riskapoetryayu's reviews
185 reviews

The Vegetarian by Han Kang

Go to review page

4.0

Novel ini terdiri dari tiga pov yang dinarasikan oleh suami Yeong-hye yang seorang apatis, kemudian pov kedua dinarasikan oleh saudara ipar Yeong-hye yang seorang seniman dan terobsesi pada Yeong-hye, lalu terakhir dinarasikan oleh saudara perempuan Yeong-hye yang mengalami depresi berat.

Ketiganya tidak terkait dengan perubahan sifat Yeong-hye yg berubah menjadi seorang Vegetarian, hanya saja ketiga tokoh ini terpengaruh dari perubahan sifat yg dialami Yeong-hye itu sendiri. Sang suami lelah dengan perilaku sang istri yg menolak untuk makan daging, dan ada syarat patriarki yg diciptakan dalam pov si suami.

Lalu dibagian kedua saudara iparnya yg memiliki obsesi terhadap Yeong-hye memanfaatkan sifat acuh Yeong-hye untuk menjadikan tubuh Yeong-hye sebagai karya seni yg direkam menjadi video vulgar untuk melepaskan nafsu dan obsesinya terhadap Yeong-hye.

Pov terakhir menceritakan tentang saudara perempuan Yeong-hye yg depresi dengan kehidupan keluarganya, ia juga khawatir dengan perubahan sikap/mental Yeong-hye yg semakin memburuk.

Novel ini diceritakan dengan cukup liar dan intens, namun aku sangat menikmati ceritanya. Perubahan Yeong-hyen yg menjadi seorang vegetarian karena mimpi yg dialaminya memengaruhi mental dan tubuhnya dan juga mental orang-orang disekitarnya.

4 of 5 stars to The Vegetarian by Han Kang
Breasts and Eggs by Mieko Kawakami

Go to review page

4.5

Breasts and Eggs merupakan kisah yg membahas hal-hal tentang wanita. Mulai dari wanita yang berjuang dengan citra tubuhnya, pembahasan tentang seksualitas, integritas tubuh, arti sebuah pernikahan, dan peran sebagai orang tua.

Kita akan berada di sudut pandang seorang tokoh wanita bernama Natsuko, seorang penulis novel dan ia merupakan seorang aseksual yang tinggal di Tokyo. Suatu hari ada keinginan yg berkcamuk dalam dirinya yang merasa perlu mempunyai anak sendiri untuk menemani hidupnya. Namun Natsuko tidak ingin berhubungan badan dengan siapapun karena ia sangat membenci segala hal tentang itu.

Keinginan itu datang setelah Natsuko menghabiskan musim panas bersama kakak perempuannya yg bernama Makiko. Makiko sangat terobsesi dengan perawatan tubuh agar tetap muda dan segala hal tentang operasi plastik.

Natsuko dan Makiko tumbuh besar di Osaka, kehidupan mereka sangat berat dan penuh perjuangan, namun tekad mereka terletak pada dua sosok wanita penting, ibu dan nenek mereka, keduanya meninggal ketika mereka masih terlalu muda dan menjadi memori yang penuh duka dan kehilangan yg mendalam. Keadaan ekonomilah yang memaksa mereka berdua bekerja keras untuk memberdayakan diri.

Menurutku buku ini bagus, apalagi pembahasannya mengenai feminisme dan pemberdayaan perempuan, namun disetiap babnya terlalu banyak detail dan monolog internal, hal ini mungkin dapat mempengaruhi para pembaca dan membuat mereka bosan atau bisa juga sebaliknya. So far menurutku tetap menjadi bacaan yg bagus.
Tombs: Junji Ito Story Collection by Junji Ito

Go to review page

5.0

Komik ini berisi sekumpulan cerita-cerita creepy dan aneh dari Junji ito.

Cerita pertama tentang Tombs atau makam, dimana di suatu desa apabila seseorang mati maka jasadnya berubah menjadi batu nisan dengan sendirinya. Mereka dilarang memindahkan jasadnya, jika tersentuh tangan maka akan berubah menjadi suatu yg mengerikan dan tidak berubah menjadi batu nisan.

Cerita kedua berjudul Clubhouse yg menceritakan sebuah rumah berhantu yg dulunya terjadi insiden mengenaskan oleh sebuah klub aktivis yg terpecah menjadi dua kubu yg saling membunuh satu sama lain karna perbedaan pendapat.

Cerita ketiga Slug girl, ini menjijikkan sekali karna lidah seorang gadis berubah menjadi siput yg apabila dipotong tetap tumbuh terus menerus.

Cerita keempat tentang jendela tetangga yg penghuninya dengan wajah mengerikan ingin menyebrang ke jendela tetangganya setiap malam tiba.

Cerita kelima tentang makhluk laut yg mengerikan terdampar di tepi pantai dan ternyata isi perutnya manusia-manusia yg hilang dilaut.

Cerita keenam tentang tunnel yg menyerap orang-orang yg masuk kedalamnya.

Cerita ketujuh menceritakan tentang wanita psikopat yg terobsesi dengan patung dirinya sendiri yg dibentuk cantik karna tubuh aslinya sangat jelek. Ia membunuh siapapun yg menghina fisiknya.

Cerita kedelapan tentang floaters yg berisi pikiran isi hati seseorang yg tidak dapat disampaikan. Benda itu melayang meneriakkan isi hati orang-orang.

Cerita terakhir tentang desa yg warganya mengorbankan darahnya sendiri untuk tanah didesa itu. Tanahnya berbentuk seperti saraf dan urat-urat menyerupai makhluk hidup namun sangat mengerikan.
Mimi's Tales of Terror by Junji Ito

Go to review page

5.0

Kali ini Junji Ito membuat cerita namun dengan karakter tetap disetiap ceritanya. Sama dengan judulnya Mimiโ€™s Tale of Horror ini menceritakan tentang kejadian-kejadian mengerikan yg dialami Mimi.

Mulai dari seseorang yg berdiri diatas tiang listrik dengan wajah mengerikan, tetangga apartment yg mencurigakan, wanita yg gantung diri di pohon dibalik semak-semak, batu nisan yg bergerak sendiri, hantu-hantu dari orang-orang yg tenggelam dilaut, hingga wanita yg membakar dirinya sendiri lalu menghantui anaknya.

Cerita-cerita disini merupakan serangkaian kisah yg di alami Mimi (sang karakter utama) dikehidupan sehari-harinya. Kasian banget sih dia sial mulu hidupnya ketemu sama orang-orang aneh, sampe harus kehilangan temannya karena arwah dan hantu gentayangan. But the story is pretty good and super creepy.
The Bridegroom Was a Dog by Yลko Tawada

Go to review page

3.0

Buku ini terdiri dari 3 cerita pendek dengan tema surrealis. Buku ini juga telah memenangkan Akutagawa Prize, yang merupakan suatu penghargaan sastra tertinggi di Jepang. 

Cerita pertama adalah kisah aneh tentang seorang guru sekolah yang jatuh cinta dengan seorang pria yang berperilaku seperti seekor anjing. Lalu cerita kedua, 'Missing Heels', tentang seorang wanita yang hidup di dunia yang benar-benar aneh bersama suaminya dan bertemu dengan berbagai orang yang memiliki tujuan aneh, termasuk seorang dokter yang ingin melakukan operasi plastik pada kakinya.

Cerita terakhir adalah The Gotthard Railway. Ceritanya sangat bertele-tele, dan sebagian besar tanpa alur. Ceritanya mengisyaratkan tentang peristiwa masa lalu dan emosi yang dialami karakter. Berbeda dengan dua cerita lainnya, tidak ada nuansa dongeng di dalamnya. Pokoknya aku ngga ngerti tentang apa cerita ketiga ini.

Pada intinya kisah-kisah dalam buku ini dimulai dengan cukup menarik. Namun ada sedikit kekurangan dari segi cerita, kita dibawa masuk kedalam cerita yang sangat imajinatif, lalu tiba-tiba dibikin gantung dengan ending ditengah-tengah konflik yg ada. Butuh waktu lama aku selesain buku ini padahal cuma 64 halaman.

3 of 5 stars to The Bridegroom Was a Dog by Yoko Tawada
The Door-to-Door Bookstore by Carsten Henn

Go to review page

5.0

Kalo kalian menyukai cerita tentang buku atau toko buku yg penuh pesan moral, maka buku ini mungkin cocok buat kalian.
Diterjemahkan dari bahasa Jerman, buku ini mengisahkan seorang kakek tua bernama Carl Kollhoff, ia berusia tujuh puluhan yang bekerja sebagai pengantar buku di Toko Buku City Gate.

Kakek Carl memiliki rute tetap untuk pelanggan setianya yg memiliki masalah tersendiri dan tidak dapat meninggalkan rumah mereka untuk membeli buku, jadi Kakek Carl lah yg mengantarkan buku kepada mereka.

Kakek Carl sedikit introvert, dan ketika  gadis kecil bernama Schascha yang berusia sembilan tahun memasuki kehidupannya dan mulai menemaninya dalam setiap perjalanannya menuju pelanggannya, dunia Kakek Carl dan dunia orang-orang yang ia antarkan bukunya menjadi berbeda dan cerah. Schascha memberikan sudut pandang baru kepada mereka membuat dunia ini terasa lebih luas.

Buku ini merupakan cerita yg indah tentang kekuatan buku yg dapat memberi pandangan dan tujuan baru dalam hidup kita serta hubungan persahabatan yg dapat mengubah segalanya.

Aku sangat menyukai cerita dan perkembangan setiap karakternya. Aku juga menyukai bagaimana hubungan Kakek Carl dan Schascha terhubung meskipun ada sedikit hambatan dalam perjalanan mereka. Aku kagum dengan Kakek Carl yang sangat menyatu kepada buku-buku dan menghubungkannya dengan pembaca yang tepat.

Aku sarankan kepada kalian untuk membaca versi english nya daripada terjemahannya, karena bahasanya sedikit kaku dan kurang menurutku untuk versi terjemahannya. Tapi untuk isi ceritanya tetap bagus dan masih bisa dipahami.
Weasels in the Attic by Hiroko Oyamada

Go to review page

4.5

Buku ini diterjemahkan dari bahasa Jepang oleh David Boyd dan terdiri dari 3 cerita yang saling berhubungan. Menurutku inti yg ingin disampaikan dalam buku ini adalah tentang ibu atau sifat keibuan. Menariknya dalam buku ini dari ketiga ceritanya semua naratornya merupakan laki-laki meskipun buku ini berpusat tentang hal-hal feminin wanita (keibuan dan kesuburan). Unik gitu sih.

Pada cerita pertama, sang narator diberitahu bahwa temannya yg bernama Urabe telah meninggal dunia dan narator menceritakan kenangannya saat dia makan di rumah Urabe bersama temannya, Saiki. Dalam cerita pertama ini membahas tentang kesuburan dan usaha pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan.

Cerita kedua dibuka dengan narator mengunjungi Saiki dan istri barunya yg masih muda bernama Yoko, di rumah baru mereka disuatu desa. Rumah itu ternyata dihuni kawanan musang yg tinggal di loteng dan istri narator memberikan saran untuk mengatasi masalah musang itu.

Lalu cerita ketiga, sang narator dan istrinya mengunjungi Saiki dan Yoko serta bayi mereka yang baru lahir. Cerita ketiga ini terhubung dengan tema utama di cerita pertama dan kedua, yaitu tentang kesuburan dan keibuan.

Dengan adanya narator laki-laki, Hiroko Oyamada mengangkat masalah kesuburan yg menjadi masalah yg cukup mengkhawatirkan di Jepang, serta bagaimana peran seorang ibu dari sudut pandang laki-laki. Hiroko Oyamada juga mengimbuhkan maskulinitas dan sifat misoginis dengan mengangkat isu itu kedalam ketiga cerita dalam buku ini.

Di cerita kedua juga mengisyaratkan bahwa obsesi pria Jepang terhadap gadis muda juga bisa disimak melalui pernikahan Saiki dengan istrinya yang jauh lebih muda.
Aku paling suka kalimat pada cerita kedua yg menggambarkan pengorbanan seorang ibu (induk musang) yg berteriak untuk memperingatkan kawanannya perihal tempat yg ditinggalinya berbahaya dan ia sedang meregang nyawa.

โ€œ๐˜”๐˜บ ๐˜จ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฅ ๐˜ฎ๐˜บ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฅ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ช๐˜ต ๐˜ธ๐˜ข๐˜ด ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ธ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜บโ€™๐˜ฅ ๐˜ค๐˜ข๐˜ถ๐˜จ๐˜ฉ๐˜ต, ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ข ๐˜ธ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ ๐˜ง๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ๐˜บ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฅ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ช๐˜ท๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ถ๐˜ฑ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ. ๐˜š๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ด๐˜ข๐˜ช๐˜ฅ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ฅโ€”๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ธ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญโ€™๐˜ด ๐˜ง๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ด๐˜ค๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ฎโ€”๐˜ธ๐˜ข๐˜ด ๐˜ข ๐˜ธ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ฐ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ง๐˜ข๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ธ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ค๐˜ฉ๐˜ช๐˜ญ๐˜ฅ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ. ๐˜›๐˜ฉ๐˜ช๐˜ด ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ด๐˜ฆ ๐˜ช๐˜ด ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ด . . . ๐˜‹๐˜ฐ๐˜ฏโ€™๐˜ต ๐˜ด๐˜ต๐˜ข๐˜บ ๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ ๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜บโ€™๐˜ญ๐˜ญ ๐˜ฅ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ธ๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ฐ๐˜ถ . . . ๐˜“๐˜ฆ๐˜ข๐˜ท๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฏโ€™๐˜ต ๐˜ค๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฆ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ค๐˜ฌ . . . ๐˜Ž๐˜ฐ๐˜ฐ๐˜ฅ๐˜ฃ๐˜บ๐˜ฆ. ๐˜›๐˜ฉ๐˜ข๐˜ตโ€™๐˜ด ๐˜ธ๐˜ฉ๐˜บ ๐˜ธ๐˜ฆ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฅ ๐˜ต๐˜ฐ ๐˜ฅ๐˜ฐ ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ, ๐˜ฎ๐˜บ ๐˜จ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ด๐˜ข๐˜ช๐˜ฅ. ๐˜•๐˜ฐ๐˜ธ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜บโ€™๐˜ญ๐˜ญ ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ท๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ค๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฆ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ค๐˜ฌ. ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ต ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ด๐˜ต ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฎ. ๐˜ˆ๐˜ญ๐˜ญ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ต๐˜ช๐˜ท๐˜ฆ๐˜ด, ๐˜ข๐˜ญ๐˜ญ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ธ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ด ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ข, ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜บ ๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฅ ๐˜ธ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ฅ. ๐˜›๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜บ ๐˜ฌ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ธ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ช๐˜ด ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ด๐˜ฆ ๐˜ช๐˜ด ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ด๐˜ต ๐˜ฑ๐˜ญ๐˜ข๐˜ค๐˜ฆ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜บ ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต ๐˜ต๐˜ฐ ๐˜ฃ๐˜ฆ. ๐˜•๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ฐ ๐˜ธ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ณ๐˜บ ๐˜ข๐˜ฃ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ต. ๐˜›๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜บ ๐˜ธ๐˜ฐ๐˜ฏโ€™๐˜ต ๐˜ฃ๐˜ฆ ๐˜ค๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ค๐˜ฌ. ๐˜๐˜ตโ€™๐˜ด ๐˜ข ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ฐ๐˜ฅ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ธ๐˜ฆ ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ต ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ณ, ๐˜ด๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ด๐˜ข๐˜ช๐˜ฅ. ๐˜ž๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ฐ๐˜ถ ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฃ๐˜บ, ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜บ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ด๐˜ต ๐˜ด๐˜ค๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ง๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ฑ. ๐˜๐˜ข๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ธ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ด ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜ท๐˜ช๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ ๐˜ธ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ท๐˜ฆ๐˜ด ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ต๐˜ณ๐˜บ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ฐ ๐˜ค๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ธ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜จ๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ค๐˜ข๐˜จ๐˜ฆ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ง๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ฆ ๐˜บ๐˜ฐ๐˜ถ ๐˜ค๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฆ๐˜ท๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฎ ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ธ๐˜ข๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ. ๐˜›๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ณโ€™๐˜ด ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ต, ๐˜ด๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ด๐˜ข๐˜ช๐˜ฅ. ๐˜›๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ด ๐˜ต๐˜ฐ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ต ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ข๐˜บ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ. ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ธ๐˜ข๐˜ด ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ด๐˜ต ๐˜ฐ๐˜ง ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ธ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ด.โ€
Record of a Night Too Brief by Hiromi Kawakami

Go to review page

4.0

Buku ini terdiri dari tiga cerita pendek dan setiap cerita merupakan serangkaian ilusi atau fantasi yang saling terhubung, bagaikan masuk ke dalam mimpi yg begitu gelap.

Setiap cerita menciptakan suasana hati yang membuat pembaca seakan dibawa masuk kedalam mimpi buruk dengan gambaran yang cukup detail dan mungkin dapat membuat pembaca bingung dengan narasinya.

Cerita pertama mengisahkan sang narator yang agak aneh, ia mengejar seorang wanita yang rambutnya rontok dan dapat menyusut dan terus menyusut hingga hampir menghilang, yang terkadang mati lalu terlahir kembali.

Lalu cerita kedua tentang ada seorang kakak tertua yg menghilang sebelum hari pertunangannya diumumkan; sebuah guci raksasa yang disembah oleh keluarga juga menghilang lebih awal; pernikahan yg seharusnya dilaksanakan oleh putra pertama berubah menjadi pernikahan putra kedua; putra pertama kembali namun hanya saudara perempuannya yang dapat melihatnya; dia kesepian.

Lalu cerita terakhir berjudul โ€œA Snake Stepped Onโ€ yg berawal dari sang narator menginjak seekor ular yang berubah menjadi manusia. Ceritanya begitu aneh dan aku ga bisa tidak tulis disini, kalian coba baca sendiri bukunya ya.

Cerita dalam buku ini mungkin akan membingungkan namun penggambaran cerita yg cukup detail bisa membuat pembaca dapat membayangkan alurnya. Jika kalian suka baca cerita yg bertema surrealist, mungkin buku ini bisa coba kalian baca.
Tokyo Express by Seichล Matsumoto

Go to review page

3.5

Tokyo Express merupakan novel jepang bertemakan misteri/detektif karya Seichล Matsumoto, pertama kali diterbitkan pada tahun 1958.

Menceritakan tentang sebuah kasus di Pantai Kashii di Fukuoka dimana dua mayat telah ditemukan, seorang pria dengan style Western dan seorang wanita muda berpakaian kimono, keduanya ditemukan tewas karena mengkonsumsi sianida. Dari olah TKP sepertinya ini merupakan tindakan bunuh diri bersama karena โ€˜cintaโ€™. Hal ini diduga karena beberapa saksi melihat mereka menaiki kereta bersama-sama di stasiun Tokyo hingga akhirnya beberapa hari kemudian mayatnya ditemukan bersebelahan.

Namun detektif Jลซtarล Torigai, dari polisi setempat tidak sepenuhnya yakin bahwa ini merupakan kasus bunuh diri. Ia pun mulai menyelidiki kemungkinan apa yg terjadi sebenarnya dibalik kematian dua orang tersebut. Lalu seorang rekan muda dari kepolisian Tokyo, Kiichi Mihara, memiliki kecurigaan yg sama dengan Torigai.

Dengan masukan dari Torigai dan arahan dari atasannya, Mihara mulai menyelidiki kasus tersebut. Teka-teki yang dihadapi Mihara bukanlah teka-teki yang mudah, dan kita diajak untuk menganalisis kasus ini dari berbagai sudut lalu mencoba menguraikannya. Apa sebenarnya yang terjadi malam itu di Pantai Kashii?

Buku ini membuatku penasaran dengan ending ceritanya dan bagaimana cerita yg sebenarnya. Namun dari keseluruhan buku ini banyak menjabarkan table time jadwal kereta api yg menyita sebagian besar isi bukunya. Kemudian beberapa nama lokasi juga aku tidak begitu paham karena memang latar tempatnya berada di Jepang. But so far buku ini lumayan bagus dan bisa dibaca sekali duduk, karena hanya terdiri dari 148 halaman.
Phoebe's Diary by Phoebe Wahl

Go to review page

4.0

Buku ini merupakan semi autobiografi dari Phoebe Wahl. Phoebe Wahl memulai buku diary nya sejak ia berusia 16 tahun. Buku diary ini menjelaskan tentang hal-hal yg disukainya, yg mengganggunya, tentang apa pandangan orang lain terhadap tubuhnya, hubungannya dengan teman, saudara perempuannya, orang tua, dan pacarnya.

Banyak hal yg dilakukan Phoebe di masa remajanya dan diary ini menjadi catatan kenangan masa remajanya yg tengah mencari jati diri. Mulai dari pengalamannya berteman, menghabiskan waktu dengan keluarga, jatuh cinta dengan beberapa laki-laki disana, pergi ke pesta prom, eksperimennya dengan drugs, alkohol, dan rasa penasarannya tentang seks.

Poin dalam diary ini adalah remaja yg sedang mengalami pubertas dan penasaran dengan hal-hal dewasa yg belum pernah dilakukan sebelumnya. Dilengkapi dengan ilustrasi cantik dan lucu yg digambar sendiri oleh Phoebe membuat buku ini menjadi lebih lengkap.