Take a photo of a barcode or cover
coffliteurator's Reviews (124)
Hmmm bintang 3, karena agak bingung sama sudut pandang yang beda beda. Kukira sudut pandang pertama khusus di masa kini, dan sudut pandang ketiga di masa lampau, pas flashback. Tapi di masa kini pun, nyampur pake sudut pandang ketiga juga.
Kumcer yang bisa dibaca sekali duduk, yang mengangkat isu tentang perempuan.
Di cerpen Adila (yamg saya rasa jadi cover bukunya), perempuan harus terlihat anggun, nggak boleh mengupil, sendawa, dll. Adila ini seolah olah "boneka" bagi ibunya.
Cerpen Air Suci Sita, ditulis dengan kalimat yang apik namun pesannya tersampaikan. Dimana stigma mengenai kesetiaan laki-laki dan perempuan selalu dibedakan. Laki-laki yang ditinggal pasangan, boleh melirik perempuan lain. Namun perempuan yanb ditinggal pasangan, seolah hina saat melirik laki-laki lain.
Dan cerpen yang berjudul sama dengan bukunya, Malam Terakhir... agak merinding.
Di cerpen Adila (yamg saya rasa jadi cover bukunya), perempuan harus terlihat anggun, nggak boleh mengupil, sendawa, dll. Adila ini seolah olah "boneka" bagi ibunya.
Cerpen Air Suci Sita, ditulis dengan kalimat yang apik namun pesannya tersampaikan. Dimana stigma mengenai kesetiaan laki-laki dan perempuan selalu dibedakan. Laki-laki yang ditinggal pasangan, boleh melirik perempuan lain. Namun perempuan yanb ditinggal pasangan, seolah hina saat melirik laki-laki lain.
Dan cerpen yang berjudul sama dengan bukunya, Malam Terakhir... agak merinding.
Thriller yang agak beda dengan thriller pada umumnya. Misteri yang agak beda dengan misteri pada umumnya. Di awal udah disuguhi kasusnya, pembaca nggak disuruh ikut mikir gimana polisi mecahin kasusnya. Tapi pembaca disuguhi kondisi psikologis perkarakternya. Dibikin ikut gelisah, panik, cemas, deg degan kejahatannya bakal ketahuan apa enggak. Bagus sih.
Awalnya, kupikir cuma kumpulan cerpen karena tiap bab isinya cerita yang berbeda. Namun, pas udah sampe bab yang judulnya agak lain.... tenryata AHAHAHAHA. Good job, Ziggy!!!
Khas seri detektif Galileo, kita disuruh miki triknya, bukan disuruh nyari pelakunya. Keren sih, gimana Higashino sensei mainin logika pembacanya.
Orang kaya memang bangsat semua, quotes di halaman 131 yang paling gue suka. Karena ya, orang kaya mah bebas, mentang-mentang dia punya uang wkwkwkwk.
Cerita memakai pov 1, tentang seorang bapak-bapak, sebagi tokoh utama, yang menceritakan gimana dia dan 86 orang lainnya terjebak banjir di sebuah hotel. Suasana agak chaos, karena para pengunjung harap-harap cemas menunggu kapan banjir surut. Namun tingkah anak kembar lima lumayan menghibur mereka. Dan disaat ada orang yang berusaha mencari jalan keluar... orang itu malah terbunuh. Suasana mulai makin nggak terkendali. Semua berlomba mencari siapa pelakunya, sampe akhirnya kita ketemu ending yang nggak terduga :)
Orang kaya memang bangsat semua.
Cerita memakai pov 1, tentang seorang bapak-bapak, sebagi tokoh utama, yang menceritakan gimana dia dan 86 orang lainnya terjebak banjir di sebuah hotel. Suasana agak chaos, karena para pengunjung harap-harap cemas menunggu kapan banjir surut. Namun tingkah anak kembar lima lumayan menghibur mereka. Dan disaat ada orang yang berusaha mencari jalan keluar... orang itu malah terbunuh. Suasana mulai makin nggak terkendali. Semua berlomba mencari siapa pelakunya, sampe akhirnya kita ketemu ending yang nggak terduga :)
Orang kaya memang bangsat semua.
Walau baru baca karya Minato Kanae sebelum ini cuma Confessions, tapi kerasa banget vibes Minato sensei-nya, yaitu bikin perbab dengan sudut pandang tokoh yang berbeda. Berawal dari seseorang yang menulis surat kepada entah siapa, menceritakan kasus kematian gadis cilik yang meninggal 15 tahun yang lalu. Saksi yang waktu itu masih anak-anak, bingung waktu disuruh deskripsiin siapa pelakunya. Namun dari sudut pandang mereka, dan dengan cara yang nggak terduga, akhirnya bisa dapat nama pelaku.
5 bab pertama seperti membaca kumpulan cerpen, karena tidak saling berhubungan. Namun memasuki bab 6, benang merahnya mulai kelihatan. Ini yang menjadi ciri khasnya.
Nonton film dokumenter? Udah sering.
Baca novel dokumenter? Jujur, baru ini. Dan ini jadi keunikan novel Malice.
Novelnya ditulis pake sudut pandang orang pertama, ditulis oleh dua orang yaitu sudut pandang Detektif Kaga dan pelaku.
Kok pelaku?
Iya, si pelaku ini nulis dokumenter kronologi dia ngebunuh korban :)
Lalu detektifnya, dia nulis dokumenter soal penyelidikan, masa lalu pelaku, dan juga orang-orang di sekitar pelaku.
Jadi pembaca diajak analisa adu pikiran, antara pikiran pelaku dan detektif.
Jujur aku suka konsepnya. Unik.
Pelaku, udah ketauan. Senjata serta cara pembunuhan, si pelaku dengan jelas nulis dalam tulisannya.
Trus, apa yang dicari?
Motif. Novel ini ngajak pembaca nyari motif pembunuhannya :)
Tapi ya, yang namanya dokumenter dalam bentuk tulisan, penulis bebas menuliskan apa yang dia pengen, dan nggak menulis hal yang seharusnya dia keep sendiri.
Alias, tetep aja ada beberapa hal yang fakta, ada yang bohong. Pembaca dibuat bingung, JADI YANG BENER YANG MANA?!
Baca novel dokumenter? Jujur, baru ini. Dan ini jadi keunikan novel Malice.
Novelnya ditulis pake sudut pandang orang pertama, ditulis oleh dua orang yaitu sudut pandang Detektif Kaga dan pelaku.
Kok pelaku?
Iya, si pelaku ini nulis dokumenter kronologi dia ngebunuh korban :)
Lalu detektifnya, dia nulis dokumenter soal penyelidikan, masa lalu pelaku, dan juga orang-orang di sekitar pelaku.
Jadi pembaca diajak analisa adu pikiran, antara pikiran pelaku dan detektif.
Jujur aku suka konsepnya. Unik.
Pelaku, udah ketauan. Senjata serta cara pembunuhan, si pelaku dengan jelas nulis dalam tulisannya.
Trus, apa yang dicari?
Motif. Novel ini ngajak pembaca nyari motif pembunuhannya :)
Tapi ya, yang namanya dokumenter dalam bentuk tulisan, penulis bebas menuliskan apa yang dia pengen, dan nggak menulis hal yang seharusnya dia keep sendiri.
Alias, tetep aja ada beberapa hal yang fakta, ada yang bohong. Pembaca dibuat bingung, JADI YANG BENER YANG MANA?!