Scan barcode
nikolinaza's reviews
526 reviews
L'appel de l'ange by Guillaume Musso
5.0
Ini pertama kalinya aku membaca novel karya Guillaume Musso. Memang, The Girl on Paper sudah lebih dulu booming, tapi entah kenapa aku kurang begitu tertarik. Aku pengin baca buku ini karena blurb-nya yang menarik dan sangat menjanjikan, dan ternyata aku sama sekali nggak kecewa!
Idenya simpel, cuma berawal dari kasus ponsel yang tertukar di bandara, yang pada akhirnya merembet ke berbagai permasalahan yang pelik. Namun entah mengapa aku merasa permasalahan pribadi Jonathan di sini rasanya cuma sebagai filler saja. Kendati begitu, alurnya masih menarik untuk diikuti, kok.
Untuk awalnya terasa agak membosankan (aku bahkan sempat menelantarkan buku ini selama beberapa hari karena bosan ditambah dengan reading slump yang lumayan parah), tapi makin lama makin asyik! Terutama karena tokoh para pria di sini menarik semua, hehe.... Ditambah ada adegan yang membuat aku serasa lagi nonton film laga!
Sayangnya, untuk aku pribadi, ending-nya kurang greget. Seriusan, aku butuh lebih banyak Madeline, Jonathan, Alice, dan Daniel! J'aime cette livre!
Idenya simpel, cuma berawal dari kasus ponsel yang tertukar di bandara, yang pada akhirnya merembet ke berbagai permasalahan yang pelik. Namun entah mengapa aku merasa permasalahan pribadi Jonathan di sini rasanya cuma sebagai filler saja. Kendati begitu, alurnya masih menarik untuk diikuti, kok.
Untuk awalnya terasa agak membosankan (aku bahkan sempat menelantarkan buku ini selama beberapa hari karena bosan ditambah dengan reading slump yang lumayan parah), tapi makin lama makin asyik! Terutama karena tokoh para pria di sini menarik semua, hehe.... Ditambah ada adegan yang membuat aku serasa lagi nonton film laga!
Sayangnya, untuk aku pribadi, ending-nya kurang greget.
Spoiler
Ada satu tokoh yang seharusnya muncul, tapi dia malah menghilang begitu saja.
The Little Prince by Antoine de Saint-Exupéry
5.0
Splendid! I am only 19 but this book makes me missing my childhood so much :")
Hope by Prisca Primasari
5.0
Baca buku ini jadi pengin pergi ke Austria, hehe.
Aku salut dengan Kak Prisca yang mampu menuangkan berbagai macam emosi dalam novel yang jumlah halamannya bahkan nggak mencapai angka 200 ini (yah, meskipun sebetulnya saya berharap ini akan lebih panjang sedikit macam Love Theft). Alurnya sedang dan mengalir lancar seperti air di pipa Wavin. Nuansa khas Austria benar-benar terasa di sini. Aku jadi bertanya-tanya apa Luftschloss Hostel itu benar-benar ada (dan rasanya pengin kerja di sana aja, kayaknya nyaman dan menyenangkan. Hahaha).
Aku selalu menyukai cara Kak Prisca menggambarkan masing-masing tokohnya. Tiap tokoh memiliki keunikan serta keanggunannya tersendiri. Meski menurutku tengilnya Terry kurang nampak sedikit.
Dan yang terpenting, aku suka dengan perasaan hangat yang hinggap di hati setiap selesai baca novel Kak Prisca. Rasanya seperti minum teh hangat di tengah hujan deras, sembari menutupi kaki dengan selimut lembut. ❤️
Great job, Kak Prisca. Selalu menunggu karya-karyamu yang lain.
Aku salut dengan Kak Prisca yang mampu menuangkan berbagai macam emosi dalam novel yang jumlah halamannya bahkan nggak mencapai angka 200 ini (yah, meskipun sebetulnya saya berharap ini akan lebih panjang sedikit macam Love Theft). Alurnya sedang dan mengalir lancar seperti air di pipa Wavin. Nuansa khas Austria benar-benar terasa di sini. Aku jadi bertanya-tanya apa Luftschloss Hostel itu benar-benar ada (dan rasanya pengin kerja di sana aja, kayaknya nyaman dan menyenangkan. Hahaha).
Aku selalu menyukai cara Kak Prisca menggambarkan masing-masing tokohnya. Tiap tokoh memiliki keunikan serta keanggunannya tersendiri. Meski menurutku tengilnya Terry kurang nampak sedikit.
Dan yang terpenting, aku suka dengan perasaan hangat yang hinggap di hati setiap selesai baca novel Kak Prisca. Rasanya seperti minum teh hangat di tengah hujan deras, sembari menutupi kaki dengan selimut lembut. ❤️
Great job, Kak Prisca. Selalu menunggu karya-karyamu yang lain.
Absurd by Stephie Anindita
5.0
... Wow.
Oke, sejujurnya aku nggak punya ekspektasi apa pun saat ikut PO buku ini. Cuma tertarik sama blurb yang ditawarkan penulis di bagian belakang kover, yang menyatakan bahwa cerita Kayla-Troy tidak akan sama seperti kisah-kisah bad boy pada umumnya.
Dan, ya. Memang cerita di novel ini sangat berbeda dengan cerita lain yang mengangkat tema yang sama.
Novel Absurd ini bercerita tentang pekerjaan dokter bedah forensik, yang hidupnya bergelimang mayat yang harus diautopsi demi menegakkan keadilan tanpa peduli bagaimana kondisinya atau siapa yang ada di meja bedah tersebut. Di balik pekerjaannya yang penuh tekanan, sang dokter juga harus menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan percintaan dan masalah dalam keluarganya.
Meski jumlah halamannya tidak mencapai angka dua ratus, penulis mampu mengaduk semua masalah yang ada menjadi satu, lalu dibagi lagi dengan porsi masing-masing yang pas. Aku benar-benar nggak nyangka emosiku bakal dinaikturunkan macam naik roller coaster saat baca buku ini. And I think I am going to have a hangover T-T
Cuma sayang, karena jumlah halamannya yang tergolong sedikit, ada beberapa bagian potensial yang rasanya terlewatkan. Salah satunya pembahasan tentang geng Serpent itu sendiri, yang merupakan elemen yang cukup penting dalam jalannya cerita. Mungkin bakal lebih ngena lagi kalau pembaca diajak menelusui seluk-beluk Serpent secara lebih mendalam, atau mendapatkan gambaran tentang aktivitas geng tersebut.
Kurasa aku butuh sekuel... Kayla dan Fachri sepertinya butuh dijadikan seri. XD
Great job, Kak Stephie! Ditunggu karya lainnya yang seperti ini!
Oke, sejujurnya aku nggak punya ekspektasi apa pun saat ikut PO buku ini. Cuma tertarik sama blurb yang ditawarkan penulis di bagian belakang kover, yang menyatakan bahwa cerita Kayla-Troy tidak akan sama seperti kisah-kisah bad boy pada umumnya.
Dan, ya. Memang cerita di novel ini sangat berbeda dengan cerita lain yang mengangkat tema yang sama.
Novel Absurd ini bercerita tentang pekerjaan dokter bedah forensik, yang hidupnya bergelimang mayat yang harus diautopsi demi menegakkan keadilan tanpa peduli bagaimana kondisinya atau siapa yang ada di meja bedah tersebut. Di balik pekerjaannya yang penuh tekanan, sang dokter juga harus menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan percintaan dan masalah dalam keluarganya.
Meski jumlah halamannya tidak mencapai angka dua ratus, penulis mampu mengaduk semua masalah yang ada menjadi satu, lalu dibagi lagi dengan porsi masing-masing yang pas. Aku benar-benar nggak nyangka emosiku bakal dinaikturunkan macam naik roller coaster saat baca buku ini. And I think I am going to have a hangover T-T
Cuma sayang, karena jumlah halamannya yang tergolong sedikit, ada beberapa bagian potensial yang rasanya terlewatkan. Salah satunya pembahasan tentang geng Serpent itu sendiri, yang merupakan elemen yang cukup penting dalam jalannya cerita. Mungkin bakal lebih ngena lagi kalau pembaca diajak menelusui seluk-beluk Serpent secara lebih mendalam, atau mendapatkan gambaran tentang aktivitas geng tersebut.
Kurasa aku butuh sekuel... Kayla dan Fachri sepertinya butuh dijadikan seri. XD
Great job, Kak Stephie! Ditunggu karya lainnya yang seperti ini!
The Obsession by Jesse Q. Sutanto
5.0
Actual rating: 4.5 ⭐
Trigger warning(s): domestic violence, death, drug abuse, drugs, explosion, murder, overdose, mention of rape, stalking, suicide.
Logan is obsessed with the new girl, Delilah. He decides to make her his forever and ever, no matter what it takes. The universe seems to agree with him that the two of them should be together as Logan was given a secret of Delilah that would make her stay by his side, and while he thinks everything is finally falling into place, there's another secret that could be his very own grave....
Hoooooly coooow. This "more-than-meets-the-eye" trope is going to an another level. The simple narratives makes this book an easy and light read, but boy, I was so wrong.
The story was told by our two main characters, Logan, whose delusional disorder gets harder and harder to get though and Delilah, who was so tired of men controlling her every single move. These two contradictory point of views created an eerie feeling despite the teenfic-y (is that even a word?) writing style. Along with the quite fast pace, everything gets darker and grimmer towards the end.
Our two main characters, while I'm sure they're not the type of someone who would be liked by society (if their true skin is showing), nobody gets framed as the bad guy since the beginning just for the sake of suspense. Each has their own reasons, motive, and complexity. After finishing the book last night, I was left wondering which one is righter than the other and which one I should pity more for their condition.
This is not that a-serial-killer-is-determined-to-hunt-you-down-eat-you-alive type, but still, it makes you breathless in the end because of the intensity. Even more creepy when you realize these things could happen everywhere around you, even in a place with people so calm that there's nothing to be suspicious of....
I can't wait to read The New Girl!
Trigger warning(s): domestic violence, death, drug abuse, drugs, explosion, murder, overdose, mention of rape, stalking, suicide.
Logan is obsessed with the new girl, Delilah. He decides to make her his forever and ever, no matter what it takes. The universe seems to agree with him that the two of them should be together as Logan was given a secret of Delilah that would make her stay by his side, and while he thinks everything is finally falling into place, there's another secret that could be his very own grave....
Hoooooly coooow. This "more-than-meets-the-eye" trope is going to an another level. The simple narratives makes this book an easy and light read, but boy, I was so wrong.
The story was told by our two main characters, Logan, whose delusional disorder gets harder and harder to get though and Delilah, who was so tired of men controlling her every single move. These two contradictory point of views created an eerie feeling despite the teenfic-y (is that even a word?) writing style. Along with the quite fast pace, everything gets darker and grimmer towards the end.
Our two main characters, while I'm sure they're not the type of someone who would be liked by society (if their true skin is showing), nobody gets framed as the bad guy since the beginning just for the sake of suspense. Each has their own reasons, motive, and complexity. After finishing the book last night, I was left wondering which one is righter than the other and which one I should pity more for their condition.
This is not that a-serial-killer-is-determined-to-hunt-you-down-eat-you-alive type, but still, it makes you breathless in the end because of the intensity. Even more creepy when you realize these things could happen everywhere around you, even in a place with people so calm that there's nothing to be suspicious of....
I can't wait to read The New Girl!
Laura Dean Keeps Breaking Up with Me by Mariko Tamaki
3.0
Love the art details and the issue the author brought. However, the storyline is messy and the characters are just so distant I can't even get connected to them--I barely remember their names!
Still, it was a quite nice read.
Still, it was a quite nice read.
Six Crimson Cranes by Elizabeth Lim
5.0
O. Mon. Dieu. Il m'a laissé sans mot.
I love it when there's not too much explanation on the worldbuilding yet I could understand it so well. Combined with simple phrases, they'd made a light, enjoyable read, even for someone who struggled a lot with this genre. The pacing was *chef's kiss*, which made this book one hell of a page turner.
And the plot twists? They're just...
I love it when there's not too much explanation on the worldbuilding yet I could understand it so well. Combined with simple phrases, they'd made a light, enjoyable read, even for someone who struggled a lot with this genre. The pacing was *chef's kiss*, which made this book one hell of a page turner.
And the plot twists? They're just...