my_bibliotheca's reviews
93 reviews

What Moves the Dead by T. Kingfisher

Go to review page

adventurous challenging dark emotional informative mysterious tense medium-paced

4.25

Heaven by Mieko Kawakami

Go to review page

challenging dark emotional sad slow-paced

4.5

Aku sarankan sebelum membaca perlu mengetahui apa saja TW dalam buku ini. 
 
Mengandung kasus perundungan berat bahkan di bab pertama kita sudah disambut dengan adegan perundungan yang sangat di luar nalar. Ya, adegannya melampaui dan tidak hanya sebatas pukul memukul saja. Parah. Sangat tidak ramah untuk orang seperti aku, yang kesabarannya setipis tisu. 
 
Dituliskan menggunakan POV orang pertama yang tidak diketahui namanya dan hanya dijuluki Eyes karena sang tokoh utama ini memiliki lazy eye atau gangguan terhadap penglihatannya. Ia merasa karena hal itulah, semua orang di kelasnya membencinya walaupun yang dilakukannya sepanjang hari hanya duduk diam di bangkunya. 
 
Tapi, dalam satu kelas bukan hanya dia yang menjadi korban. Ada korban lainnya, Kojima yang menjadi bulan-bulanan sesama murid perempuan. Kojima dirundung karena penampilannya yang lusuh. Tapi, dijelaskan bahwa ia sengaja menciptakan penampilan seperti itu karena ada alasan pribadi. Sampai titik ini, pemikiran Kojima benar-benar membuatku kaget, terkejut, atau lebih tepatnya heran. Ada orang yang memiliki alasan tak terduga dibalik upnormalnya pilihannya tersebut. 
 
Kojima dan Eyes menjalin persahabatan yang diinisiasi oleh Kojima. Bermula dg bertukar tulisan di note di waktu-waktu tertentu tanpa menimbulkan kecurigaan yang lainnya. Banyak pengalaman menyenangkan ditumpahkan dari dua orang yang sama-sama menderita ini. Sebelum kita dibenturkan di ending yang begitu menyesakkan. Yah, endingnya bisa dibilang menyesakkan tapi juga bisa dibilang melegakan. Kalian nilai sendiri setelah membaca bukunya yaa. 
 
Satu hal lagi yang digali dan dijelaskan cukup dalam yakni mengenai ketidakberdayaan dan pemikiran Kojima dalam menanggapi semua adegan perundungan. Tanggapan Eyes lebih logis, tapi Kojima memiliki interpretasi yang sangat berbeda. Kojima berpikir bahwa yang merundungnya, justru merekalah yang lemah karena ketakutan tak bisa memahami apa yang berbeda di antara mereka. Tapi lebih dari itu, pemikiran Kojima benar-benar rumit. 
 
Terkadang aku merasa berang, karena di suatu waktu pemikiran Kojima menyulitkan Eyes dan yang terjadi adalah salah paham. Kupikir, jika berada di posisi Eyes, aku juga pasti sama bingungnya menghadapi Kojima. 
 
Ohh, mengenai judul bukunya aku rasa Mieko Kawakami suka menjungkir balikkan hubungan antara judul dan isinya. Karena isinya benar-benar serasa neraka dunia remaja. Dan satu fakta lagi, ternyata Heaven merupakan satu karya lukisan di museum yang oernah didatangi Kojima dan Eyes, tapi bahkan sampai akhir cerita Kojima gagal menunjukkannya pada Eyes.

Expand filter menu Content Warnings
Saving Celeste by Timothée de Fombelle

Go to review page

adventurous challenging emotional inspiring lighthearted reflective tense fast-paced

4.75

All the Lovers in the Night by Mieko Kawakami

Go to review page

4.0

Melihat judul lalu membaca sinopsisnya, sebetulnya aku merasa tertipu :) 
 
Mungkin sebagian cerita Irie bisa sangat relate dengan masa-masa kritis seseorang dalam mencari teman hidup. Seorang wanita berusia di atas 30 tahun yang merasa kesepian di tengah bisingnya kota dan terjebak dalam lingkungan kerja yang toxic, sampai akhirnya ia memutuskan menjadi seorang freelancer proofreader. 
 
Kesepian yang dirasakan Irie benar-benar dituliskan secara sempurna, sampai aku bisa merasakan kehampaan di rutinitas kesehariannya. Ditambah lagi dengan sifat pendiam dan introvert Irie membuat suasana tidak beranjak dari kosa kata hampa. 
 
Memiliki seorang teman sesama proofreader bernama Hijiri, kehidupan Irie tampak sedikit lebih hidup. Dan memulai pengalaman baru yang membawa Irie mengenal sosok Mitsutsuka, seseorang yang tak sengaja ditemuinya di kelas kursus membawa cerita semakin asyik didalami. 
 
Kehidupan Irie yang biasa berbaur dengan sepi, sedikit demi sedikit mengumbar rona bahagia dan secercah harapan dari hausnya rasa kesepiannya selama ini. Hubungannya dengan pria bernama Mitsutsuka ini juga berjalan layaknya orang pada masa pendekatan, ada naik turunnya. 
 
Aku cukup menikmati cerita Irie dan sedikit plot twist di akhir ceritanya. Tapi, hawa suram, sepi, dan hampa ini begitu melekat. Bahkan sampai cerita berakhir, rasanya pikiran ini masih berputar-putar tentang kehidupan Irie selanjutnya. Sampai berpikir, "Kok tega penulisnya nulis begini?", tapi ya kembali lagi, cerita ini juga realistis kok. Apalagi melihat kondisi Jepang saat ini, cerita Irie terasa realistis sekali.
Dosa Malaikat by Keigo Higashino

Go to review page

medium-paced

4.5

Unik. Buku Keigo Sensei ini sudah menguak sebuah motif pemantik pembunuhan yang terjadi di kawasan perumahan elit dan penulis sudah menggiring opini pembaca untuk membuat terkaan terhadap sang pelaku utama pembunuhan. 
 
Jiwa utama cerita Salvation of a Saint berputar pada bagaimana metode pembunuhan yang dilakukan sang tersangka. Sebenarnya, metodenya sederhana, akan tetapi memerlukan kewaspadaan dan keawasan tingkat tinggi sampai waktunya datang. Waktu dan alasan yang tepat untuk menghabisi nyawa korban, Yoshitaka (suami Ayane). 
 
Tentunya cerita tidak hanya berputar di pemecahan masalah metode pembunuhan ya saja, melainkan bagaimana kisah masa lalu pasangan suami istri Ayane dan Yoshitaka. Menekuri masa lalu Yoshitaka dan tentang prinsipnya tentang pernikahan hanya untuk menghasilkan anak semata. Terkesan kejam, bukan? Jika si pasangan tak bisa memberinya seorang anak, maka berpisah merupakan satu-satunya pilihan yang akan Yoshitaka ambil, sembari mengendus perempuan lain. 
 
Fakta yang ditemukan Detektif Kusanagi mengenai masa lalu Ayane dan Yoshitaka beserta kaitannya dengan satu tokoh misterius juga semakin meramaikan teori pembunuhan Yoshitaka ini. Semuanya dikemas dengan apik, gaya bahasa yang luwes dan natural, penempatan humor di sana sini membuat siapa saja yang membacanya tidak akan pernah berhenti menatap tiap paragraf buku ini.
What You Are Looking For Is in the Library by Michiko Aoyama

Go to review page

emotional hopeful informative inspiring lighthearted relaxing slow-paced

4.0

Ketika kelima orang yang merasa hampa dan gagal diselamatkan oleh rekomendasi buku dari seorang perpustakawan di Community House. Tempat yang menyediakan berbagai kegiatan dan pastinya perpustakaan yang nyaman sekaligus pegawainya yang ajaib.

Cerita masing-masing tokoh di sini -Tomoka, Ryo, Natsumi, Hiroya, dan Masao- sama-sama memiliki pengalaman hidup yang kurang menyenangkan. Hidup mengikuti arus tanpa ada gairah untuk melakukan sesuatu yang membangkitkan gelora kehidupan. Tapi, mereka selalu menemukan jalan menuju perpustakaan di Community House tsb, walaupun dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang memang direncanakan dan yang lain karena kebetulan.

Kelima cerpen menceritakan kisah yang diawali oleh betapa suramnya kehidupan para karakter ini, yang kemudian berangsur-angsur memiliki arah dan warna lembut untuk memulai sesuatu yang baru. Sesuatu yang tulus dari hati mereka dan menyulut semangat hidup. Semua itu disebabkan karena satu hal, yakni buku rekomendasi Ms. Komachi, sang perpustakawan. 

Ketika seseorang meminta bantuan rekomendasi buku yang mereka cari, Ms. Komachi selalu menyelipkan satu judul buku yang tidak berkaitan dengan yang pengunjung minta, tapi dengan ajaib bisa mengubah kehidupan para pengunjung menjadi lebih baik. Ms. Komachi juga memberikan bonus gift berupa gantungan kunci hasil kegiatan felting, dimana hal itu juga berkaitan dengan kejadian di masa depan pengunjungnya. Dia memang dideskripsikan seperti cenayang 😂

Keajaiban-keajaiban kecil ini juga menuntun pembaca ke dalam kisah yang begitu hangat sekaligus reminder bahwa kita hanya perlu menemukan passion kita, maka hidup akan berjalan baik-baik saja. Temukan sesuatu yang kita suka dengan tulus dan lakukan saja tanpa memikirikan pendapat negatif orang lain, maka kita akan baik-baik saja. Selalu ada orang baik, takdir baik yang sedang menunggu kita di depan!
The Girl from the Other Side: SiĂșil, a RĂșn Vol. 3 by Nagabe

Go to review page

4.75

Bibi Shiva tiba-tiba muncul di wilayah Outsider! Ia kemudian membawa paksa Shiva untuk kembali ke Inside, meninggalkan sang Teacher. Tentu saja Teacher tak semudah itu melepas Shiva, tapi pasukan Insider menghujani anak panah ke arahnya. Lalu, ia menyerah dan melepaskan Shiva. Tapi hatinya tidak. 
 
Kembali di balik dinding yang penghuninya manusia normal, membuat Shiva bahagia. Kembali ke pangkuan Bibinya dan memasak bersama, tapi ia tetap memikirkan Teacher. Dan pada suatu malam ia juga bermimpi aneh. Seorang Outsider mengaku sebagai ibunya! 
 
Semuanya berjalan normal sampai ketika suatu pagi, tiba-tiba sang Bibi berubah menjadi Outsider setelah bersentuhan dengan Shiva. Sihir dan kutukan Outsider mungkin tak bekerja pada Shiva, tapi bukan berarti tak bisa menulari orang lain melalui tangan Shiva. 
 
Seketika semua berubah runyam dan kericuhan dimana-mana. Sedangkan Shiva dilingkupi perasaan bersalah, bingung, dan para pasukan penjaga bersiap menangkapnya.  Namun pada Outsider lagi-lagi menjadi penyelamatnya dan mengarahkan pada Teacher. 
 
Hingga akhir cerita, teka-teki tentang asal-usul Shiva masih belum terungkap. Siapa sebenarnya Shiva? Dimanakah sehatusnya ia berada? Di kerumunan para Insider atau Outsider?
The Girl from the Other Side: SiĂșil, a RĂșn Vol. 2 by Nagabe

Go to review page

fast-paced

4.75

Di buku kedua kita akan disuguhi oleh misteri yang bahkan sampai akhir, penulis sengaja menggantung ceritanya. 

Shiva disentuh oleh Outsider lain dengan tujuan mengambil jiwanya, tetapi dengan berlalunya waktu, tubuh Shiva tidak menunjukkan adanya tanda-tanda perubahan fisik. Orang yg terkena sentuhan Outsider, biasanya akan berubah wujud menjadi seperti para Outsider.

Hal ini yg membuat Teacher bertanya-tanya sekaligus lega, karena mungkin kutukannya tidak bekerja di Shiva. Selain hal misterius tadi, di volume kedua ini Nagabe memunculkan lebih banyak karakter yang membuat cerita ini semakin menarik sekaligus mulai rumit.

Disinggung sosok Mother yang yang dipuja oleh Outsider lainnya juga masih menjadi pertanyaan. Perkaranya adalah Mother ini masih belum diketahui bagaimana bentuknya. Teacher bahkan aku juga sama bingungnya. Masih belum selesai kebingungan ini, kita sudah disuguhi ending yang tak kalah mengagetkan.

Membaca buku kedua The Girl from the Other Side ini membutuhkan banyak effort untuk berpikir dibanding yang pertama. Kejanggalan yang dimunculkan dan ditumpuk tampak begitu menarik untuk ditekuri semakin dalam. Apalagi kita akan dimanjakan dengan ilustrasi yang apik dan kedua karakter utama yang menghangatkan.
The Girl from the Other Side: SiĂșil, a RĂșn Vol. 1 by Nagabe

Go to review page

emotional hopeful lighthearted reflective fast-paced

4.75

This manga instantly on my favorite read longlist! Dari segi cerita dan ilustrasinya cantik tik bangeett 😭 

Manga berbalut fantasi ini bercerita tentang Shiva yang ditinggal Bibinya di wilayah para Outsider. Jadi Outsider ini makhluk yang terkena kutukan dan kalau sampai mereka menyentuh manusia, manusia juga akan berubah menjadi Outsider. Kemudian Insider ini kelompok manusia di balik tembok pembatas wilayah Outsider.

Shiva ditinggalkan Bibinya karena dicurigai membawa kutukan, sehingga sang Bibi terpaksa meninggalkannya dan ditemukan oleh Outsider, yang Shiva sebut sebagai Teacher. Mereka hidup bersama, damai dan tentram. Masalahnya, Shiva tidak tahu kalau ia ditelantarkan oleh Bibinya, sehingga menggantungkan harapan akan Bibinya yang akan menjemputnya suatu hari nanti.

Aku suka ceritanya, begitu manis. Hubungan antara Shiva dan Teacher yang tentram bagai anak dan ayahnya membuat siapa saja yang membawa akan merasa hangat.