Reviews

Orang-Orang Bloomington by Budi Darma

afeksi's review against another edition

Go to review page

3.0

⭐3/5!

(Penilaian bersifat subjektif).

Orang-Orang Bloomington adalah tipe cerpen deskriptif yang runut. Kadang-kadang, nadanya bisa dibaca dengan begitu seru, namun di bagian lain terasa kaku dan membosankan. Bukan salah penulis mengapa deskripsinya terasa begitu membosankan; itu salah saya. Dari penilaian sayalah, saya bertemu kebosanan itu sendiri.

Cerpen-cerpen dalam buku ini sarat akan nilai-nilai kehidupan, kemanusiaan, dan empati. Memang benar adanya, bahwa dari karya sastra, pembaca bisa membentuk empati dalam dirinya. Bloomington adalah kota dengan mayoritas penduduknya berusia renta (dalam masing-masing ceritanya, digambarkan seperti itu). Hal tersebut menumbuhkan empati dari narator untuk mengulurkan tangan kepada subjek-subjek dalam kisahnya.

Gaya penceritaan orang pertama ('Saya' sebagai narator), secara implisit memosisikan pembaca—termasuk diri saya—sebagai tokoh utama. Begitu challenging membawa diri sendiri melakukan hal-hal yang (sedikit) jahat kepada subjek-subjek yang dikenai pekerjaan. Begitu kontradiktif dengan sikap dan sifat saya di dunia nyata. Oleh karena itu, membaca cerpen-cerpen dalam buku Orang-Orang Bloomington perlu pembiasaan.

devinayo's review

Go to review page

4.0

"Mungkin baginya mengharap lebih penting daripada terpenuhinya harapan itu sendiri." Budi Darma dalam Orang-orang Bloomington

Nama Budi Darma dikenal sebagai salah satu legenda dalam sastra Indonesia. Akan tetapi, saya baru pertama kali mengenal karyanya lewat Orang-orang Bloomington setelah dia berpulang. Ketika membaca judulnya, yang teringat adalah buku James Joyce yang berjudul Dubliners. Sekilas, kedua buku ini memang mirip: sama-sama kumpulan cerpen yang berpusat pada penduduk di satu daerah, di mana geografi dan tempat-tempat di dalam daerah tersebut diceritakan dengan begitu gamblang, sehingga membawa pembaca untuk berpetualang lewat cerita.

Orang-orang Bloomington bukanlah buku yang mungkin menyenangkan untuk sebagian orang, karena menceritakan tentang orang-orang biasa dengan permasalahan hidup mereka yang mungkin sepele. Kadang, cerita-cerita ini berakhir tragis juga. Tapi saya justru menyukai bahwa beberapa karakter utamanya adalah orang-orang menyebalkan, dan mereka mendapatkan hasil yang menurut saya pantas untuk apa yang mereka lakukan.

Tokoh-tokoh utama dalam cerpen sangat peka dan mendetail soal perilaku, kepribadian, dan juga gerak-gerik orang lain. Tentu saja, kebanyakan persepsi ini berdasarkan asumsi si tokoh belaka. Tapi mau tidak mau, kita dibawa untuk melihat tokoh lain dan kejadian berdasarkan kacamata si tokoh utama. Mungkin, ini adalah kutukan sebuah tokoh utama: setidaknya dalam satu cerita, karakter ini menjadi pusat dari sebuah semesta, dan karenanya dia bisa bertindak searogan atau semunafik apapun juga.

Membaca Orang-orang Bloomington butuh kehati-hatian agar kita tidak ikut tergelincir ke dalam sudut pandang tokoh utama. Atau malah, kita bisa melepaskan rem yang terpasang secara alami dalam kehidupan nyata kita masing-masing. Setidaknya saat membaca cerita ini, kita bisa mewujudkan fantasi untuk benar-benar mengejar keinginan kita, dengan cara apapun, dan persetan dengan nasib orang-orang lainnya.

Dalam hal ini, Budi Darma tidak hanya berhasil membawa kita ke sebuah tempat, tapi juga ke dalam kepribadian yang berbeda. Sebagai seorang pembaca, ini adalah bentuk eskapisme yang sebaik-baiknya. Bravo.

marae216's review against another edition

Go to review page

reflective fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.5

keziamarsha's review against another edition

Go to review page

dark sad fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.5

itlestari's review against another edition

Go to review page

dark mysterious slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

emmashutup's review against another edition

Go to review page

3.0


It's not every day you get to read a book about Bloomington, Indiana! I grew up really close to Bloomington, so other than a couple of John Green books, this is the closest thing I have to a book set in my hometown.

Story by story:

The Old Man with No Name
This story changed direction so many times my eyes got whiplash. I'm not really sure if it was in a good way, but if you're only working with twenty or so pages, suspense is a big selling point.
3 stars

Joshua Karabish
This one seemed similar to the first with the "something is wrong with this guy and I may be complicit in his woes" thing, but this one did it better IMO.
3.5 stars

The Family M
The narrator doesn't come off too well in these stories, does he? This one was a little on the nose, but poignant ending.
3.5 stars

Orez
I still don't really understand what happened here, but I think I like it.
4 stars

Yorrick
What??? Was that a wedding? It was the wildest not-wedding I've ever read about!
Also it's pretty obvious that the narrator of every story is just going to be a dick. This is unique. I kinda like it.
3.5 stars

Mrs. Elberhart
I'm not sure I get the topic switch here.
3 stars

Charles Lebourne
Not hard to see where this one is going.
2.5 stars

In conclusion: an exact average of all the stories would probably be more than 3 stars, but 3 stars is what this is getting. I appreciate the absurdism and literary references, as well as the variety of unpleasant narrators. But there's something stiff about full-throttle absurdism; something so silly doesn't leave much room for characters' development and emotions. It's almost as if by breaking the rules so dramatically, you have to adhere to new ones of your own making.

But it's still cool that this is set in Bloomington! And nice translation work by Tiffany Tsao. 

fetterov's review against another edition

Go to review page

lighthearted reflective fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.5

The stories and characters all felt very similar, and not in a good way. I just wasn’t really able to connect with whatever message the author was trying to convey. It’s mostly stories about characters who have obvious social deficiencies trying and failing to have relationships with other people. There isn’t a real sense of resolution to most of the stories. The point seems to be to make the reader feel as sad and lonely as the characters in the stories. If so, mission accomplished, but this one wasn’t quite for me. 

cythera15's review against another edition

Go to review page

dark mysterious reflective medium-paced

4.75

Compelling 

Expand filter menu Content Warnings

hisyamhartp05's review against another edition

Go to review page

4.0

banyak yg bilang orang-orang bloomington ini salah satu karya sastra indonesia terbaik dan minimal dibaca sekali seumur hidup. dan ya, aku setuju sama hal itu.

pertama kali baca karyanya Budi Darma ini terasa betul kalo aku cocok sama gaya menulisnya beliau. di buku ini digambarkan beragam sifat aslinya manusia terhadap manusia lain. dan menuruku beberapa ada yg rasanya berlebihan dan lebih terasa unsur realisme magisnya. dan aku suka. kayaknya karya pak Budi Darma yg lainnya bakal aku baca deh

khaireads's review against another edition

Go to review page

4.0

Baca ini tercengang hah heh hoh mulu bawannya, keren abis. Tulisannya jujur, detail sekali, setiap cerpennya punya pesan tentang tabiat manusia yang sering diremehkan karena terlampau kecil dan sering kita lakukan tanpa sengaja.

Semua cerpennya menggunakan sudut pandang orang pertama hanya saja berbeda tokoh.

Favoritku cerpen berjudul Keluarga M, Orez, dan Ny. Elberhart.