my_bibliotheca's reviews
93 reviews

The Borrowed by Chan Ho-Kei

Go to review page

4.75

Ini merupakan buku kedua dari Chan Ho-Kei yang sudah aku baca setelah Second Sister. Dengan menawarkan premis yang tak kalah menarik dari Second Sister, buku ini berhasil menciptakan plot twist yang tak terduga.

Bercerita tentang pengalaman Kwan Chun-Dok selama bekerja menjadi polisi Hong Kong. Ada 6 cerita dengan berbagai kasus yang berhasil ia pecahkan permasalahannya. Uniknya, penulis memaparkan bahwa dari keenam cerita tersebut terinspirasi dari beberapa kejadian besar di Hong Kong. Jadi, selain menawarkan sisi klasik kisah detektif, The Borrowed (13.67) juga mengandung realitas (hisfic) dari konflik dan permasalahan di Hong Kong. 

Bukunya cukup tebal yakni 544 halaman yang dibagi menjadi 6 cerita dengan menggunakan waktu kejadian yang mundur. Cerita pertama diawali dengan Kwan yang masih dilibatkan dalam penyelesaian kasus walau ia sedang koma. Dan cerita terakhir yang sungguh tidak terduga. Dari keenam cerita, tidak ada cerita yang mengecewakan. Semuanya selalu diakhiri dengan plot twist yang ciamik, bahkan sebelum pembaca menyadari dimana kejanggalannya, Kwan selalu berhasil memaparkan pendapat dari persepsi yang unik, namun akurat.

Dalam buku ini juga kental akan kritikan terhadap kinerja polisi yang dicap sebagai suruhan pemerintah tanpa memedulikan kemaslahatan rakyat. Tapi, tokoh utama kita, Kwan berbeda. Ia tak ragu menerobos peraturan jika itu bertentangan dengan keadilan dan hanya berat pada pihak golongan tertentu. Yah, cukup relate dengan keadaan kepolisian di negara Wakanda ya. Dimana kepercayaan masyarakat terhadap polisi juga turun drastis akibat kinerja yang kurang berpihak pada rakyat. 
Concerning My Daughter by Kim Hye-Jin

Go to review page

challenging emotional reflective sad tense medium-paced

4.5

Days at the Morisaki Bookshop by Satoshi Yagisawa

Go to review page

emotional funny hopeful informative inspiring lighthearted reflective relaxing medium-paced

4.5

Bagi penggemar buku bekas, Morisaki Bookshop merupakan surganya para pembaca dengan koleksi literatur modern Jepang. Di jalan Sakura dan Yasukunj, Jimbocho inilah, berjejer toko buku dengan spesialisasine masing-masing. Dari penggambaran latarnya saja, bisa membuat kita langsung jatuh cinta! 
 
Tapi tidak dengan kisah pembukanya. Takako, ia patah hati karena seseorang yang sudah dianggapnya sebagai pacar secara tiba-tiba mengabari bahwa dirinya akan menikah dengan orang lain. Orang yang masih satu kantor dengan merka berdua. Takako memutuskan resign dan dari sanalah pertemuaan Takako dengan pamannya yang unik dimulai. 
 
Pamannya merupakan pemilik dari toko buku Morisaki yang duda karena ditinggal istrinya dan tidak memiliki anak, oleh sebab itu Takako sufah dianggap sebagai anaknya sendiri. Ia menawarkan agar Takako pindah ke Morisaki selama ia masih belum memiliki pekerjaan baru. "What a dream live!", tinggal di toko buku dengan setumpuk buku yang sudah tidak bersegel dan artinya kita bisa membacanya sepuas hati kita. Tapi Takako tidak suka membaca dan merasa canggung dengan pamannya karena terakhir mereka bertemu adalah 10 tahun yang lalu. Namun akhirnya, ia mengiyakan juga tawaran pamannya. 
 
Keseharian Takako dituliskan begitu membosankan, karena ia tidak suka membaca dan sedang patah hati. Aku suka penulis menggambarkan isi hati Takako yang begitu gamblang (bukunya ditulis dari sudut pandang orang pertama). Kemudian, perubahan demi perubahan yang diusahakan dari penghiburan pamannya, Satoru membuahkan hasil. 
 
Dalam buku ini karakternya banyak menyimpan kesedihan yang dipendam dan diredam. Bahkan tanpa kita sadari, orang yang terlihat melucu setiap hari ternyata memiliki beban hidup juga. Ketika istri pamannya tiba-tiba kembali, keadaan seakan-akan normal. Tapi mereka tahu, ada sesuatu yang mengganjal dan perlu dibenahkan. Takako yang memegang kendali tersebut. 
 
Pembangunan bonding antar keluarga dinarasikan dengan begitu elegan dan asyik. Mungkin ini juga dipengaruhi karakter istri Satoru, Momoko yang ceria, sudah biasa menutupi kesedihannya. Bonding bersama Takako dengan melakukan trip berdua patut dicontoh dan diterapkan. Selain efektif menjalin kerjasama, juga entah bagaimana ketika jalan-jalan ke tempat asing terutama di alam, kita akan lebih mudah mengungkapkan dan melepaskan beban pikiran. Hanya dengan sekedar bercerita ke orang yang kita percayai. 
 
Jadi kalau mau cari buku yang ringan sekaligus heartwarming, Days at the Morisski Bookshop bisa jadi incaranmu selanjutnya!
School Nurse Ahn Eunyoung by Serang Chung

Go to review page

funny hopeful lighthearted reflective fast-paced

4.0

Where The Crawdads Sing by Delia Owens

Go to review page

adventurous challenging dark emotional hopeful informative mysterious tense slow-paced

4.75

Kya Clark atau biasa disebut sebagai si Gadis Paya merupakan orang yang paling tahu tentang bagaimana cara bertahan hidup. Ditinggal ibunya saat ia masih berusia 7 tahun, lalu disusul dengan kepergian keempat saudara kandungnya. Kya hanya hidup bersama ayahnya yang kasar dan tukang mabuk. Sampai akhirnya ayahnya juga memilih meninggalkan dirinya seorang diri di rumah tengah paya tanpa tetangga. Seorang bocah berumur 8 tahun hidup sendirian di tengah paya.

Hidup hanya dengan mengandalkan mencari remis dan ikan asap kemudian menjualnya ke pemilik pom bensin kapalnya, Jumpin'. Salah satu penolong hidupnya. Kemudian Tate, seseorang bocah lelaki yang sekitar 4 tahun lebih tua dari Kya juga banyak menolongnya. Orang lain? Orang lain banyak yang menggangga Kya sampah dan semakin mengucilkannya.

Di buku setebal 373 halaman ini sebagian besar merupakan perjuangan Kya bertahan hidup sekaligus menikmati kesendiriannya di tengah alam (paya). Narasi tentang bagaimana keindahan paya, cara Kya mencari bahan makanannya, ketertarikan Kya pada makhluk paya, naik turunnya kisah asmaranya dengan Tate, semuanya diramu dengan sempurna. 

Kehidupan Kya memang banyak kekurangan, tapi karena ia mencintai dan nyaman akan kesendiriannya bersama paya, aku serasa ikut hanyut dan rileks bersama semua kisahnya. Tapi tetap saja, miris melihat serangkaian kisah hidupnya. Sampai pada konflik dengan tewasnya Chase, salah seorang yang juga pernah bersamanya dan kasus itu menyeret nama Kya sebagai tersangka.

Menggunakan alur maju-mundur, selagi kita menyelami kebiasaan Kya yang sangat tertutup pada orang asing, kemudian beralih ke kemajuan penyelidikan tewasnya Chase sungguh membuat aku sengsara, bertanya-tanya bagaimana bisa seorang gadis paya yang pemalu itu membunuh Chase, seorang pemuda atletis dan merupakan kalangan orang yang disegani di kotanya.

Nah, di situ juga letak menariknya buku ini. Bahkan sampai akhir ceritapun pembaca harus menyimpulkan sendiri bagaimana endingnya, karena aku yakin penulis memang sengaja tidak menuliskan secara mendetail di bagian tersebut. Cukup membuat bingung, tapi yah kita terima saja begitu adanya.

Selain dari inti cerita yang menarik, banyak juga "ilmu baru" yang aku ketahui dari buku ini. Tentang ilmu alam pastinya. Salah satu contohnya ada tentang perilaku kunang-kunang dan belalang sembah betina yang kanibal memakan para pejantan payah. 

Buku ini sangat berpotensi memiliki rating 5🌟 dariku, tapi karena ada beberapa kekurangan, yah jadi ratingnya kurang dari itu. Masih terdapat cukup banyak typo di sana-sini yang cukup menganggu, bahasanya di beberapa narasi kurang luwes sehingga kurang mengikuti irama jalannya cerita, dan beberapa penggambaran tempat yang terlalu berputar-putar di kalimat yang itu-itu saja.  Oh, satu lagi, per paragrafnya sangat panjang dan font-nya kecil-kecil 😭 Lumayan menyiksa mata hehe. Tapi selebihnya, Where the Crawdads Sing sangat sangat okeeh 👍🏻
The Good Son by You-Jeong Jeong

Go to review page

challenging dark emotional mysterious tense medium-paced

4.5

Keterbalikan dari judulnya, isi buku ini benar-benar durhaka. Dari sudut pandang Yu-jin, pembaca bisa tahu semua peranan di kehidupannya memiliki kesalahan yang mengakibatkan keadaan semakin runyam dan serba salah. 
 
Pada bab pertama, pembaca langsung disuguhkan kasus pembunuhan dan teka-teki yang sebetulnya tidak sulit untuk ditebak siapa pelakunya, namun narasinya dibangun dengan sangat lihai dan tricky. Pembaca perlu menggali lebih dalam untuk mengaitkan dan membuka fakta demi fakta di balik kejanggalan kasus-kasus pembunuhan. 
 
Dari buku ini, aku bisa mengerti kengerian akibat dari kesalahpahaman dan ketertidakbukaan antar keluarga. Semuanya disulut karena dua hal tersebut, dari yang lama terabaikan dan akhirnya dipendam tanpa sadar sudah mengendap dan menuntun ke kemurkaan Yu-jin. 
 
Buku ini lumayan page turner karena di tiap halaman membuat aku semakin bertanya-tanya dan ingin cepat-cepat mengetahui segalanya. Plot twist di bab akhir yang disuguhkan tidak begitu mengagetkan, tapi penjelasan semua kejadian dari sudut pandang Yu-jin vs Ibunya menjadi nilai tambah buku ini, karena kita mengetahui bentuk kejadian secara utuh. Dan sebagai pembaca, jujur aku sedikit kesulitan akan memihak ke siapa. Keduanya sama-sama memiliki alasan dan kelemahan. Jika mencoba menempatkan diri ke mereka, pasti sama-sama bimbangnya. 
 
The Good Son merupakan buku kedua dari Jeong You-Jeong yang sudah aku baca! Semoga di lain kesempatan bisa baca karyanya yang lain 🙌🏻

Expand filter menu Content Warnings
Sensor by Junji Ito

Go to review page

adventurous challenging dark mysterious tense fast-paced

3.75

The Giving Tree by Shel Silverstein

Go to review page

emotional reflective sad fast-paced

4.75

Penaka by Altami N.D.

Go to review page

challenging emotional hopeful inspiring reflective tense fast-paced

4.75

Buku ini berhasil membawa pembacanya -- terutama aku -- masuk ke dalam pusaran cerita. Ketika Laksana hanya fokus ke dunia game-nya dan Sofia dengan berbagai permasalahan menjadi seorang ibu rumah tangga, membuat keretakan yang sudah berusaha dipendam, kini mulai hancur berantakan. Sofia membulatkan untuk mengajukan cerai. Sampai keesokan paginya, tiba-tiba ia berubah menjadi botol minum milik Laksana dan terus bertukar jiwa dengan orang, hewan, dan benda di sekitarnya.

Ketika Sofia menumpahkan semua keluh kesahnya, frustasinya sebagai seorang ibu muda, dan insecurity merasa tidak berkembang dan tertinggal karena "sekedar menjadi ibu rumah tangga", aku serasa mengerti dan mewajarkan perasaannya. Yaa, walaupun aku blm menikah dan punya anak, tapi sudah cukup banyak testimoni sekitar ttg betapa susahnya menjadi ibu rumah tangga yang memiliki bayi dan balita.

Baru kali ini juga aku menemukan penulis Indonesia yang mengangkat tema tukar jiwa (bahkan dengan benda mati) dan ditulis dengan luwes plus permasalahan yang dekat dengan kita. Masalah rumah tangga dan keluarga dengan ekspektasi menjadi keluarga sempurna selamanya. Kukira semua permasalahannya begitu relate dengan kita dan itulah kenapa segampang itu tersedot dalam lingkaran cerita Penaka.

Selain berpusat pada masalah Sofia dan Laksana, penulis juga menyelipkan banya pelajaran saat Sofia bertukar tubuh dengan orang lain. Hal itu juga yang menyadarkannya, bahwa membangun keluarga butuh usaha dan tidak hanya cerita manis-manis saja, karena kita tidak tahu bagaimana "dapur" kelurga orang lain. 

Banyak hal manis juga yang dipanen dari buku ini apalagi menjelang ending. Dialognya terasa luwes dengan humor yang ngena di hati. Perkembangan karakternya juga aku acungi jempol 👍🏻 mantep pwoll.
Confessions by Kanae Minato

Go to review page

challenging dark emotional tense fast-paced

5.0

Minato Kanae memang gak pernah gagal buat bikin aku melongo! Confession merupakan buku kedua dr Minato Kanae yg udah aku baca setelah Penance. 

Seorang guru single mother mendapati anaknya meninggal tenggelam di kolam sekolah. Rumornya, kasus ini merupakan kecelakaan. Tapi, Yuko Sensei mencium adanya kesengajaan dlm kasus ini dan mencurigai dua anak didiknya. 

Ia memulai rencana balas dendam dengan mencampurkan darah suaminya yg mengidap AIDS ke dlm susu kemasan kedua anak didik tersebut saat program milk time di sekolah. Kemudian membeberkan semua rentetan kejadian pembunuhan anaknya di depan kelas. Lalu, ia berpamitan dan mengundurkan diri sbg guru.

Secara garis besar, Confessions dan Penance memiliki cara penyampaian cerita yang mirip. Di chapter awal, kita akan langsung disambut permasalahan besar dan menjadi titik awal sekaligus nyawa cerita. Selanjutnya, kita akan menyaksikan berbagai pengakuan dari para pemeran cerita dan tentunya dengan beragam sudut pandang masing-masing pemeran. Itulah kenapa kita bisa tahu isi kepala, cerita dan gambaran semua karakater secara mendetail.

Cerita ini merupakan cerita misi pembalasan dendam. Tapi, dikemas dengan begitu halus dan elegan. Balas dendam tanpa melibatkan diri secara langsung. Balas dendam di awal cerita itu cuma pembuka dari serentetan adegan tidak menyenangkan lainnya. Dampaknya justru lebih kompleks dari perkiraan. Yah, ini memang bakat murni Minato Kanae di setiap tulisannya yaa 😂

Mengenai narasi dan gaya penulisan gak perlu diragukan lagi yaa! Selalu mengalir dan diselipi dark humor yang membuat buku ini makin unputdownable dan page turner. Terima kasih juga kepada translator dan editor, karena ceritanya gak berubah kaku dan tetap sangat sangat nyaman untuk dibaca dlm Bahasa Indonesia. Lope sekebon!