You need to sign in or sign up before continuing.

autumnfallreader's Reviews (1.05k)

lighthearted medium-paced
Plot or Character Driven: Character
Strong character development: Yes
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: Yes
Flaws of characters a main focus: Yes

It's sooooo good. It's all about diversity and everyone can feel 'lost' and feel that they were not fit in the society even though they like the others.

Even though it's from Jordan perspective only, but I can see other kids feel too. Soo good soo recommended. 

Good Girl Complex

Elle Kennedy

DID NOT FINISH: 42%

Cheating hypocrites FL and childish jerk ML. 
mysterious medium-paced
Plot or Character Driven: Plot
Strong character development: No
Loveable characters: Complicated
Diverse cast of characters: Complicated
Flaws of characters a main focus: No

Read on Libby. 

I think  I have a mix feeling towards this book. I don't think this book is that page turning, but at some point, when I pick up the book, I barely want to stop reading. So yeah. 

This book is lot of POV. There're nine or more pov in this book, and once again I barely care to what happened to the character. 

We can't find character's development or else. What we can find fron this book is how the nine people are being murdered. That's all. 

The mystery itself not surprising, like all the dots can be connected easily. 

So yeah, I think I want to know more about the other books as well. 
adventurous fast-paced
Plot or Character Driven: Plot
Strong character development: No
Loveable characters: No
Diverse cast of characters: No
Flaws of characters a main focus: No

Baca di gramedia digital.

Sebelumnya, aku mau kasih two thumbs up dulu karena aku jarang liat bku fantasy yg ditulis dan diterbitkan mayor dari penulis Indonesia (ini mungkin aku mainnya kurang jauh juga, sih). Terlepas dari hal-hal yang aku kurang sreg, tapi aku tetep mengapresiasi san berhaeap buku ini banyak yang suka. 

Sekarang, aku mau tag jadi spoiler karena bakalan penuh spoiler.

Jujur, aku ngerasa tokoh2 di sini itu nggak lebih dari orang-orang yang haus kekuasaan. Pemerintahan Genta diawali dengan kudeta, tapi aku nggak melihat gimana dunia ini sengsara. Mereka terasa makmur. Yg menderita keknya Pakuan, itu pun aku nggak begitu melihat penderitaannya. Di buku pertama juga nggak bgtu dieksplor kalau aku nggak salah ingat. Terus di sini ya intinya itu, tetang perebutan kekuasaan, dan aku nggak nyaman aja bacanya. Dipta dan Ambar juga nggak ada bedanya ama keluarga Genta dan Prama. They want the throne. That's all. 

Terus ada action pack di cerita ini. Terlalu banyak plot armor, terlalu banyak deus ex machina,dan twist yang maksa banget.

Kurangnya motivasi tokoh yang bikin aku ngerasa buku ini kureng. Mksdku, selain haus kekuasaan.


funny

My mood is sooo bad lately, so I was wrong reading this book now. Coz I should like the book. I like tha banter between Jack and Hallie, I like their dynamic, I like how the progress of their relationship. So ya, I like all the things about the book. But it took me too long to read this book coz all of that just tje bare minimum in a romance novel. It should be fun and light but I don't really enjoy reading the book because my shitty mood of reading. So ya, it's not valid. 
dark mysterious medium-paced
Plot or Character Driven: Plot
Strong character development: No
Loveable characters: Complicated
Diverse cast of characters: Yes
Flaws of characters a main focus: No

Awal buku ini dibuka sama pasien yang ternyata lagi nyeritain masa lalunya. 

Awal pas aku baca, vibes-nya tuh kek tenang tapi mencekam. Dan sebenernya sampe pertengahan cerita pun aku masih kebingungan sebenernya ceritanya mau dibawa ke mana. Apa ini asli atau cuman ada di bayangan 'aku' aja. 

Ceritanya dibawain dari 3 POV. POV aku, POV 3, dan dari berita-berita. Timeline-nya acak-acakan juga jadi pas baca aku nyambung-nyambungin kejadian mana pasnya di mana. Kayak puzzle banget deh pokoknya. 

Nah teruuus, sampe aku tutup bukunya, aku masih bingung sebenernga Will itu lagi penelitian apa? Nggak begitu dijelaskan di sini. Dan karakter Will juga terlalu dua dimensi. Rada timpang sebenernya sama tokoh 'aku' tapi dia peran utama, jdi wajar aja kenapa karakterisasi dia lebih kuat. Apalagi cerita ini emang nyeritain dari awal. 

Aku suka sama hubungan Tahir-Aku kek apa ya, manis aja gtu, wkwkwk. 

Oh, dan sebenernya makin sini ceritanya makin nggak jelas mau kemana sih, aku tuh nggak ngerti intinya ini tuh apa? Apalagi dengan ending yang kesannya terlalu maksa buat happy ending? Kungerasa ini mau dibikin twist yg mind blowing sih, tapi sebenernya nggak ada yang bikin aku terkejut karena ketebak semuanya. Not a bad thing juga, kok. Alurnya rapi dan yaa emang predictable aja. 

Terus aku mikir, mungkin tujuan bukunya emang penuh agenda dengan pesan2 kayak patriarki, fanatisme agama, dan penyalahgunaan kekuasaan. Semuanya ada si sini dan digambarkan di Kapital Lama. Karena agenda ini, mungkin yg bikin bukunya terlalu monoton dan draggy di akhir-akhir. 

FULL OF RANTI!!!  

PERHATIAN, BUKU INI NGGAK COCOK BUATKU YAK DAN BUKAN BUATKU. JADI SALAHKU BACA BUKU INI AMPE ABIS. 

100 halaman terakhir aku skimming. Baca dialognya, rada skip skip buat narasinya dan ternyata dialognya alay parah. Terlalu berpuitis ria tapi nggak pada tempatnya. 

Benci banget lagi aku sama Nadhira. Cewek egois yg ngerasa dirinya tuan putri dan harus diperhatiin semua orang. Terus ada Biru yang nggak jelas dan marah2 ke Nadhira tapi main peluk. Kek mau lu apa sih Ru. 

Di bku ini aku cuman suka Dimas karena dia emang kayak manusia pada umumnya. Beda ama Nadhira dan Biru yang sok iyey banget kelakuannya tuh. Aku seneng sih pas Dimas ngomong gitu ke Nadhira di akhir. Wkkwwk. Terus Nadhira malh mau sok sokan gaslight Dimas. 

Oh iya, selain dialog yg nggak natural, aku nggak suka sama bnyaknga huruf kapital di buku ini. Nggak santuy banget sih. 

Oh ia, part tergaje adalah pas Biru ngomong ke Nadhira di makam. Hrusnya sedih, tapi Nadhira sama Biru-nya nggak natural ngobrolnya, jadi aku bergidik geli. Cringe. 

Trus karena aku baca versi extended, adalah gambaran masa depan mereka yg makin nggak jelas ini. Wkwkw. Kek maksa bgt biar beda endingnya. Tapi ya sudahlah. 

dark medium-paced
Plot or Character Driven: Plot
Strong character development: No
Loveable characters: Complicated
Diverse cast of characters: No
Flaws of characters a main focus: Yes

Serius ya, aku marah banget seudah baca ini. Samoe skrang kek ada yg mengganjal nih di tenggorokan aku. Klo kata ibu guru, kek ada ikan yg mengganjal di tenggorokan. 

Aku marah sama si Ibu, marah sama di ibu mertua, dan makin marah sama si Ayah!!!!!!!! Ih sumpah kagak ada yang bener ini ya orang2. Ya Allah sedih banget aku tiap baca kenangan si Anak. Huaaaaa. 

Aku bakalan kash rating tinggi kalau endingnya nggak gitu doang sih asli yaaaa. Ih. Kesel kesel kesel. 
funny medium-paced
Plot or Character Driven: Character
Strong character development: No
Loveable characters: Complicated
Diverse cast of characters: No
Flaws of characters a main focus: Yes

Baca di GD

Rasa-rasanya aku mulai tidak punya harapan sama terbitan dari penerbit ini. Karena susah banget nemu buku yang emang sesuai sama seleraku. 

Yah, buku ini nggak jelek sih, aku malah lebih suka ini ketimbang [book:Fit and Proper Test|56059503] karena menurutku buku ini lebih page turning, cumaaaan aku beneran deh risih sama semua tokih di buku ini kecuali ke Ajeng and the gank ya. Oh bukan Pandawa 5, tapi genk nya d kantor. 

• Pros:

Bukunya page turning di setengah awal. Narasi yang dibawain Ajeng juga ngalir dan enak banget dibaca dan kocak. Temen-temennya Ajeng juga mood banget sih. Aku ngakak mulu kalau baca ada Nina, Roby,  sama Evelyn. 

Aku juga suka hubungan Ajeng sama Papanya. Manis aja gitu. Papanya ngertiin Ajeng banget. Satu-satunya tokoh di sini yang nggak egois selain Ajeng ya Papanya ini, ya. Hubungan mereka juga menghangatkan hati. 

Ada bagian yang bikin aku berkaca-kaca. Momen Ajeng ngobrol sama mamanya. Itu sedih sih. Gimana ya, duh aku suka banget sama Ajeng yang sayang keluarga banget. Ngomong2 aku juga suka sama layer karakternya Ajeng. She's definitely people pleasure ya dn Ajeng ini apes banget karena dia dikelilingi orang-orang yang manfaatin dia. 

• Cons:

Masalah terbesar buku ini tuh Gandi. Sumpah ya risi banget aku sama Gandi. Aku juga nggak suka gimana buku ini menormalisasi tingkah Gandi yang red flag ini. Seakan-akan yang dilakukan Gandi tuh wajar aja dan bisa dimaafkan. Padahal dia ini cuman cowok omes yang nggak biaa nahan dirinya buat cium bibir orang sembarangan. Jujur ya aku benci banget sama Gandi dan gimana buku ini mendeskripsikan Gandi. Beberapa hal yanh bikin aku benci dia itu ya:

1. Dia ini manipulatif parah. Aku suka tokoh yang pinter dan cerdas dan tahu apa yang mau dia lakukan. Tapi Gandi ini, dia gaslight banget orangnya. Kalau Ajeng udah marah sama dia, dan sebenernga Ajeng patut marah, dia bakalan bawa-bawa kisah sedihnya biar Ajeng merasa bersalah. 

2. Dia ini Egois banget. Dia ini pas ngajak Ajeng ke 'sana' tuh kek semuaaaa tentang dia. Dia nggak mikirin banget keadaan Ajeng. (Ya baguslah endingnya begitu) cuman sebenernya aku udah ilang respect ama dia setelah dia 4 kali cium Ajeng tanpa persetujuan Ajeng. Dan, sekali lagi, aku nggak suka gimana isu ini digambarkan sesimpel itu ya di buku ini. He's creepy!!!!!!!

Itu baru Gandi ya. Terus ada juga mama nya Ajeng yang menurutku terlalu berlebihan. Aku ada di sisi mamanya ya klo masalah pergi-pergi itu, tapi dia ini sama aja kaya Gandi. Dia manipulatif parah dan nggak mau ngertiin Ajeng sama sekali. Serem banget deh orangtua kaya gini. Yang apa-apa harus selalu tentang dirinya.

Oh ya terus ada Iin yang kesannga juga nyalahin Ajeng. Heran deh, kenapa semua orang nyalahin Ajeng ketika yang dia lakukan adalah memilih yang menurut dia nggak begitu menyakitkan. 

Oke, selain para tokoh, aku nggak ngerti ya kenapa buku ini juga maksa aku sebagai pembaca ini buat kenal Pandawa 5. Aku yang udah tahu soal Pandawa 5 ini jelas nggak rooming karena aku emang bacanga ngurut di Wattpad, tapi tuh kalau aku sebagai pembaca novelnya, nggak penting banget. Kek, dihapus pun nggak bikin esensi buku ini jadi kurang. Nggak bikin plot holes. Apalagi yang keliatan banget pas ada Haris. Serius deh, nggak perlulah jelasin Alika ini, orang nggak ngaruh sama sekali ke plotnya. Yang nggak baca Denial di WP juga keknya nggak akan ngerti dan malah rooming. 

Tapi ya itulah beberapa keluhanku terkait buku ini. 
emotional lighthearted medium-paced
Plot or Character Driven: Character
Strong character development: Yes
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: No
Flaws of characters a main focus: Yes


Ini salah satu buku tentang orang kaya yang menurtku bagus banget. Kerjaannya kerasa banget klo Gala ini orang kaya. Terus aku juga suka Gala-Gema karena mereka itu emang strong couple gitu lho, nggak menye2. Teruuuus, aku suka banget juga sama dinamika hubungan mereka, gimana hubungan mereka tuh pelan-pelan tapi pasti gitu tah. Dan aku seneng sama karakterisasi yg konsisten ini. Flawed merekanya sangat2 konsisten. Dan jelas, karakter yang punya backstory yg kuat, bakalan bisa jdi karakter yang kuat juga. Itulah kenapa, walopun Gala jahat, tapi aku tetep bisa simpati ke dia. Gema juga keras orangnya. In a good way yak. She will stand up for something she cares a lot. Dia tipe cewek yang emang independent. Dan aku seneng sih gimana Gema, walaupun dia cewek kuat, dia tetep nggak menutup dirinya bahwa dia emang membutuhkan Gala juga. Like, the complete each other. Love it.