerima keadaan, karena kedua orangtuanya masih terpuruk dalam kehilangan.