my_bibliotheca's reviews
93 reviews

She and Her Cat by Makoto Shinkai, Naruki Nagakawa

Go to review page

4.0

Ada 4 bab yang masing-masing menceritakan seekor kucing dan pemiliknya. Chobi dan Miyu, Mimi dan Reina, Cookie dan Aoi, serta Kuro dan Nenek Shino. Keempatnya memiliki kisah yang hampir sama, yakni pemilik kucing yang kesepian. 
 
Entah ia kesepian karena kecewa, patah hati, kehilangan sahabat, atau kehilangan orang terkasihnya. Hawa kesepian begitu kental di tiap cerita, namun dengan dual POV dari pemilik dan kucing, POV kucinglah yang memberikan warna dalam cerita kelam para pemiliknya. 
 
Antar tokoh pemilik kucing dan para kucing sendiri memiliki keterkaitan satu sama lain di masing-masing bab dan masih hidup di satu lingkungan yang sama. Selain ada kucing, penulis juga menambahkan tokoh anjing bernama Jon, yang memiliki watak dewasa dan bijaksana serta tentu saja menjadi teman setia para kucing-kucing ini. 
 
Ada banyak hal unik yang ditawarkan dalam POV para kucing. Tentang bagaimana kucing berpatroli di wilayah kekuasaannya, peran kucing penguasa dan bawahannya, teritori kucing yang diwariskan ke istri dan anak kucing 😂 Selalu ada hal yang lucu dan berbanding terbalik dari POV para pemilik kucing. 
 
Tapi yang paling berkesan bagiku adalah cerita pertama, Chobi dan Miyu. Tentang pertemuan pertama Chobi dan Miyu di tengah gerimis kota, Chobi yang terlantar dalam kardus, Miyu yang sedang gundah menghadapi HTS-nya. Sebenarnya, aku juga punya kucing jantan, namanya Miu. Jadi sedikit kaget, Miyu (atau dibaca Miu) disini jadi nama pemeran wanita. 
 
Selain itu kebetulan itu, aku merasa hubungan Chobi dan Miyu memiliki kesan yang begitu dalam. Pembaca bisa merasakan ikatan yang kuat antara kucing dan pemiliknya di cerita-cerita ini. Pasti.
The Woman in the Purple Skirt by Natsuko Imamura

Go to review page

4.0

Luar bisa saktinya Woman in the Yellow Cardigan dalam mengamati tiap gerak-gerik Woman in the Purple Skirt! Alias ini cerita stalker yang memiliki ambisi untuk berteman bahkan terobsesi pada Hino atau wanita yang terkenal dengan julukan Women in the Purple Skirt. 
 
Karena dinarasikan dengan menggunakan POV orang pertama, kita akan segera tahu bahwa narator ini kegiatan utamanya bukan bekerja untuk dirinya sendiri, melainkan membuntuti Hino dari pagi hingga malam. Ia bahkan hapal rutinitas Hino setiap pagi-siang-malam dan sangat berusaha membantu dalam gerakan diam-diam agar Hino mendapat pekerjaan di tempat yang sama dengan dirinya bekerja. 
 
Tapi bukan hanya sampai disitu, di bagian menjelang akhir cerita, ia bahkan seperti sudah memprediksi dan mempersiapkan semuanya hanya untuk Hino seorang, ketika Hino ditimpa masalah besar. Namun, berakhir menyedihkan. Tapi Woman in the Yellow Cardigan tidak peduli, bahkan masih memiliki pemikiran positif tentang Woman in the Purple Skirt. Dan ending-nya sedkit tidak tertebak 😂 
 
Buku ini seru untuk diikuti dan termasuk dalam buku yang tipis dan bisa dituntaskan dalam satu kali duduk. Oh iya, bukunya juga sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh Penerbit Haru! Yups, satu buku dengan tema anti-mainstream kembali dicetak dan meluncur menghiasi warna-warni buku terjemahan Jepang di Indonesia.
28 by 정유정, You-Jeong Jeong

Go to review page

5.0

Aku udah baca beberapa review di Storygraph, tapi aku tetep terabas baca bukunya smp tuntas daaaaaan aku gak kecewa!

Buku yang mengangkat cerita menyebarnya penyakit aneh yang mematikan dan diduga berasal dari anjing ke manusia, membuat kota Hwayang harus di-lockdown. Tapi nyatanya, kota ini sedang menghadapi akhir peradabannya. 

Dari sinopsis aku udah tau kalau buku ini punya potensi jadi buku favoritku. Dan betul, walau bukunya tebel tapi sangat enjoyable dan fast pace. Apalagi bukunya dibangun dari 6 POV dan salah satunya ada POV Ringo, anjing petarung yang mirip serigala. Keren parah! Menulis jalan pikiran dan pengalaman satu karaker aja susah, tapi buku ini menyuguhkan 6 POV sekaligus. Ada Jae-hyeong, Dong-hae, Su-jin, Ki-jun, Yun-ji, dan Ringo.

Dari mata keenam karakter ini kita diajak menjelajah ke setiap rintangan dan dan masa lalu mereka dan ada benang merah yang menghubungkan mereka sampai di akhir cerita. Karakter di sini juga unik, tidak ada karakter yang benar-benar bersih. Semuanya punya moral abu-abu. Kecuali Dong-hae, totally red flag! 

Adegan animal abuse khususnya pada anjing sangat grafis di sini. Jadi, bagi pecinta anjing aku sarankan kalian bisa skip part-part yang kejam ini. Aku nangis tengah malem juga grgr animal abuse-nya yang ditulis secara gamblang dan detail dan gak hanya di satu scene aja. So depressed.

Ada hal yang kurang digali dlm buku ini yaitu penyakit itu sendiri. Bahkan smp akhir cerita, pembaca masih dibuat bertanya-tanya tentang penyakit mematikan ini. Tapi yang perlu digarisbawahi (menurutku) adalah awal mula penyakit ini bukan dari anjing, melainkan dari kelalaian manusia sendiri. Manusia yang tamak, beringas, dan egois. Selesai membaca buku ini, aku masih menyimpan dendam begitu dalam di beberapa karakter. Tidak termaafkan walaupun mereka sudah menjemput ajal. 

Jadi, buku ini memang punya dampak yang kuat ke pribadi aku, dan karena itulah bintang 5🌟 untuk buku ini berasal.

Expand filter menu Content Warnings
Lemonade Granny by Hyun Irang

Go to review page

fast-paced

4.75

Jangan pernah terkecoh dengan buku bersampul lucu, cerah, dan ceria ini. Karena inti dr ceritanya mengandung kriminal, tapi disampaikan dengan ringan dan bumbu humor Nenek Limun dan si Bocah serius. Hubungan antara Nenek Limun dan Bocah juga dituliskan dengan lucu, tapi tetap tidak meninggalkan sisi misteri dalam inti cerita.

Seperti yang digambarkan dlm sinopsisnya, Lemonade Granny bercerita ttg seorang nenek kaya raya yang hidup di Desa Doran (RS khusus lansia demensia) yang sedang menelusuri kasus pembunuhan dan pembuangan bayi di Desa Doran. Bersama si Bocah, anak dari salah satu Dokter di sana, Nenek Limun menyusun rencana membokar pelaku kriminal tsb.

Di luar dugaan, sumbangan plot twist di akhir cerita juga sangat menarik! Misteri terpecahkan tapi juga ada rasa sedih tang dicampur aduk di akhir cerita. Selama membaca buku tipis ini, aku sangat menikmati alur, gaya bahasa, sampai narasi yang dituangkan di sini. Terjemahannya juga sangat luwes, dipadu padankan dengan slang Bahasa Indonesia yang membuat bukunya semakin menarik untuk dituntaskan.

Kalau kamu sedang mencari bacaan ringan tapi tetap dibaluti dengan misteri untuk dipecahkan, Lemonade Granny siap untuk memenuhi ekspektasimu!