Reviews

Sihir Perempuan by Intan Paramaditha

jenggala's review against another edition

Go to review page

adventurous dark emotional mysterious reflective medium-paced

4.25

 
Karena darah adalah hidup.


I owe this one a proper review since the time I actually finished it, tapi entah kenapa selalu lupa jika tidak sempat. Ini salah satu bacaan yang duduk setia bersama saya dalam hujan dan dalam kemarau. Saya kadang masih didatangi cerita-cerita Intan begitu mendadak, tanpa diduga. Sebegitu melekatnya.

Saya selalu suka gotik khas Intan; bagaimana ia memadukan elemen gotik klasik ke dalam latar Indonesia, bagaimana suasana dalam ceritanya begitu kental dan pekat. Saya rasa saya selalu kagum pada kemampuan itu. Tema yang dieksplor Intan serta cara para tokohnya menarikan hal tersebut dengan lugas adalah hal lain yang membuat saya ngefans berat, hahaha. Feminisme dalam cerita Intan bagi saya itu diolah dengan baik sekali.

Ya, pada akhirnya ini sedikit bias, tapi sebagaimana cerpen-cerpen Intan dalam Kumpulan Budak Setan, buku ini pun memiliki tempat tersendiri bagi saya. 

junegraphs's review against another edition

Go to review page

dark mysterious reflective sad medium-paced

4.0

joha's review against another edition

Go to review page

dark mysterious reflective sad fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

khansaafathima's review

Go to review page

4.0

Karena tahun ini udah janji baca buku dengan genre lain, akhirnya memutuskan nyoba genre horror. Ga nyesel pilih buku ini, ceritanya mistis namun memikat. Apalagi fokus ke perempuan.

rita_nurday's review against another edition

Go to review page

4.0

Saya baca buku ini dulu karena nggak punya nyali buat memahami novel Gentayangan (yang katanya berat)

hllreka's review against another edition

Go to review page

dark mysterious medium-paced
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No

3.75

artemisienne's review against another edition

Go to review page

3.0

"Surga dan neraka sama gelapnya dengan bayang-bayang. Kadang-kadang mereka menghinggapi kepalamu seperti kupu, kadang-kadang hilang, dan tanpa perlu merasakan matipun mereka muncul silih berganti, begitu dekat dengan tarikan nafasmu."

Aku tidak pernah lelah membaca buku ini lagi dan lagi. Rasanya selalu ada hal baru yang aku tangkap setiap kali membaca, metafora tersirat yang perlahan-lahan menunjukkan dirinya seperti kembang yang baru mekar.

dustandstarlight's review against another edition

Go to review page

3.0

Sihir Perempuan-nya Intan Paramditha adalah sebuah buku rangkaian cerpen-cerpen dengan benang merah perempuan-perempuan yang tidak patuh dan bagaimana mereka—dalam belenggunya masing-masing, dalam jeruji yang berbeda-beda—menelusuri dan `keluar` dari sana. Di balik peran-ragam peran perempuan dalam tatanan masyarakat yang cenderung dimarginalisasi, diobjektifikasi, dikelasduakan, mereka toh masih memiliki cara untuk memberontak.

Dalam menelusuri kisah-kisah perempuan-perempuan yang tidak patuh ini, penulisnya kerap menggunakan ragam teknik: penggunaan horor (dan makhluk-makhluk di luar `manusia`: vampir, hantu, dll) untuk menelusuri sisi-sisi gelap perempuan dan juga sisi-sisi gelap masyarakat dalam merepresi, pemanfaatan intertekstual dalam hal dongeng/mitologi yang biasanya merangkum peran-peran perempuan (contoh: Cinderella, Nyi Roro Kidul), juga diksinya yang tidak bertele-tele tetapi tajam. Menusuk. Disturbing, boleh dibilang.

Terdapat 11 kisah yang ditawarkan dalam kumpulan cerpen ini. Di antara kesebelasan kisah tersebut, kisah-kisah yang terasa paling menonjol dalam kumpulan cerpen ini bukan hanya kisah yang punya ending twist (hampir sebagian besar cerita memiliki akhir yang mencoba untuk menambahkan twist) ataupun kisah yang berhasil membalikkan cerita-cerita yang sudah kerap kita dengar seakan mengomentarinya kembali, tetapi kisah yang memang betul-betul mendalami sisi-sisi tergelap perempuan yang (mencoba) mendobrak keluar dari kungkungannya. Entah itu dari kungkungan sosial, atau kungkungan biologis yang seakan mencuri autonomi tubuhnya, dari segala trauma-luka, atau `bermain` dengan kekuatan di luar sana yang mungkin tidak bisa terjabarkan.

Ketika penulisnya mendalami hal tersebut, di mata saya, eksplorasinya terasa begitu dalam dan juga karakter "perempuan yang tidak patuh" terasa begitu subversif dan menantang apa yang selama ini kita ketahui. Sayangnya, beberapa cerita cenderung lebih mengandalkan 'membelokkan'/men-twist akhir cerita untuk mengomentari isu-isu perempuan, sehingga sedikit mengurangi pengalaman saya dalam membaca. Walaupun begitu, secara umum, kumpulan cerpen ini sangat "menyenangkan" (walaupun mungkin, kata menyenangkan kurang tepat untuk mendeskripsikan perasaannya mengingat saya cukup merasa terkuras atas intensitas ceritanya), dan patut untuk dikoleksi.

Kisah favorit: Darah, Sang Ratu, Mak Ipah dan Bunga-Bunga, dan Sejak Porselen Berpipi Merah Itu Pecah

farbooksventure's review against another edition

Go to review page

challenging dark medium-paced
  • Plot- or character-driven? N/A
  • Strong character development? N/A
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.5

Harus aku akui, 3 cerpen pembuka dalam buku ini tidak meninggalkan kesan dalam bagiku. Cerpen menarik & berkesan baru bermunculan di bagian tengah hingga akhir buku Sihir Perempuan.

Melalui 11 cerpen dalam buku yang kurang dari 200 halaman ini, Intan Paramaditha menyampaikan kisah tentang perjuangan yang dilalui oleh perempuan. Mengemas kisah-kisah ini dalam bentuk retelling cerita rakyat atau legenda yang familiar membuat cerita horror dalam Sihir Perempuan lebih berkesan & gamblang dengan segala kengeriannya. Baik kengerian yang begitu nyata, maupun kengerian yang ada dalam fantasi belaka.

Gaya bercerita & topik/tema yang diusung dalam Sihir Perempuan sendiri mengingatkanku pada kumcer horor karya penulis perempuan lain yang aku baca tahun lalu, Things We Lost in the Fire. Both of them share the same vibe, definitely.

Secara keseluruhan, Sihir Perempuan adalah bacaan horor berkesan & cocok untuk pembaca yang mencari bacaan cepat.

Expand filter menu Content Warnings

marinazala's review against another edition

Go to review page

4.0

** Books 205 - 2017 **

3,8 dari 5 bintang!

Perasaan horor, ngeri dan mencekam bercampur aduk menjadi satu! Buku yang bagus untuk mengurangi reading slump saya saat ini *salahkan semua kepada I'll Give you the sun by Jandy Nelson =__=a

Terimakasih Scoop Premium!