riskapoetryayu's reviews
185 reviews

Terminal Boredom: Stories by Izumi Suzuki

Go to review page

4.0

Terdiri dari 7 cerita sci-fi berbeda dengan penggambaran distopia yg ditulis oleh seorang aktris, model dan penulis tahun 1970-1980an. Izumi Suzuki meninggal 37 tahun yg lalu di usia 36 tahun.

Cerita-ceritanya masih mengandung unsur Japanese culture and society, penuh imajinasi dan penggambaran yg detail.
Cerita yg menurutku cukup menarik adalah cerita pertama berjudul “Women and Women” disitu penulis seakan membayangkan bagaimana jika kehidupan dijepang tanpa adanya laki-laki dan diceritakan dengan jelas cukup logis.

Cerita cerita lain tidak kalah menarik, ada yg menceritakan tentang overpopulation dan cara menanganinya, cerita tentang alien dan kehidupan diluar bumi, dan lain-lain (kalian harus baca sendiri)

Pokoknya kalo kalian suka dan pengen coba baca buku yg mengandung unsur Distopia mungkin akan menyukai buku ini. Bukunya juga tidak terlalu tebal, hanya 224 halaman. Sepertinya aku akan coba baca karya-karya Izumi Suzuki yg lainnya karna penulisannya yg menarik.
Sweet Bean Paste by Durian Sukegawa

Go to review page

5.0

Buku yg cantik namun jg menyedihkan, membaca buku ini bikin aku banyak belajar arti hidup.
This book making my heart full with heartwarming and sadness at the same time.
Aku sampe nangisin kisah-kisah tiap karakter yg sungguh dipenuhi dengan hal yg menyakitkan but life must go on.

Buku ini menceritakan hubungan antara Sentaro penjual kue Dorayaki di kedai bernama Doraharu, dengan seorang nenek-nenek bernama Tokue yg memiliki kondisi fisik yg kurang dan jg seorang gadis sekolah bernama Wakana yg merupakan pelanggan di Doraharu.

Kisah mereka masing-masing memiliki luka yg amat dalam. Kehadiran Tokue yg selalu menyemangati dan memberikan dukungan kepada Sentaro dan Wakana membuat mereka bertiga menjadi dekat layaknya keluarga.

Dibalik ketulusan dan semangat Tokue ternyata dipenuhi masa lalu yg sangat menyedihkan karena penyakit Leprosy yg dialaminya membuatnya harus terkurung di sanatorium selama lebih dari 50 tahun.

Aku sampe nyoba searching leprosy dari gejala hingga efeknya ke tubuh itu seperti apa, terus aku juga sampe research senatorium dan artikel tentang masa masa leprosy menyebar di jepang. Sedih banget bacanya, aku ga tega dan ga kuat liat foto-fotonya. ㅜ_ㅜ

Pokoknya buku ini bagus banget, aku suka sama penulisan Durian Sukegawa yg ga berbelit-belit dan penggambaran yg jelas.
Naoki Urasawa's Monster, Volume 1 by Naoki Urasawa

Go to review page

5.0

Bagus banget ceritanya sumpaah!

Menceritakan tentang seorang dokter yg datang dari jepang merantau ke German untuk menjadi mengasah ilmu dan kemampuannya sebagai dokter, dokter Tenma malah harus berurusan dengan kasus pembunuh berantai.

Agak kesel sama sifat Dokter Tenma yg kurang mikirin hidupnya sendiri, tapi cukup kagum sama keteguhannya buat nangkep sendiri pembunuhnya.
Tapi sayangnya namanya jadi jelek karena dia selalu jadi saksi dan berada ditempat kejadian sebelum perkara, makanya jadi dituduh terus.

Ga sabar sama Vol. 2 nya
Memoirs of a Polar Bear by Yōko Tawada

Go to review page

3.0

Memoirs of a Polar Bear menurutku merupakan bacaan yang menarik karena buku ini menggabungkan historical fiction dengan magical realism menjadi suatu cerita yg unik.

Terdiri dari 3 chapter yg tiap chapternya menceritakan kisah tiap generasi beruang kutub.
Chapter pertama diawali dengan sudut pandang nenek Knut, seekor beruang kutub yang tidak disebutkan namanya, berlatar di akhir Perang Dunia II. Beruang kutub ini bisa berbicara dan menulis, dan sepertinya hidup di berdampingan dengan manusia.

Setelah si beruang kutub berkarir singkat sebagai beruang sirkus di Rusia, ia mulai menulis memoar tentang kisah hidup dan mimpinya yang memberikan ruang bagi penulis untuk memberi unsur sindiran politik dan komentar budaya pada buku ini.

Chapter kedua menceritakan tentang anak si beruang kutub bernama Tosca, dan kisahnya didunia sirkus bersama sahabatnya Barbara. Kemudian chapter terakhir menceritakan cucunya yg bernama Knut, ia dibesarkan dikebun binatang di Berlin dan disini akan menceritakan kisah Knut yg diasuh oleh Matthias (penjaga kebun binatang) dan Christian (Dokter hewan).

Meskipun kadang-kadang mulai rada bosan bacanya karena switching trope yg membingungkan namun buku ini cukup Imajinatif dan penuh sindiran kemanusiaan.

I give 3.5 of 5 stars to Memoirs Of A Polar Bear by Yoko Tawada
After Dark by Haruki Murakami

Go to review page

5.0

After Dark yg dimaksud dalam buku ini bukanlah saat setelah matahari terbenam, melainkan saat tengah malam hingga pukul 5 pagi (jam dimana kereta berhenti beroperasi). Disinilah buku ini menceritakan tentang hal-hal yg biasa terjadi saat menjelang tengah malam hingga pagi, seperti tempat-tempat hiburan malam (bar), love hotel, orang-orang insomnia, dan minimarket 24 jam.

Buku ini berlatar di suatu malam di kota Tokyo, saat tengah malam hingga menjelang pagi hari. Murakami memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan dimalam hari ketika sebagian besar orang sedang tertidur, ternyata beberapa ada yg baru memulai harinya ditengah malam.

Ceritanya memiliki alur yang berbeda dan berlangsung selama tujuh jam dari tengah malam hingga dini hari.
Murakami mengimbuhkan musik latar jazz klasik dan populer yg membuat ceritanya semakin menarik. Unsur-unsur surrealism juga digambarkan dengan baik dan bikin aku sedikit merinding (eerie) pas baca, aku sempat mikir ini buku tentang hantu apa gimana sih, soalnya vibes dark nya tuh dapet banget (I love it).

Menceritakan tentang Mari yg tidak bisa tidur dan memilih membaca buku di suatu bar, lalu bertemu dengan Takahashi (seorang musisi), lalu mereka bertukar cerita. Diselingi dengan cerita tentang seorang wanita malam yg dipukuli oleh pelanggannya disebuah love hotel, dan pov yg bergantian antara Mari, Eri, Takahashi, penjaga love hotel hingga pelaku pemukulan juga berkesinambungan dan saling terhubung membuat unsur misteri dan dark nya makin dapet (Good job Murakami) keren banget!

I give 5 of 5 stars to After Dark by Haruki Murakami.

Mild Vertigo by Mieko Kanai

Go to review page

4.0

Buku ini memberikan kesan seperti suara hati yg terus selalu berdengung sepanjang waktu didalam kepala. Perang batin yg dialami tokoh utama dalam cerita ini berkecamuk dan membuat para pembacanya merasakan apa yg dialaminya.

Buku ini diterbitkan pada tahun 1997 dan berfokus pada kehidupan seorang ibu rumah tangga bernama Natsumi yang tinggal bersama suami dan dua putranya yang masih kecil disebuah gedung apartemen di Tokyo.

Kehidupan Natsumi disusun melalui cuplikan aktivitas dan interaksinya sehari-hari. Dalam banyak hal, Natsumi mungkin tampak sebagai karakter yang biasa-biasa saja, secara sosial sedikit kolot, kadang pemalu, kadang memberontak, seluruh waktunya tersita untuk keluarganya.

Buku ini seakan mewakili isi hati para ibu rumah tangga yg hidupnya monoton dan membosankan, dan memiliki pemikiran siaga karena harus menjalankan 'tugas'nya sebagai ibu rumah tangga, kemudian munculnya perasaan dilema antara ingin menjadi ibu dan istri yang baik atau mewujudkan karier yang dapat melengkapi kehidupannya. Kalimat yg tersirat dalam buku ini merupakan fakta bahwa hal-hal yg dialami Natsumi juga dialami oleh para wanita setiap harinya.

Kalimat-kalimatnya yang begitu ramai dan padat, semuanya disatukan untuk memberi kesan seakan terhubung dengan jiwa Natsumi, seperti kecemasan, keinginan, dan kesibukannya dalam kehidupannya berkecamuk menjadi rentetan narasi yg panjang.

Sepertinya beberapa pembaca akan dibingungkan dengan penjabaran narasi yg ditulis dalam buku ini, tapi beberapa pembaca yg “relate” dan mungkin paham dengan situasi kondisi yg dialami tokoh Natsumi akan mengerti dengan poin-poin yg ingin penulis sampaikan kepada pembacanya.

I give 4 of 5 stars to Mild Vertigo by Mieko Kanai
Ketika Chat Room Menjadi Ruang Seksploitasi by Tim flame

Go to review page

4.0

Buku ini membahas kasus yg terjadi di korea tentang penyebaran video ilegal yg terjadi di chat room sebuah aplikasi bernama Telegram. Kasus ini sudah di angkat menjadi sebuah documentary berjudul Cyber Hell: Exposing an Internet Horror di Netflix.

Di awali dengan penelitian dua orang reporter yg disebut Tim Flame, menelusuri internet untuk mencari sarang penyebaran foto-foto ilegal. Ternyata meraka banyak menemukan situs-situs ilegal dengan mudah yg kemudian membawa mereka memasuki sebuah chat room diaplikasi telegram.

Chat room tersebut merupaka neraka bagi mereka, dengan anggota yg berjumlah ribuan orang dan terdiri dari puluhan chat room berbeda yg bercabang. Chat room tersebut merupakan tempat penyebaran foto dan video ilegal. Para operator dan anggota saling mengunggah foto-foto ilegal, dari foto orang asing hingga foto kenalan mereka.

Tentu saja foto itu merupakan foto yg tanpa ijin di ambil secara diam-diam, melalui hp dan kamera tersembunyi. Entah di toilet umum, transportasi umum, disekolah, kampus, kantor, dll. Mereka saling membanggakan unggahan mereka dan menghinanya. Bahkan tak segan mereka bersekongkol mencari orang di foto tersebut untuk di perkosa.

Pengambilan video ilegal juga dilakukan dengan cara mengancam para wanita yg sudah terlebih dahulu di “grooming”, dengan menjebak mereka terlebih dahulu hingga menjadikan mereka seperti budak, menyuruh mereka membuat banyak video tak senonoh untuk di unggah di chat room itu.

Korbannya dari berbagai kalangan dan negara. Dari yg dewasa hingga anak kecil (pedofil). Dan banyak korban yg tidak tau bahwa foto dan videonya disebar di chat room tersebut. Tim flame berusaha untuk melaporkan kejadian ini ke polisi namun polisi tidak bisa menerimanya karena mereka bukanlah korban.

Hingga akhirnya tim flame bersusah payah mencari informasi untuk mengontak beberapa korban dan memberitahukan kejadian ini untuk segera dilaporkan. Tim flame setiap hari harus melihat dan menonton ratusan foto dan video ilegal hingga mereka mengalami trauma dan mengalami gangguan kecemasan. Beratnya kasus ini berdampak juga bagi mereka yg bekerja keras mengungkapnya. Mereka sungguh-sungguh ingin menangkap semua pelaku dalam kasus ini terutama ketuanya yg disebut GodGod.

Selain itu di pertengahan kita akan diberikan pov kedua reporter dan cerita mereka masing-masing selama mereka meliput kasus ini. Perasaan marah, ketakutan, dan luapan emosi mereka dicurahkan didalamnya.

Menurutku buku ini sangat berat, aku sampe pusing dan mual bacanya karena emosi dan tekanan didalamnya. Namun dibalik itu semua buku ini bikin aku aware dengan kejahatan digital yg terjadi di era yg modern ini. Dimanapun kita berada kita harus waspada, bisa saja orang terdekat kita sendiri yg menjadi pelakunya.


My rate is 4.5 of 5 stars to Ketika Chat Room Menjadi Ruang Seksploitasi by Tim Flame
On Children by Wu Xiaole

Go to review page

5.0

On Children merupakan kumpulan kisah-kisah dari beberapa murid yg memiliki bermacam masalah dalam hidupnya dan diceritakan kembali oleh guru les mereka. Kisah kisah ini meliputi beragam perilaku orangtua terhadap anaknya dalam mendidik mereka dan rahasia yg dipendam oleh anaknya.

Banyak kisah yg menarik dalam buku ini untuk kita ambil sebagai pelajaran untuk kita sebagai orangtua nanti. Diantaranya adalah kisah seorang murid yg sering dianiaya oleh orangtua mereka karena nilainya yg kurang dari standar yg diinginkan orangtuanya

Lalu ada kisah seorang anak yg ingin mendapatkan perhatian dari orangtuanya dengan belajar dan mendapat nilai bagus, namun orangtuanya tidak peduli sama sekali.

Ada juga kisah anak lelaki yg tampan rupawan (lebih ke cantik) dan banyak dikagumi oleh murid2 dan guru2, pintar dan berbakat. Namun dalam hatinya ia menyembunyikan jati dirinya yg seorang pecinta sesama jenis, hingga berpura-pura memiliki pacar wanita agar tidak ketahuan oleh orangtuanya.

Oke segitu aja beberapa kisah yg aku sebutin, lainnya silahkan dibaca sendiri ya! Ada sembilan kisah yg menanti kalian untuk dibaca.

Opiniku sendiri mengenai buku ini, buku ini penuh dengan tekanan dan harapan orangtua terhadap anak mereka, ada yg mengikat mereka dengan harapan yg tinggi demi masa depan mereka dan ada jg melepas mereka begitu saja.

Aku yg pernah menjadi guru dulu juga pernah bertemu dengan beberapa murid yg memiliki karakter unik dan memiliki sisi yg tidak diduga, dipengaruhi oleh orangtua, keluarga dan lingkungan mereka. Beberapa diantaranya juga ada yg terbuka dengan bercerita tentang kehidupan mereka, ada jg yg tertutup.

Ketika aku baca buku ini, aku langsung teringat dengan murid-muridku dulu, dengan kisah-kisah yg jg mereka bagi bersamaku, dan harapan orangtua mereka yg begitu tinggi hingga ada yg sampai membebani anak mereka.
Kembali Bebas by Sasa Ahadiah

Go to review page

4.0

Aku tertarik sama buku ini pas baca blurb nya, menceritakan tentang dunia pernikahan. Meskipun buku ini dunia tentang pernikahan namun menurutku buku ini bisa jadi pelajaran buat orang-orang yg ingin melanjutkan hubungan ke jenjang yg lebih serius.

Menceritakan sepasang suami istri, Ibra dan Tata, mereka baru saja menikahkan anaknya. Setelah acara pernikahan selesai, sang istri Tata malah meminta cerai kepada sang suami Ibra. Ibra tidak mengerti kenapa istrinya tiba-tiba meminta cerai setelah 28 tahun bersama.

Dalam buku ini plot nya campuran, bolak balik dari masa awal pernikahan mereka ke masa-masa sekarang. Jadi kita diajak mengenal apa saja yg sebenernya terjadi, kesalahan dan kebodohan sang suami yg tidak memperhatikan dan mendengarkan keinginan kecil dari sang istri. Kita diajak menahan emosi saat sang istri harus diabaikan oleh kesibukan suami dan ke egoisannya.

Namun disitulah Ibra mulai mencari cara untuk mendapatkan hati istrinya lagi, ia diberi waktu satu tahun untuk menceraikan istrinya, dan hanya itulah satu-satunya kesemptan Ibra untuk memperbaiki dan menjemput kembali hati istrinya.

Banyak pelajaran yg bisa kita dapetin dari buku ini mengenai hubungan pernikahan dan hal-hal kecil yg perlu diperhatiakan untuk menghindari masalah yg dapat menghancurkan rumah tangga. Waktu aku baca ini awalnya keinget sama drama korea Dr. Cha. Si Tata ini mirip dokter cha, ia udah menyelesaikan tugas sebagai ibu dan istri selama 28 tahun, menikahkan anaknya, dan bertahan bersama suaminya yg egois. Ia hanya ingin bebas dan ingin mulai memikirkan kebahagiaannya sendiri juga meskipun di usianya yg sudah menginjak 50 tahun.

For me is 4.5 of 5 stars to Kembali Bebas by Sasa Ahadiah