clodiodi's reviews
88 reviews

And Then There Were None - Lalu Semuanya Lenyap by Agatha Christie

Go to review page

5.0

Pertama kali dalam 24 tahun hidup membaca karya dari Agatha Christie dan buku ini adalah pilihan yang tepat untuk membuat saya jatuh cinta dengan karyanya.

Dari awal kita diperkenalkan dulu dengan kesepuluh tokoh dengan latar belakang mereka masing-masing, bagaimana mereka mendapatkan undangan ke sebuah pulau dan sedikit latar belakang mereka.

Cerita mulai menjadi intens saat malam dimana diputarnya sebuah rekaman yang menyebutkan pembunuhan mereka di masa lalu. Satu persatu dari mereka harus menebusnya dengan nyawa mereka. Gila! Siapakh si orang gila yang maniak keadilan ini?

Penggunaan sajak anak-anak Ten Little Indians sebagai kunci bagaimana nasib mereka akan berakhir menambah suspensi dalam cerita.

Pada akhirnya mereka menemui ajal masing-masing namun siapakah pembunuhnya?

Novel ini benar-benar membuat saya tidak bisa melepaskan pandangan dari setiap halamanya, tanpa terasa satu buku langsung saya babat habis dan keresahan serta kebingungan ikut menghampiri saya.

Dan.. gila! Saya hanya bisa cengo dan terdiam saat mengetahui ending dari kisah ini. Bagaimana mungkin?

Agatha Christie tentunya sangat layak meneriman title sebagai novelis terlaris sepanjang masa. Tidak sabar untuk mencicipi karya-karya lainnya!
Madre: Kumpulan Cerita by Dee, Dewi Lestari

Go to review page

3.0

Terdiri dari 13 tulisan kumpulan cerita, Madre cukup menyenangkan untuk dijelajahi.

Dari 13 tulisan yang ada, hanya Madre, Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan, serta Menunggu Layang-layang yang meninggalkan kesan di hati.

Madre, siapa sangka ia adalah sebuah biang. Kisah yang unik, sederhana, dan menyentuh mengenai Madre dan perjalannya untuk bangun dari istirahat panjang. Saya sangat menikmati cerita ringan dan hangat ini.

Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan, entah, saya sangat menyukai jawaban yang diberikan atas pertanyaa tersebut.

Menunggu Layang-layang, penggambaran karakter kedua tokoh yang sangat bertolak belakang namun sama-sama larut dalam kesepian sangat mampu membuat saya menantikan akhir dari kisah mereka, yang ternyata sangat sesuai dengan keinginan saya. Menggemaskan tanpa terasa berlebihan.

10 karya lainnya tidak terlalu meninggalkan kesan bagi saya, bahkan sebagian tidak saya pahami (mungkin masalah selera), namun tidak membuat Madre menjadi suatu buku yang bisa dilewatkan.
A Man Called Ove by Fredrik Backman

Go to review page

5.0

"We always think there's enough time to do things with other people. Time to say things to them. And then something happens and then we stand there holding on to words like "if""

Pertama kali menemukan buku ini saat scrolling untuk bahan bacaan baru di ipusnas (iya, padahal masih ada currently reading yang belum selesai). Tertarik sama judul dan covernya, entah kenapa judulnya sangat sederhana tapi seperti mengundang saya untuk berhenti sejenak dan berkenalan dengan lelaki bernama Ove ini.

And i'm glad i did it. Buku ini berkisah mengenai Ove, lelaki tua berusia 59 tahun yang baru saja ditinggal istrinya, kehilangan pekerjaannya, dan memutuskan tidak ada lagi kehidupan baginya. Dia berusaha merencanakan kepergiannya dari dunia, namun dunia masih menginginkannya. Dimulai dari tetangga baru yang mengganggu, kucing liar yang tak pernah absen di pekarangannya, bocah laki-laki pengantar surat dan temannya, sampai tetangga yang merupakan sahabat sekaligus musuh abadinya. Semua seakan bersatu, bersepakat, bekerjasama dengan semesta untuk menahan si Tua Ove di dunia, selalu ada yang harus dikerjakannya.

Tawa dan tangis mengiringi saya sembari jari ini terus membalik (menggeser lebih tepatnya) halaman demi halaman. Dimulai dari masa kecil, remaja, perjuangannya hingga pertemuannya dengan Sonja. I love the way Ove loves Sonja and gives the best of him to her. I love the way Sonja brings Ove a colorful life into his black and white world. I cried for all the hard things Ove been through his whole life but still there's a warm spot in his heart.

Saya belajar banyak mengenai prinsip, cinta, kasih, persahabatan, dan hubungan antar manusia melalui buku ini. Beberapa halaman terakhir menjadi babak pamungkas yang membuat saya tidak bisa berhenti menangis. I love you Ove.

Penuturan kisah mengenai Ove, apa yang telah dilalui, kehiduannya, serta orang-orang di sekitarnya dipaparkan dengan sangat lugas dan jenaka oleh Fredrik Backman. Saya bisa sangat berempati dengan Ove. Selalu ada kisah menarik sehingga tidak ada kisah yang membosankan. At the end of the day, this is a must 5/5 star for me. A loveable-heartwarmig-and-sometimes-grumpy old man called Ove.
The Hidden Oracle by Rick Riordan

Go to review page

5.0

Believe it or not, this series had been on my shelf for a while, but i'm not reading it yet because i'm waiting until they're complete. Because i once read Heroes of Olympus one by one and the wait is killing me, lol. Esp at the end of Mark Of Athena, the cliffhanger... God.. ok back to the topic..

But bcs i am bored and kind of have a reading slump, i finally read this. And wow wow wow.. i really really miss uncle rick's writing ♥️ and i'm so glad i read it. My mood totally back!

Ok, so this series focused on Apollo, a cool-musician-but-narcissistic-god who punished by Zeus and turned into a mortal. He must serve a little demigod named Meg and together they must find the truth about The Hidden Oracle (yeah, the title already said it).

Still the same fun adventure, humour, and fantasy. And i can't stop myself from giggling and gasping a whole time because uncle rick really connecting it so well, damn well. And oh hi Nico♥️

For me, if you love Percy Jackson Universe, you will still love this, even though you will miss the old heroes (well i am), but maybe they will appear in the next book.

Now i'm in a dilemma, whether i should continue to book 2 and finished the rest. But it will make me dying of curiosity for book 5 (bcs ofc the conflict already bigger in book 4) or just pause right now and enjoy the rest of the book when the fifth come out.

Anyway, great book!
The Little Prince by Antoine de Saint-Exupéry

Go to review page

5.0

Membaca kembali buku ini saat hari-hari sedang tidak baik selalu menjadi pilihan utama saya.

Meskipun membaca ulang, pesan yang disampaikan selalu terasa baru dan saya selalu mendapatkan diri saya merenung dan mengevaluasi kembali cara pandang saya yang mungkin sudah terlampau terdistraksi dan tidak mampu menemukan hal esensial dari hal yang terlihat.

Akan kembali membaca buku ini lagi jika butuh diingatkan untuk memandang sesuatu dari perspektif yang murni.
The Dark Prophecy by Rick Riordan

Go to review page

5.0

Will update the review later..
Gadis Kretek by Ratih Kumala

Go to review page

4.0

Buku ini saya dapatkan sebagai hadiah kuis pada Hari Buku Sedunia yang lalu.

Gadis Kretek mengambil latar belakang di Kota M pada masa pendudukan Jepang hingga peristiwa PKI. Berkisah mengenai pemilik salah satu pabrik kretek terkemuka yang sekarat dan terus menggumamkan sebuah nama yang menjadi misteri bagi ketiga putranya. Keinginan Sang Ayah untuk bertemu si empunya nama yang kerap disebutkan membawa mereka pada sebuah perjalan menelusuri sejarah terbentuknya kerajaan kretek milik ayah mereka dan rahasia besar dibalik kesuksesannya.

Buku ini diceritakan dengan alur maju dan mundur dimana di masa kini, narasi diceritakan oleh sang bungsu, sedangkan narasi pada masa lalu diceritakan dari sudut pandang orang ketiga. Ratih Kumala terlihat melakukan riset yang sangat baik dalam menceritakan segala seluk beluk mengenai si kretek yang selalu memiliki penikmat dari kalangan bawah hingga atas. Saya, yang notabene tidak merokok, cukup kesulitan dalam membayangkan rasa yang dideskripsikan oleh penulis mengenai si kretek. Penuturan secara mendetail mengenai pembuatan dan resep rahasia dari si kretek kerap menjadikannya tampak tak jauh berbeda dari proses pengolahan masakan di dapur dengan bumbu rahasia. Saya baru tahu ternyata terdapat rasa yang berbeda tergantung komposisi dan saus yang digunakan sebagai bahan kretek.

Gaya penulisan yang ringan namun tetap ternarasi dengan baik menjadikan buku ini cukup enak untuk dinikmati, meskipun cerita terasa cukup datar. Sedikit penggalan sejarah yang terdapat dalam narasi membantu menambah efek pilu dari kisah ini. Endingnya sendiri kurang memuaskan bagi saya, mungkin karena saya mengharapkan sesuatu yang lebih klimaks.

After all 4/5 for Gadis Kretek.