ruangtitikkoma's reviews
54 reviews

The Red Palace by June Hur

Go to review page

adventurous challenging emotional hopeful informative lighthearted mysterious reflective sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.75

Life Ceremony by Sayaka Murata

Go to review page

adventurous challenging dark emotional funny mysterious sad tense slow-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

Chronicle of a Death Foretold by Gabriel García Márquez

Go to review page

adventurous challenging dark emotional funny mysterious sad tense slow-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

4.5



— tentang Santiago Nasar yang dibunuh oleh si kembar Pedro dan Pablo Vicario, saudara Angela Vicario, karena dianggap bertanggung jawab atas hilangnya keperawanan sebagai perempuan suci di depan suaminya, Bayardo San Roman.

Bayardo San Roman mengembalikan Angela sehari setelah pernikahan karena dianggap tidak perawan. Mencoreng muka keluarga membuat kembar Vicario tidak terima. Angela yang menyebut nama Santiago Nasar sebagai yang bertanggung jawab, membuat Santiago diburu untuk dibunuh.

Sepanjang cerita berputar pada situasi masyarakat yang dilingkupi keyakinan, tradisi, dan penjagaan moral ketat. Perlunya menjaga keperawanan hingga pernikahan. Masalahnya, Angela tidak bisa membuktikan itu. Tokoh Bayardo yang datang sebagai orang asing, lalu berhasil disukai masyarakat, membuat tekanan berat bagi Angela hingga menyebutkan nama Santiago Nasar. Dari situ konflik bermula.

Menuliskan sebuah kompleksitas sekaligus ironi dari perjalanan nasib para tokohnya, di tengah lautan banyak sudut pandang, ketidaktahuan, kesimpangsiuran, kesalahpahaman, adalah inti dari cerita ini. Menggunakan plot waktu yang tidak bergerak linier, kadang melompat ke depan, lalu ke belakang, pembaca dituntut bisa merangkai puzzle yang terpisah-pisah untuk bisa menjelaskan kronologis kejadian sebagaimana narator bercerita.

Hawa tragedi dan kengerian akibat kandasnya cerita cinta pernikahan yang dinodai oleh perselingkuhan dan mengakibatkan kemarahan hingga berujung pembunuhan menjadi hantu di benak pembaca. Rencana pembunuhan bahkan diumumkan pada semua orang di kota itu. Meski demikian, cerita tidak bergulir menjadi semacam adegan aksi dalam film. Justru drama dimulai karena meski rencana pembunuhan diketahui semua orang, tidak ada yang benar-benar yakin itu akan benar terjadi. Bahkan, Santiago Nasar pun tidak percaya bahwa dirinya akan benar-benar dibunuh. Pun polisi setempat.

Seperti biasa, dengan menggunakan banyak karakter tokoh dengan segala sifat dan pandangannya, Gabo berhasil merangkai padat cerita untuk menggambarkan bagaimana hal-hal kecil, belokan singkat dalam keputusan, bisa mengakibatkan konsekuensi dari sebuah peristiwa yang berujung pada kehancuran fatal.
Waktu Bintang by Clarice Lispector

Go to review page

challenging dark emotional funny mysterious sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

Inti ceritanya adalah : ketidaksadaran bahwa yang dijalani selama ini adalah bentuk penderitaan. Merasa sebelumnya hidup begitu ya tetep bisa happy2 saja. Setelah disadarkan kaget. Lalu jadi muncul kesadaran akan bentuk hidup yang lain, wujud kebahagiaan. Jadi semangat. Tapi ternyata hidup kembali menghancurkannya dalam realita tragis. 
Of Love and Other Demons by Gabriel García Márquez

Go to review page

adventurous challenging dark emotional mysterious sad tense slow-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

Cara bercerita Gabo selalu ninggalin ‘after taste’ yang mengesankan. Buku ini relatif jauh lebih mudah dan sederhana dibanding “100 Years of Solitude” tapi tetep saja nyesss. Bukunya tipis, tapi kalimat berlapisnya bikin ga cukup mudah dan cepet selesaikan bacanya. Bagus pokoknya! Saya baca versi terjemahan Indonesianya,  terjemahannya Mas Eka, oke juga.
The Immoralist by André Gide

Go to review page

adventurous dark emotional sad slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.0

Andre Gide. Nama yang baru saya kenal berkat membaca karya ini. Padahal salah satu penerima Nobel Sastra. Membaca versi Indonesia yang diterjemahkan dan terbitkan Moooi Pustaka, terima kasih mengenalkan pada pembaca Indonesia.

‘Hanya’ 160an halaman, tapi perlu waktu bagi saya memahami konteks untuk bisa menyelesaikan baca. Membaca “Orang Bejat” menjadi penelusuran pada siapa Gide, seperti apa jejak kepengarangannya, kehidupan pribadinya, dll. Dan cerita di buku ini, memungkinkan bahwa karya ini adalah bagian dari autobiografinya.

Tidak mudah menjelaskan bagaimana novel ini. Dari alur cerita, sederhana. Tapi ada komplikasi rumit yang ingin Gide sampaikan. Semacam keberlangsungan proses berpikirnya, persimpangan, pergolakan, penemuan, hingga penerimaan akan dirinya sendiri.

Gide menggambarkan dalam sebuah perjalanan yang ditempuhnya, menyadarkannya akan beberapa hal yang jauh berbeda dengan kehidupan yang ia jalani sebelumnya. Menariknya kuat ke luar jalur yang membuatnya merasa menjadi orang baru, dorongan dari dalam dirinya untuk membentuk pribadi yang berbeda, menjalani kehidupan dengan penuh, tanpa batasan nilai yang selama ini dianut.

Dengan lamat dan samar, Gide menceritakan bagaimana dirinya memiliki ketertarikan dengan anak laki-laki yang ditemui, juga remaja anak pegawai di perkebunannya. Ia juga menggambarkan, betapa kehidupan telah merenggut senyum bahagia di hati setiap anak, karena setelah dewasa mereka berubah menjadi orang dewasa yang menjalani kerasnya kehidupan, monoton. Wajah-wajah ceria dan bahagia lenyap ditumpas realita. Gide juga mengutip, sekaligus menanggapi sinis beberapa ‘paham kebijaksanaan’ yang diajarkan oleh filsuf. Gide, dalam diri tokoh Michel mencoba mempertanyakan kembali pendapat2 mereka.

Mungkin singkatnya, di buku ini, seolah Gide mengatakan, “Jika manusia tidak dibatasi oleh nilai moral, standar sosial, kira-kira apa yang akan terjadi? Apakah seorang manusia akan pernah mengikuti dorongan menjadi dirinya sendiri selama hidupnya? Apakah berani?”
Duri dan Kutuk by Cicilia Oday

Go to review page

emotional mysterious medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.0

Yah, gak suka.. gimana ya, terganggu dengan penokohan anak 13 tahun yang udah sejauh itu pikiran dan kelakuannya. Penulis juga belum mampu mengajak pembaca masuk dalam cerita. Semua hanya sekilas, sampai ending pun. Ini mau bikin suasana horor macam Goosebumps tapi eksplisit sekali deskripsinya. Tak cocok juga dibaca anak-remaja.

Expand filter menu Content Warnings
Tales from the Café by Toshikazu Kawaguchi

Go to review page

adventurous challenging emotional funny hopeful informative inspiring lighthearted mysterious reflective relaxing sad medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

4.0

Macondo, Para Raksasa, dan Lain-Lain Hal: Seputar Sastra Amerika Latin by Ronny Agustinus

Go to review page

informative inspiring fast-paced

4.0

Buku yang isinya daging semua. Sebagai yang sangat awam dalam memahami sastra terutama sastra Amerika Latin, Mas Ronny di buku ini seperti memberikan penjelasan; sebuah benang merah yang menghubungkan secara historis nama-nama yang selama ini dikenal pembaca dari karya-karyanya.

Ingin rasanya membaca lebih banyak catatan Mas Ronny. Selalu informatif, dan mencerahkan, terutama bagian detil spesifik dan menarik yang diperhatikan Mas Ronny.

Seperti halnya Mas Eka Kurniawan dalam tulisan-tulisan yang dibukukan dari blognya, buku ini layak disimpan sebagai sebuah referensi. Bisa dibuka kembali dan dibaca sewaktu-waktu memerlukannya.
Putri Kedua (Second Sister) by Chan Ho-Kei

Go to review page

adventurous challenging dark emotional funny hopeful informative inspiring mysterious reflective sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.5

Sejak bagian awal, saya sudah merasakan suasana seperti ketika menonton film-film detektif atau kepolisian Hong Kong yang dulu sering sekali wara-wiri di tv.

Sepanjang 632 halaman, dengan gaya penulisan naratif-informatif, menunjukkan kepiawaian penulisnya memotret detil-detil kecil adegan visual untuk diubah dalam bentuk teks. Sekaligus sebaliknya, mengubah teks menjadi tervisualisasi dalam imajinasi pembaca.

Jika film-film HK mungkin berdurasi 2-3 jam, membaca buku setebal ini menghabiskan 2-3 hari. Artinya, cukup memerlukan usaha, waktu, juga fokus agar mampu mengikuti narasi cerita yang dikisahkan penulis.

Jika pembaca sudah sering menonton film-film serupa, gagasan yang disampaikan Chan Ho-Kei ini relatif tidak baru. Kisah pembunuhan yang berusaha dibalut dalam peristiwa bunuh diri. Bukan hanya HK saja yang mengangkat kisah semacamnya, juga misal dalam drama thriller Korea.

Meski begitu, yang membuat novel ini selangkah lebih di depan adalah idenya memasukkan unsur kejahatan cyber (cyber crime) sebagai cara/metode yang digunakan pelaku, sekaligus metode penyelidikan. Detektif (jika boleh menyebutnya demikian) tidak memiliki lisensi secara formal untuk penyelidikan. Lebih kepada hacker kecenderungan karakternya.

Penokohan sang hacker ini sama persis dengan gambaran yang biasa kita lihat juga di film-film mereka : misterius, sangat cerdas, dingin, dan tampak gembel. Hidup tanpa diketahui siapa jati dirinya, tapi sangat jenius menuntaskan banyak kasus sulit. Karakter antihero yang banyak disukai pemirsa/pembaca.

Saya meratingnya 4.5/5 karena merasakan usaha penulis membuat cerita tanpa putus semacam ini tidak mudah. Bagaimana membuat plot, alur, yang harus detil dan teliti, memikirkan agar semua pertanyaan pembaca bisa terjawab sendiri, memutar otak untuk tambal sana-sini agar benar-benar tanpa plot-hole adalah sulit. Hasilnya, bisa dinikmati dengan baik oleh pembaca.