whatnovireads's reviews
228 reviews

The Day You Begin by Jacqueline Woodson

Go to review page

5.0

Yaahhh udah dewasa begini pun teman kita yang minoritas pasti banyak dikucilkan hmmm...
Alma and How She Got Her Name by Juana Martinez-Neal

Go to review page

4.0

Alma Sofia Esperanza Jose Pura Candela. Gileee panjang bener namanya -_-
A Scarf for Keiko by Ann Malaspina

Go to review page

4.0

Sebuah pertemanan yang terjalin ketika saling kehilangan huhuhu emang ya kita baru terasa seseorang berarti saat kehilangan. Tapi latar cerita di sini nyata saat terjadi perang antara Amerika dengan Jepang, penduduk Jepang yang tinggal di Amerika terganggu dengan ancaman pengusiran. Semoga persahabatan kalian tetap terjalin di anak-anak polos korban perang lainnya
Daily Dose of Light by Ahmad Fuadi

Go to review page

4.0

Emang beneran buku sekali duduk doang
Daily Dose of Shine by Ahmad Fuadi

Go to review page

4.0

Isinya tentang pepatah-pepatah arab. Bagus bangeetttt berwarna rasanya mata dan hati ini
Wake Up Sloth by Aulia Hanifa

Go to review page

4.0

Kalau lagi galau-galaunya baca buku ini pas skripsian, wihhhh aura-aura positif berdatangan. Tapihehe sudah kulalui hal-hal yang membuatku kecewa, takut gagal, takut tak dipercaya orang, merasa cemas. Sekarang baca ini semacam mengingatkanaku tentang perjuanganku kemarin-kemarin.
내 우주는 온통 너였어: 마음이 쏟아지던 그날의 밤, 우리의 반짝이는 이야기 by Minho Myeong, 명민호

Go to review page

5.0

Aku kira semua tentang kisah cinta aku dan kamu. Ternyata kisah cinta aku dan ibu, aku dan nenek, aku dan kakek pun sangat menenangkan di dalamnya.
86 by Okky Madasari

Go to review page

5.0

Pokoknya 86 lah!

Seorang pegawai negeri yang awalnya bersikap polos di kantor pengadilan, akhirnya mengalami hal yang serupa pula dialami kebanyakan orang. Membuat segala urusan beres hanya dengan uang. Akibat dari perbuatannya ia mengalami nasib yang tak kunjung baik bahkan memalukan. Dipenjara, mengalami hal sensitif di dalam penjara. Selepas dari penjara bahkan hidupnya masih mengalami hal memalukan lain, sebagai keluarga pengedar sabu-sabu

Senang dengan alur yang dibuat Okky ini selalu teratur sejak membaca Entrok kemarin, jadi gak perlu membalik halaman untuk memastikan cerita atau tokoh lagi seperti novel-novel yang lain. Tak perlu terlalu menguras pikiran untuk mendalami jalan cerita. Lagi pula, cerita yang disuguhkan di tiap-tiap bab selalu bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari

Selama membaca terkadang aku menyayangkan tokoh Arimbi yang menikmati ketidaknormalannya dengan Tutik di dalam penjara. Tapi syukurnya Okky menjadikan tokoh Arimbi menyesali perbuatan-perbuatannya kepada Tuhannya selama di penjara. Awalnya ia ragu dan malu memanjat do'a. Lama-lama ia yakin dan terus berdo'a untuk kebaikan hidup keluarganya

Pernah kan ya nonton acara tv di tv swasta yang polisi-polisi melakukan semacam penggrebekan kriminal, semacam itu. Mereka selalu menyebut 86 diakhir laporan mereka. Kenapa 86? Terus apa pula hubungannya sama novel ini?

Novel 86 ini dengan novel Entrok kemarin yang sempat dibaca, permasalahannya masih sama. Seputar keadilan yang mati dibawah pundi-pundi uang, uang akan melakukan segalanya tanpa tapi. Semua urusan bisa selesai hanya dengan uang. Tentu bukan rahasia umum lagi, di lingkungan hukum dan kantor pengadilan pun uang berotasi bak lingkaran setan yang masih terus aktif. Di sinilah mengapa 86 menjadi judul novel ini. Biasanya para polisi-polisi yang sudah selesai melakukan tugasnya akan selalu mengucapkan, "siap delapan enam!" Kepada rekannya. Ternyata ucapan delapan enam tersebut juga ikut merambah ke dunia hukum dan pengadilan. Menjadi tanda penyelesaian berbagai masalah hanya dengan uang

Jadi, benarkah semua urusan, permasalahan dan tetek bengeknya di dunia ini bisa selesai hanya dengan uang?
Partikel by Dee Lestari

Go to review page

5.0

Supernova ke-4 ini berjarak 8 tahun dari yang ke-3. Kok bisa selama itu? Iya, berhubungan dengan risetnya Dee Lestari, harus benar-benar matang, kalau gak novelnya bakalan lahir prematur. Begitulah intinya. Tapi memang iya, setelah baca keseluruhan, isinya gak main-main, semua hal yang menjadi isi di dalam ini benar-benar "berisi". Hampir semuanya menambah pengetahuanku yang tak pernah kupikirkan sebelumnya. Menjadi buku yang bolak-balik langsung ku cari di pencarian google jika ada hal baru di kepalaku

Jadi, Zarah Amala lahir dari didikan sang Ayah yang tidak mendidiknya dengan agama. Ayahnya sangat menggilai ilmu pengetahuan. Kenapa agama yg kubahas pertama kali di review ini? Karena bagi yg tidak suka dengan soal spiritual, perdukunan dan semacamnya akan menolak mentah-mentah buku ini. Tapi tunggu dulu, kisah spiritual yang disajikan di dalam bukan seperti kisah perdukunan yang kita kenal di Indonesia, melainkan ada kisah-kisah dari suku lain di belahan bumi lain yang memiliki kebudayaan juga. Jadi buku ini tidak mengubah pandanganku tentang suatu hal yang dianggap atheis atau panteisme, tapi lebih ke "akhirnya aku punya tambahan pengetahuan baru selain berhala dan segala macamnya"

Tapi selepas dari hal ini, aku paling suka dengan petualangan Zarah keliling dunia lebih banyak dari Bodhi di seri sebelumnya. Kalau di seri pertama banyak main logika dengan istilah-istilah sains, kali ini aku menemukan bidangku dalam ilmu geografi, aku seperti diajak lagi untuk mengenang lebih tentang bumi dan segala makhluk hidupnya. Aku bahkan baru tau ada wilayah Arus Sampah Pasifik yg menjadi pulau sampah dunia, serius. Bagi mereka yg senang hal-hal berbau Biologi juga bacaan ini pas, ada momen Zarah belajar bahasa latin dari segala jenis tumbuhan dan belajar anatomi manusia, hewan, dan tumbuhan

Ah, rasanya aku tak peduli soal Ayahnya Zarah yang hilang. Aku lebih ingin belajar dengan Zarah tentang bumi dan interaksi makhluk hidupnya